Fimela.com, Jakarta FOMO (Fear of Missing Out) atau takut tertinggal adalah perasaan cemas dan iri ketika melihat orang lain menjalani kehidupan yang lebih baik. Hal ini biasanya kerap mengacu pada tren di media sosial.
Siapapun bisa mengalami FOMO. Penggunaan media sosial menjadi salah satu faktor timbulnya FOMO. Melansir dari Verywell Mind, remaja adalah yang paling rentan mengalami FOMO dengan dampak kecemasan, depresi, tingkat percaya diri rendah, dan perilaku berisiko.
Lalu, apa saja cara untuk mengatasi FOMO. Sahabat Fimela, berikut adalah beberapa cara untuk menghindari FOMO. Cek penjelasannya di bawah ini.
Advertisement
Advertisement
Ubah Fokusmu
Daripada fokus pada kekurangan dalam diri, coba perhatikan pada kelebihan dirimu dan bersyukur atas apa yang telah dimiliki. Media sosial mungkin banyak menampilkan kehidupan orang lain yang terlihat sempurna, namun ingatlah bahwa apa yang terlihat pada media sosial bukanlah kenyataan. Jangan bandingkan dirimu dengan orang lain. Bila merasa media sosial sangat mengganggu, menyembunyikan atau berhenti mengikuti beberapa orang di media sosial mungkin akan membantu.
Jangan Terlalu Tenggelam dalam Media Sosial
Menghabiskan terlalu banyak waktu untuk scroll media sosial berpotensi meningkatkan FOMO. Alih-alih terlarut pada media soial, beri jeda untukmu menikmati kehidupan nyata dengan memberi batas pada penggunaan media sosial. Kamu bisa habiskan waktu dengan berolahraga, melakukan pekerjaan rumah, atau kegiatan lainnya yang berdampak baik bagi dirimu.
Advertisement
Mulai Membuat Jurnal
Kebanyakan orang mungkin menggunakan media sosial untuk membagikan dan mencatat hal-hal menyenangkan yang mereka lakukan. Namun tindakan tersebut tanpa disadari dapat memperparah FOMO. Pilihan lain untuk mengukir kenangan yang bisa dicoba adalah membuat jurnal. Cetak foto yang diinginkan dan ceritakan pada jurnal mengenai cerita pada foto tersebut. Jurnal dapat disimpan untuk pribadi dan memiliki manfaat baik untuk kesehatan mental.
Sadar Bahwa Tak Semua Hal Dapat Dimiliki
Kebutuhan terbatas, sedangkan keinginan tak ada habisnya. Memaksakan diri untuk memiliki semua yang diinginkan karena tidak ingin kalah dari orang lain hanya membuatmu merasakan emosi negatif. Tentukan apa yang menjadi prioritas dan fokuslah pada hal tersebut.
Tidak ada orang yang sempurna. Tapi dirimu sudah cukup baik dengan menjadi apa adanya.
Penulis : Mufiidaanaiilaa Alifah S.