Sukses

Lifestyle

Sering Disalahpahami, Berikut Perbedaan antara Akal dan Logika

Fimela.com, Jakarta Akal dan logika merupakan dua istilah yang sangat sering digunakan dalam dunia filsafat. Akal dan logika adalah dua bentuk pemikiran yang saling berkaitan erat yang melibatkan perbandingan konsep. Setiap orang pastinya seringkali menemukan kedua istilah ini dipakai secara bersamaan. Jika seseorang mengatakan "akal", pasti ia juga akan mengatakan "logika" sebagai lanjutan dari kalimatnya. Meskipun akal dan logika sama-sama merupakan bentuk pemikiran manusia, kedua istilah ini memiliki arti yang berbeda loh.

Perbedaan paling utama antara akal dan logika adalah logika adalah studi sistematis tentang bentuk argumen sedangkan akal adalah penerapan logika untuk memahami dan menilai sesuatu. Tergolong tricky, orang sering salah paham dan menggunakan istilah yang salah terkait arti dari akal dan logika dalam kalimatnya. Oleh karena itu, agar tidak bingung dalam menggunakan kedua kata ini, yuk simak penjelasan mengenai akal dan logika yang sudah dirangkum dari berbagai sumber.

Logika

Mengutip dari Liputan6.com, logika berasal dari kata Yunani kuno (logos) yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),logika adalah jalan pikiran yang masuk akal. Lalu mengutip dari languagehumanities.org, logika adalah ilmu aktual yang mengikuti aturan dan tes yang didefinisikan dengan jelas untuk berpikir kritis.

Logika merupakan bentuk pemikiran dengan mencari bukti nyata dari proses berpikir yang sehat dengan penalaran. Garis pemisah antara logika dan akal adalah bahwa logika juga didefinisikan sebagai prinsip inti dan koneksi sirkuit yang melakukan perhitungan matematis di komputer, yang tidak dapat dilakukan oleh orang yang hanya mampu menggunakan akal dalam proses berpikirnya.

Dua jenis logika

Logika adalah studi sistematis tentang bentuk argumen. Dalam logika, argumen yang valid memiliki hubungan spesifik dukungan logis antara asumsi argumen dan kesimpulannya. Jadi, validitas suatu argumen ditentukan oleh bentuknya, bukan isinya. Logika juga dapat digambarkan sebagai penalaran yang dilakukan menurut prinsip-prinsip validitas yang ketat. Logika dapat dikategorikan menjadi logika deduktif dan induktif. Melansir dari differencebetween.com, berikut merupakan dua kategori dari logika:

Logika Deduktif

Logika deduktif melibatkan penggunaan satu atau lebih pernyataan (dikenal sebagai premis) untuk sampai pada suatu kesimpulan. Contohnya:

- Semua manusia adalah makhluk hidup.

- Henry adalah manusia.

- Oleh karena itu, Henry adalah makhluk hidup.

Logika Induktif

Logika induktif adalah membuat generalisasi yang luas dari pengamatan khusus. Bahkan jika semua premis benar dalam penalaran induktif, kesimpulannya bisa salah. Contohnya:

- Henry adalah seorang kakek.

- Henry itu botak.

- Oleh karena itu, semua kakek itu botak. (Kesimpulan yang salah).

 

 

Akal

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), akal berarti daya pikir (untuk memahai sesuatu dan sebagainya), pikiran, jalan atau cara melakukan sesuatua, daya upaya, dan ikhtiar. Mengutip dari differencebetween.com, akal merupakan kemampuan pikiran untuk berpikir, memahami, dan membentuk penilaian secara logis. Contohnya:

- Penting untuk menganalisis hubungan erat antara akal dan emosi.

- Gunakan kemampuan akalmu untuk memahami kejadian ini.

Akal biasanya bekerja dengan membandingkan penilaian dan menarik kesimpulan yang menghubungkan istilah dan logika untuk mencari kemungkinan kebenaran dan pemahaman yang lebih dalam melalui campuran aturan formal dan informal. Mengutip dari factmyth.com, akal adalah kapasitas untuk secara sadar memahami sesuatu, menerapkan logika, menetapkan dan memverifikasi fakta, dan mengubah atau membenarkan praktik, institusi, dan kepercayaan berdasarkan informasi baru atau yang sudah ada.

Perbedaan akal dan logika

Berikut perbedaan akal dan logika, melansir dari factmyth.com:

1. Logika merupakan hal yang empiris, sedangkan akal lebih kepada teoretis.

2. Akal menggunakan logika, namun logika tidak terlalu membutuhkan banyak penggunaan akal setelah kumpulan aturan telah dirumuskan.

3. Akal lebih seperti otak manusia, menarik kesimpulan dari pengalaman, logika, etika, moral, dan selera, mempertimbangan banyak lapisan kompleks, mengasosiasikan dan menyimpulkan ide-ide. Sedangkan logika lebih seperti matematika dari kalkulator.

4. Logika adalah ilmu yang menggunakan aturan-aturan yang ditetapkan untuk menghasilkan jawaban yang konsisten. Sedangkan akal adalah seni yang menggambarkan semua bentuk pemikiran kritis untuk mencari pemahaman.

 

*Penulis: Frida Anggi Pratasya.

#Women for Women

 

 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading