Fimela.com, Jakarta Pulihnya kondisi Indonesia dari pandemi Covid-19 membuat banyak aktivitas di luar ruangan jadi makin ramai dilakukan. Meski demikian, menjaga pola hidup bersih dan sehat harus tetap diterapkan, baik itu untuk orang dewasa maupun anak-anak. Salah satu cara yang bisa dilakukan dalam hal ini adalah dengan mencuci tangan menggunakan sabun. Kenapa harus memakai sabun? Karena jika membersihkan tangan dengan air saja pastinya nggak akan cukup. Apalagi bila ingin terbebas sepenuhnya dari kotoran dan kuman yang hinggap di permukaan tangan.
Berkaca dari hal ini, Lifebuoy kembali meluncurkan kampanye #JuaraCuciTangan dalam rangka menyambut Hari Cuci Tangan Sedunia 2022 sekaligus Piala Dunia FIFA 2022. Kegiatan ini sendiri ditujukan untuk mengajak anak Indonesia Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di 5 Momen Penting. Melalui penyelenggaraan kebiasaan CTPS, maka orang tua bisa memberikan modal penting bagi anak untuk nggak hanya melindungi kesehatannya sendiri, namun juga orang-orang di sekitarnya.
Sepak Bola Menjadi Medium Utama Kampanye
Dalam rangka menggalakan kampanye #JuaraCuciTangan, Lifebuoy menggunakan medium yang pastinya digemari oleh kebanyakan anak, yakni sepak bola. Kegemaran anak Indonesia terhadap sepak bola bisa terlihat dari fakta bahwa setidaknya ada 1.978 Sekolah Sepak Bola yang tersebar di 33 provinsi. Terlebih, berhubung sebentar lagi akan diadakan Piala Dunia FIFA 2022, maka dapat dipastikan bahwa perhatian anak-anak juga akan ikut terfokuskan terhadap acara tersebut.
Dengan alasan inilah, Lifebuoy memilih olahraga sepak bola sebagai langkah untuk mengajak para anak membiasakan kegiatan CTPS. Melalui kegemaran terhadap sepak bola, anak-anak dapat mempelajari nilai-nilai yang dapat membantu mereka lebih mudah memahami dan mempraktekkan pentingnya kebiasaan CTPS. Misalnya saja, anak-anak bisa belajar menjadi disiplin dan konsisten membersihkan diri setelah bermain sepak bola sepuasnya.
Sebagai informasi, terdapat sejumlah pelatih dan pemain tim sepak bola nasional turut berpartisipasi dalam kegiatan menarik ini. Terlebih, ada ribuan siswa/i SD di Jabodetabek yang disiapkan untuk menjadi agen perubahan untuk menyebarkan pentingnya CTPS di lingkungan mereka masing-masing.
CTPS Jadi Modal Utama untuk Menunjang Kesehatan
Data BPS 2021 menunjukkan bahwa bahkan di tengah pandemi, hanya 75,38% masyarakat yang menunjukkan kesadaran untuk mematuhi pedoman CTPS. Hal ini tentunya membuat kesadaran untuk mematuhi pedoman CPTS harus ditingkatkan dan memerlukan edukasi yang berkelanjutan. Untuk itu, hari Peringatan Hari Cuci Tangan Sedunia menjadi momen yang tepat untuk merealisasikan penerapan penting tersebut.
Dengan menanamkan CTPS, kemungkinan terkena berbagai macam penyakit jadi bisa dicegah dan penularannya dapat dihindari. Selain itu, menjaga menerapkan kegiatan ini tentunya juga akan menunjang kesehatan anak-anak, yang memiliki imunitas lebih lemah bila dibandingkan dengan orang dewasa. Sehingga, tubuh mereka bisa lebih tangkas dalam melawan kuman dan bakteri yang bisa memberikan dampak buruk.
5 Momen Penting Cuci Tangan yang Wajib Diterapkan
Kegiatan CPTS sendiri dapat diterapkan dalam 5 momen penting. Mulai dari sebelum makan, setelah bermain, setelah batuk atau bersin, setelah dari toilet, dan ketika pulang ke rumah. Melakukan CPTS pada waktu tersebut diyakini dapat menjadi langkah sanitasi dan dapat memutuskan rantai kuman yang terpapar pada tubuh.
Melakukan CPTS pada kelima momen tersebut juga dianggap penting karena setelah kejadian tersebut, kuman dan bakteri biasanya akan berkumpul. Maka dari itu, para anak harus bisa membiasakan diri mereka untuk menjaga kebersihan tangan, bahkan setelah melakukan berbagai kegiatan di luar rumah.
