Fimela.com, Jakarta Bicara soal mangkuk mie ayam pasti kamu langsung teringat dengan mangkuk ayam jago. Hari ini, Google Doodle dikejutkan dengan penampakkan mangkuk ayam jago yang memiliki sedikit perbedaan siluet dari yang biasanya kita lihat. Ada apa sebenarnya?
Mengutip dari laman Google, search engine terbesar di dunia itu merayakan Mangkuk Ayam Lampang yang jatuh setiap 12 September. Lampang sendiri merupakan kota ketiga terbesar di Thailand.
"Cock-a-Doodle-Do! Doodle hari ini merayakan Lampang Rooster Bowl yang ikonik, desain peralatan makan tradisional yang menampilkan ayam jantan berekor hitam dengan bunga peony dan daun pisang," tulis Google di laman resminya.
Advertisement
Advertisement
Popularitas mangkuk ayam
Rupanya mangkuk ayam jago ini tidak hanya eksis di Indonesia, melainkan juga di Asia. Mangkuk ini dijadikan sebagai mangkuk andalan bagi para penjual bubur hingga mie ayam.
Berkat kepopulerannya. pemerintah Thailand telah mendaftarkan mangkuk ayam jago ini sebagai produk indikasi geografis Lampang pada 12 September 2013. Tak heran, jika setiap 12 September kini dirayakan sebagai Hari Mangkuk Ayam Lampang.
Dalam karya seni dan budaya, ayam jago digambarkan sebagai lambang kerja keras sedangkan daun pisang dan peony merah merupakan lambang dari mimpi keberuntungan. Di 1947, para pengusaha di Lampang, Thailang banyak membuka pabrik peralatan dapur ayam jago.
Membawa stabilitas ekonomi
Wilayah tersebut memiliki banyak mineral lempung yang cocok digunakan untuk pembuatan keramik. Daerah Lampang menjadi salah satu produsen peralatan makan massal dengan desain ayam jantan. Termasuk produk mangkuk yang menjadi salah satu produk terlaris di kawasan itu.
Berkat popularitas mangkuk ayam ini, bahkan mampu membawa Lampang berada dalam kondisi keuangan yang stabil dan kebebasan bagi penduduk lokal. Kota Lampang masih memproduksi mangkuk ayam hingga saat ini. Namun hanya sedikit pabrik yang mampu merancang mangkuk sesuai dengan gaya dan bahan tradisional. Hal ini yang menyebabkan mangkuk ayam asli yang dilukis dengan tangan menjadi barang langka.