Diary Fimela: Keluar dari Zona Nyaman, Pegawai Bank Ini Pilih Meniti Karier Jadi Tukang Cukur Rambut

Fimela.com, Jakarta Hidup dengan kenyamanan memang didambakan setiap orang. Namun berada di zona nyaman setiap saat tentu tidak akan membuat kita berkembang. Hal inilah yang dilakukan Iman Taufiq Djayadiningrat.

Meniti karier sebagai pegawai bank memang membuat kehidupan Iman nyaman secara finansial. Iman menyadari bahwa dirinya sudah berada di zona nyaman sebagai pegawai bank. Namun hal itu tidak membuatnya berpuas diri hingga akhirnya menjadi tukang cukur rambut.

“Pada tahun 2015 saya memiliki usaha jasa potong rambut dirumah, awalnya hanya sebagai kerja sampingan saja, untuk menambah pemasukan, bermodalkan sisir dan gunting, saya buka jasa potong rambut sepulang saya kerja,” demikian tutur Iman Taufiq Djayadiningrat di Jakarta, Jumat (9/12).

Iman mengungkapkan ide usaha tersebut berawal dari hobinya yang sedari kecil memang kerap bergonta ganti model rambut. Hingga akhirnya ia mencoba belajar otodidak dari platform video online mengenai cara memotong rambut.

Jatuh bangun merintis

Iman akhirnya memulai karir tukang cukurnya di rumah. Namun sayangnya saat itu jasa potong rambut yang ditawarkan Iman kurang diminati. Meski demikian Iman mengaku saat itu ia tidak menyerah begitu saja. Ia mencoba peruntungan dengan menjemput bola dengan melakukan home service dari rumah ke rumah,

Berbagai teknik marketing yang dapat terpikirkan pun dicoba demi bisa membuahkan hasil dari apa yang ia lakukan. Dan akhirnya Iman mentransformasi bisnis cukurnya melalui media sosial. Ia mulai memamerkan hasil cukuranya di media sosial, yang di mana Barbershop lain berlomba-lomba memamerkan keindahan interior tempat di sosial media. Hasilnya bisnis cukurnya semakin dikenal orang-orang dan pelanggan yang berdatangan jumlahnya semakin banyak dan beragam dari mulai publik figur, pengusaha, dan masih banyak lagi.

Di akhir 2017, Iman memberanikan diri untuk memperbesar bisnis cukur rambut dan membuat tempat cukurnya sendiri yang diberi nama Hairnerds Studio. Tak lama, Iman memilih untuk berfokus pada bisnisnya dengan keluar dari pekerjaannya di dunia perbankan pada tahun 2020.

Ketika pandemi melanda

Sayangnya, tantangan tidak berhenti begitu saja. Tahun 2020 dunia dilanda pandemi COVID-19, termasuk Indonesia. Tentu saja pandemi berdampak bagi bisnis potong rambut yang dibangun oleh Iman. Yang mengharuskan tempat cukurnya tutup untuk sementara waktu.

Namun Iman tidak berdiam diri dengan mencoba membuat video pendek tentang edukasi, tips and trik, yang berhubungan dengan rambut dan mengunggahnya di media sosial. Tenttu dengan harapan setelah pandemi COVID-19 mereda banyak customer yang datang ke tempat cukurnya dan lebih banyak dikenal lagi oleh lapisan masyarakat.

Iman pun memperkaya dirinya dengan pergi ke Eropa untuk menimba ilmu mengenai dunia rambut lebih jauh lagi. Ia mempelajari culture dan teknik pemotongan rambut di luar negeri yang mengubah pandangannya terhadap memotong rambut.

Punya tiga cabang

Kini, Hairnerds Studio sudah memiliki tiga cabang yang cukup terkenal dan menyediakan berbagai macam layanan yang harganya terbilang terjangkau. Mulai dari men’s haircut dan women’s haircut, hot towel shaving, hair basic colour, hair fashion colour, hair smoothing, hair curly higga dreadlock (gimbal). Semua layanan ini bisa dinikmamti dengan harga mulai dari Rp150ribu.

Ketekunan dan kerja keras yang dilakukan kini telah berbuah hasil. Keputusannya untuk keluar dari zona nyaman membuat Iman menemukan makna hidup yang baru berkat strategi yang tepat. Iman mengakui bahwa media sosial memberikan dampak besar terhadap bisnisnya yang baru saja dirintis.

Semua pencapaian, ilmu, dan pengalaman yang Iman jalani sampai saat ini juga terdorong oleh keinginan kuatnya agar pekerjaan tukang cukur tidak lagi dianggap sebuah pekerjaan yang rendah. Melainkan menjadi pekerjaan yang dihargai bahkan sampai suatu saat nanti pekerjaan tukang cukur bisa menjadi cita-cita anak sekolah.