“Lifebuoy memiliki purpose menjadi sahabat keluarga dalam memberikan perlindungan dari kuman dan menjaga agar anak tidak mudah jatuh sakit. Untuk itu, sejak 2004 Lifebuoy telah memberikan rangkaian edukasi berkelanjutan dan fasilitas CTPS yang memadai, dimana salah satu agenda yang rutin kami lakukan adalah menyebarluaskan edukasi pentingnya CTPS di 5 Momen Penting melalui peringatan Hari Cuci Tangan Sedunia yang kami rayakan setiap tahunnya,” ujar Kevin Stefano, Senior Brand Manager Lifebuoy, PT Unilever Indonesia, Tbk.
Terdapat Coaching Clinic yang bisa Diikuti
Ada berbagai rangkaian kegiatan offline dan online yang dilakukan oleh Lifebuoy untuk menyebarluaskan kampanye ini. Sebagai langkah awal, Lifebuoy menciptakan yel-yel CTPS ala sepak bola yang disebarluaskan oleh 5 KOL anak yang mewakilkan figur #JuaraCuciTangan, yaitu Arjuna Zayan Sugiono, Ryshaka Dharma Situmeang, Abimanyu Praja Soesetyo, Dia Sekala Bumi, dan Kenji Zizou Bachdim. Melanjutkan semangat mereka, Lifebuoy mengajak ribuan siswa/i Sekolah Dasar di Jabodetabek untuk mengirimkan video tentang cara kreatif menerapkan CTPS di 5 Momen Penting.
Lomba ini sudah pasti wajib banget untuk diikuti. Karena, bagi para pemenang terpilih nantinya akan ada hadiah e-wallet sebesar 200 ribu rupiah yang menunggu. Periode pengiriman video kompetisi ini berlangsung hingga 30 November, lho.
Menariknya, acara ini juga akan mengadakan coaching clinic dari pelatih Tim Nasional U-17 Bima Sakti dan salah satu atlet sepak bola terbaik tanah air, yaitu Kim Kurniawan. Pastinya agenda ini bisa menjadi media bagi anak untuk belajar cara melakukan olahraga sepak bola, sekaligus mengetahui bagaimana menjaga kebersihan kedua tangan mereka.
“Sebagai bagian dari kampanye #JuaraCuciTangan, kami percaya kegiatan coaching clinic hari ini adalah medium edukasi yang sangat tepat, terlebih menyambut Piala Dunia FIFA 2022 yang sebentar lagi akan berlangsung. Melalui kegemaran terhadap sepak bola, anak-anak dapat mempelajari nilai-nilai yang dapat membantu mereka lebih mudah memahami dan mempraktekkan pentingnya kebiasaan CTPS di 5 Momen Penting,” kata Kevin.
Ada beberapa hal yang bisa dicapai melalui coaching clinic ini. Pertama adalah peer to peer learning, di mana anak-anak bisa saling belajar atau mengajarkan satu sama lain dalam lingkungan dan situasi yang mereka sukai. Selanjutnya, berbekal pengalaman yang menyenangkan ini, anak-anak bisa menjadi agent of change yang dapat menyebarluaskan apa yang mereka pelajari ke orang-orang di sekitar mereka, termasuk tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan.
“Upaya Lifebuoy untuk menyebarluaskan edukasi cuci tangan pakai sabun melalui olah raga sepak bola adalah hal yang unik dan patut untuk didukung. Saya percaya coaching clinic ini mampu menginspirasi anak-anak untuk tidak hanya menjadi atlet sepak bola berprestasi, namun juga lebih peduli dengan kebersihan dan kesehatan dengan rajin mencuci tangan dengan sabun,” ucap Coach Bima.
Rangkaian kegiatan coaching clinic ini sendiri nantinya akan diterapkan juga di 5 kota lainnya. Di antaranya adalah Bandung, Solo, Semarang, Bali, dan Medan. Terlebih, kegiatan bermanfaat ini akan berlangsung hingga 2023 mendatang dan membawakan keseruan lainnya bagi anak-anak di Indonesia.
Ayo, ikuti #JuaraCuciTangan dengan kirimkan video terbaik anak dalam menerapkan CTPS. Kamu juga bisa raih kesempatan untuk gabung dalam berbagai keseruan yang ada di coaching clinic juga, lho! Karena dalam kegiatan ini, anak-anak tentunya nggak hanya diajarkan teknik dan taktik bermain bola, namun juga keutamaan CTPS di 5 Momen Penting. Selain itu, Lifebuoy juga membagikan sejumlah booklet berisi teknik-teknik dasar sepak bola disertai edukasi tentang CTPS di 5 Momen Penting supaya para peserta coaching clinic dapat menyebarluaskan pengetahuan yang mereka dapat dengan lebih mudah.
So, tunggu apa lagi? Jangan sampai ketinggalan, ya!