Fimela.com, Jakarta Membuat perencanaan keuangan atau budgeting memang penting dilakukan agar arus masuk dan keluar uang dapat terkendali. Apalagi disaat semua harga kebutuhan naik dan kerap adanya pengeluaran tak terduga tiba-tiba datang.
Nah agar hidup tetap tenang, Kevin Taslim selaku Certified Financial Planner dari Heartfelt pun membagikan tips untuk mengatur keuangan agar sahabat Fimela tidak lagi deg-degan jika ada pengeluaran yang tiba-tiba datang.
Ia mengatakan ada empat jurus Anti tiba-tiba yang bisa sahabat Fimela pakai.
Advertisement
Advertisement
1. Kebutuhan tahunan
Selain pengeluaran bulanan seperti kebutuhan pokok. Ada pula pengeluaran tahunan seperti bayar Pajak STNK, bayar Sewa Rumah, Asuransi tahunan dan sebagainya.
Karena masih lama bayarnya, terkadang kita melupakan hingga tidak membuat m pengingat di kalender.
“Saat jatuh tempo kita kaget "Waduh, bulan ini harus bayar pajak STNK, pengeluaran bengkak nih",” ujar Kevin dalam acara Kulwap FIMELAHOOD Heartfelt, Kamis (1/9).
Kevin mengatakan kabar baiknya sahabat Fimela dapat antisipasi dengan mudah menggunakan jurus pertama Sinking Fund.
Sinking Fund adalah dana yang kita siapkan untuk keperluan di masa depan. Prinsipnya simple kok :
1) Pengeluaran tahunan kita pecah menjadi cicilan bulanan.
2) Setiap bulan kita cicil dengan memasukkannya ke kantong yang telah kita siapkan. Kantong tersebut bisa berupa kantong fisik seperti amplop, ataupun kantong digital seperti rekening bank atau eWallet (GoPay, OVO, dsb)
“Misalnya 12 bulan mendatang kita harus bayar pajak STNK. Perkiraan biayanya adalah Rp 2.4 juta. Kita telah menyiapkan rekening khusus Sinking Fund di bank ABC.
1) Kita pecah menjadi cicilan bulanan = Rp 200rb x 2.4juta
2) Setiap bulan kita setor ke bank ABC sebesar Rp 200 ribu
3) Setelah 12 bulan terkumpul Rp 2.4 juta, tepat saatnya pajak STNK tersebut harus dibayarkan.
"Kita bayar pajak STNK dengan dana tersebut. Gak perlu pusing lagi deh," tambahnya.
2. Biaya tidak terduga
Meskipun sudah direncanakan baik, seringkali ada saja pengeluaran dan kondisi yang sulit dikontrol. Misalnya, tiba-tiba laptot rusak, kendaraan harus diservice, air di rumah rusak, tiba-tiba pendapatan berkurang 40% karena Covid-19 melanda.
Lalu gimana cara mencegahnya karena tidak terprediksi? Siapkan Dana Darurat.
Begini panduannya :
Minimal 3x pengeluaran bulanan
Single 6x pengeluaran bulanan
1 tanggungan 9x pengeluaran bulanan
2 tanggungan (berkeluarga dan punya anak) 12x pengeluaran bulanan.
Advertisement
3. Biaya tidak terduga untuk musibah yang sulit diatasi
Misalnya :"Tiba-tiba terjadi musibah kecelakaan, menyebabkan butuh lebih dari Rp 100 juta untuk pengobatan dan perbaikan mobil"
"Tiba-toba terjadi serangan jantung dan harus mendapat tindakan bedah"
"Tiba-tiba terjadi kebakaran rumah"
Bukannya masih bisa dengan Dana Darurat ya? Sediakan aja Dana Darurat yang lebih besar. Betul bisa, tapi masalahnya setiap musibah tersebut kemungkinannya luas.
Contohnya saja untuk Pengobatan, bisa mulai dari pengobatan ringan yang hanya butuh jutaan rupiah sampai pengobatan sakit kritis yang butuh pulihan rupiah. Siapin berapa Dana Darurat yang pas 100 juta? 500 juta? 1 Miliar?
Ada 3 problem disini :
1. Yang disiapkan bisa kekecilan Andaikan kita siapin Rp 500 juta, kalau ternyata butuhnya Rp 700 juta bagaimana?
2. Yang disiapkan terlalu besar sehingga malah ganggu tujuan lainMisalnya kita siapin Rp 1 Milyar, kalau ternyata cuma butuh 400 juta gimana? Rp 600jt tertahan sia-sia untuk Dana Darurat, padahal mungkin bisa dimanfaatk untuk berinvestasi atau dipakai untuk tujuan lain seperti kuliah anak.
3. Butuh waktu panjang untuk menyiapkan.Siapin dana Rp 500 juta saja bisa butuh tahunan. Bagaimana kalau ternyata 6 bulan mendatang risiko sudah datang?? Malah gagal terlindungi Dana Darurat bukan?
Solusinya, gunakan asuransi, lebih tepat dan jauh lebih murah. Dengan membayar iuran premi yang kecil (ratusan ribu per bulan), kita bisa ditanggung ratusan juta sampai Miliaran rupiah apabila terkena musibah sesuai yang kita daftarkan.
“Sebetulnya sangat masuk akal, karena pada Asuransi prinsipnya "Dana untuk Musibah" tersebut gotong royong dikumpulkan oleh sesama Nasabah Asuransi,” paparnya.
4. Kebutuhan masa depan yang dapat direncanakan atau diprediksi
Terkadang ada yang mengeluhkan."Waduh, tiba-tiba saya harus bayar Uang Masuk Sekolah"
"Tiba-tiba saya harus bayar Acara Nikah"
Sebenarnya itu bukan tiba-tiba terjadi, lebih tepatnya terlambat merencanakan. Jadi solusinya adalah membuat Financial Plan.
“Konsepnya mirip seperti Sinking Fund, tapi biasanya ini jangka waktunya lebih panjang, kebutuhan dananya lebih besar dan bisa memanfaatkan investasi untuk mendapatkan "penghematan" maksimal,” papar Kevin.
#women for women