Fimela.com, Jakarta Payung menjadi peralatan penting dikala musim hujan datang seperti sekarang. Fungsi payung yang efektif melindungi diri dari air hujan, membuatnya jadi barang yang wajib dibawa disaat bepergian kemanapun.
Di Indonesia sendiri, salah satu merek payung yang jadi market leader adalah Brand Payung Jope Umbrella. Payung kreasi anak bangsa ini bahkan sukses menembus pasar mancanegara seperti Singapura dan Maldives dan lainnya
Johanes juga termasuk salah satu pemuda yang gigih karena berani berbisnis unik yaitu payung dan payung promosi sepanjang tahun. Meskipun diakuinya, hantaman Covid-19 sempat membuat bisnisnya terseok-seok. Namun sifat positif dan prinsip keteguhan hatinya yaitu selalu melihat peluang dari setiap tantangan.
Advertisement
Termasuk pandemi ini dimana inovasi dan promosi tetap di lakukan di masa-masa pandemi.
Advertisement
Kiat eksis di tengah gempuran brand lain
"Saya mulai merintis bisnis payung ini sejak 2008. Setelah badai Covid-19 ini, saya tetap optimis jika market payung tetap besar, terutama perusahaan-perusahaan yang memberikan merchandise promosi dalam bentuk payung," ucapnya.
Berdasarkan pengalamannya, memang banyak perusahaan dan instansi tertentu yang memberikan souvenir berupa payung promosi. Meski untuk souvenir, Johanes tidak main-main soal kualitas. Terkait hal ini ia beralasan, "Kalau payungnya mudah rusak, kesan perusahaan tersebut akan menjadi jelek. Dengan kata lain, souvenir semisal payung saja, itu bisa menunjukkan citra perusahaan,” sebutnya.
Nah, yang menjadi kelebihan payung lokal besutan Johanes adalah daya tahannya yang kuat. Menurutnya, material rangka besi yang gunakan pun lebih tebal dengan ciri khas warna-warna yang ceria di setiap produk payungnya.
Jope Umbrella adalah Payung yang sangat kental dengan inovasi berupa warna-warna yang cerah, sementara payung yang lain umumnya lebih didominasi warna-warna gelap. Modelnya juga beragam dari payung lipat, payung panjang, payung golf, dan payung terbalik.
Dengan kualitas terbaik yang diberikan kepada para konsumennya, membuat Jope tetap eksis ditengah gempuran merek-merek payung lain. Di antara ratusan merek yang ada, produk payung Jope selalu menjadi merek payung pilihan sejumlah kalangan. Buktinya, brand Jope Umbrella sukses menembus pasar Singapura dan Maldives.
Ciptakan produk yang kuat dan tahan lama
“Kami kuat di semua lini market baik offline dan online, reseller kami berjumlah ratusan, sehingga kami bisa menyasar pangsa mancanegara. Jope selalu fokus untuk membuat produk yang lebih bagus dari yang lain.”
Yang patut dicontoh dari kegigihan Johanes Paulus dalam berbisnis, dirinya mengaku tak melulu mengejar keuntungan. Bikin payung tak asal laku dan murah, tapi juga bagaimana menciptakan produk yang durability (tahan lama dan tidak mudah rusak) sehingga customer puas dan mempunyai kesan khusus terhadap produk payungnya.
Selain itu, bahan kain yang dipakainya adalah waterproof, sehingga lebih mudah kering. Dari sisi rangka, ia memilih bahan yang anti karat. Demikian pula dengan kualitas gagangnya, ia selalu menampilkan kesan berkualitas premium dan mewah.
Tips lainnya dalam memilih payung berkualitas, rangka besi harus yang besar dan kuat. "Untuk perawatannya, keringkan payung setelah digunakan. Jadi jangan langsung dilipat dalam keadaan masih basah," jelasnya.
Harga yang ditawarkan pun terjangkau. Payung Jope buatannya dibanderol dari harga Rp 40 ribu – Rp 200 ribuan. Bahkan, beberapa pabrikan payung asal Taiwan, China, dan Srilanka juga pernah datang kepadanya untuk mengajak kerjasama dalam produksi payung.
“Membuat produk yang lebih baik dari yang ada di pasaran, harganya bisa sama, itu akan membuat konsumen puas dan membentuk kesan mendalam dan tak terlupakan. Itulah sesungguhnya yang dinamakan dengan promosi. Ke depan, saya yakin pasar payung promosi akan tetap cerah dan kami terus berusaha untuk tetap menjadi yang terdepan," demikian Johanes.
#Women for Women