Fimela.com, Jakarta Pelecehan verbal atau catcalling sering kali dialami oleh banyak perempuan saat berada di tempat umum. Mulai dari mencemooh, melontarkan pertanyaan dalam kalimat yang mengandung pelecehan seksual, hingga dipanggil-panggil dengan sebutan tak senonoh. Hal-hal seperti ini sangat mengganggu dan membuat tidak nyaman, bahkan beberapa perempuan akan merasa trauma
Wajar bagi kita para perempuan untuk merasa marah dan memberontak ketika kita dilecehkan. Tentu banyak perempuan yang ingin melawan dan segera memberi pelajaran untuk pelaku. Namun, tidak dapat disangkal bahwa terkadang ada ketakutan apabila kita melawan, karena keselamatan diri sendiri harus selalu didahulukan.
Berdasarkan UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual Pasal 5, catcalling termasuk sebagai kekerasan seksual secara verbal dan para pelaku dapat dipidana. Hasil Survei Pelecehan Seksual di Ruang Publik menunjukkan, sebanyak 60% para korban menyampaikan pernah mengalami pelecehan secara verbal yaitu komentar atas tubuh.
Advertisement
Hal ini sangat disayangkan bahwa pengetahuan masyarakat akan hal ini masih minim dan belum aware terhadap fenomena catcalling. Masih adanya stereotip gender di tengah masyarakat yang menimbulkan makna ganda pada catcalling itu sendiri, yaitu sebagai candaan atau pujian dan catcalling sebagai pelecehan seksual.
Dengan masih mengakarnya stereotip gender tersebut, akan semakin banyak perempuan yang menjadi korban catcalling. Maka dari itu, semakin banyak organisasi yang memperjuangkan kesetaraan gender dan mematahkan setiap stereotip yang ada di tengah masyarakat, salah satunya Beauty Within You atau BeWithYou.
Advertisement
Berdayakan perempuan Indonesia
Maya Kornelia Musa selaku founder BeWithYou mengungkapkan bahwa dirinya mendirikan BeWithYou supaya perempuan Indonesia bisa lebih berdaya dan mempunyai ruang yang aman. Ia mengatakan ketika perempuan Indonesia bisa berdaya dan mereka punya pilihan dan bisa memilih, pada akhirnya nanti mereka bisa dukung perekonomian Indonesia.
Dalam kampanye ini, BeWithYou juga memiliki concern pada fenomena catcalling ini. Dimana, Maya menyampaikan bahwa catcalling dapat menjadi awal mula kemungkinan perempuan mendapatkan kekerasan seksual di ruang publik.
Maya menambahkan bahwa besar keinginan mereka agar banyak orang memahami isu ini, supaya orang dapat lebih respect satu sama lain dan sadar apabila catcalling ini salah satu bentuk kekerasan yang dapat membuat para perempuan Indonesia tidak berani keluar rumah bahkan tidak bekerja.
Harapan dapat menolong para korban
Berkolaborasi dengan Campaign.com, BeWithYou luncurkan kampanye #CatcallingBukanPujian pada aplikasi Campaign #ForChange yang dapat diakses hingga tanggal 9 November 2022. Dengan kampanye #CatcallingBukanPujian ini, diharapkan dapat menolong para korban dan memberantas kasus pelecehan seksual secara verbal.
Seluruh masyarakat dapat berpartisipasi dalam kampanye ini dengan cara mengunduh aplikasi Campaign #ForChange di App Store atau Playstore, kemudian cari #CatcallingBukanPujian, dan selesaikan challenge #CatcallingBukanPujian dengan melakukan 4 aksi sesuai instruksi yang ada. Apabila berhasil menyelesaikan challenge ini, nantinya akan dikonversi sebagai donasi sebesar Rp16.000 dari Yayasan Dunia Lebih Baik.
Darin, selaku ketua koordinator challenge ini menyampaikan bahwa seluruh donasi yang terkumpul akan digunakan untuk beberapa kegiatan seperti konsultasi riliv, aksi donasi ke lembaga LBH APIK untuk korban pelecehan seksual, hingga webinar tentang isu kesetaraan gender dan pelecehan seksual.
Dengan menyelesaikan challenge #CatcallingBukanPujian ini, diharapkan supporters dapat lebih awareness terhadap pelecehan seksual di masyarakat dan berani untuk berbicara. Lebih lanjut, Darin mengungkapkan jika merasa telah menjadi korban catcalling, diharapkan juga untuk berani melaporkan (speak up) dan menjadi pendukung bagi para korban yang mengalami pelecehan secara verbal.
*Penulis: Sri Widyastuti
#WomenForWomen