Fimela.com, Jakarta Tren Korean Cake pada awal pandemi menjadi jalan bagi Jastine untuk memulai bisnisnya. Korean Cake atau biasa dikenal dengan lunch box cake merupakan kue tart yang dikemas dengan ukuran kecil dengan desain unik dan beragam. Melihat peluang dari tren ini Jastine termotivasi untuk fokus dalam menekuni bisnis custom Korean Cake.
Bisnis berjualan cake dilakoni Jastine mulai dari 2019 dengan hanya dijual khusus untuk keluarga dan teman. Namun adanya pandemi pada tahun 2020, membuat ia mulai melihat peluang tren Korean Cake ini menjadi salah satu bisnis yang menguntungkan ditambah lagi pada saat itu masih sedikit orang yang menjual Korean Cake khususnya daerah Jakarta.
“Terinspirasi dari 2020 ngetren Korean Cake, tenyata belum ada yang menjual jadinya aku buat sendiri”.
Advertisement
Berkat dukungan dari keluarga dan teman, Jastine memutuskan untuk lebih fokus dalam menggeluti bisnis di bidang pastry. Selain karena hal tersebut telah menjadi hobi, ia juga menilai bahwa ini merupakan kesempatan untuknya dalam membangun bisnis yang sejalan dengan pendidikan yang diambil, pastry.
Advertisement
Tidak hanya menjual custom korean cake
Bisnis Korean Cake yang digeluti Jastine, mulai berkembang serta dikenal banyak orang sehingga ia mulai berinovasi untuk membuat produknya lebih beragam. Tidak hanya menjual custom Korean Cake, namun ada juga beberapa jenis kue yang bisa dicustom seperti choux dan eclair cake.
“Pertamanya aku mikirnya mau bikin korean cake yang simple-simple gitu kan, cuman kalau mungkin sekarang kayanya sih uda ga terpatok di Korean Cake sih. Kan udah nemu style sendiri dalam mendekor kue, jadi kayak lebih luaslah sekarang desain-desainnya ga cuman korea-korea doang” ucap Jastine.
Selain produk yang beragam, Jastine juga berupaya untuk memberikan desain dengan bentuk kue yang unik dan bervariasi sesuai dengan permintaan pelanggan.
Perjalanan bisnis Jastine
Membuka bisnis pada masa awal pandemi menjadi rintangan berat bagi Jastine. Hadirnya pandemi membuat semua orang sulit untuk bertatapan muka secara langsung, yang membuat Jastine kesulitan dalam mencari tenaga kerja.
Pada awal membuka bisnis ini Jastine mengerjakan seluruh pekerjaannya secara mandiri, mulai dari urusan membuat kue, membalas pesan pelanggan, hingga mengantar pesanan.
Seiring dengan berjalannya waktu serta meredanya masa pandemi, kini Jastine telah memiliki tiga karyawan yang membantu dalam menjalankan bisnisnya. Selain itu, yang dulunya ia membuat pesanan di rumah, sekarang Jastine telah memiliki ruko sendiri untuk membuat pesanan pelanggannya.
Saat ini, Jastine hanya berjualan melalui platform sosial media seperti Instagram dan WhatsApp, sehingga ia berharap beberapa tahun ke depan dapat memiliki offline store sendiri yang membuat custom Korean Cake-nya dapat dikenal oleh lebih banyak orang.
Advertisement
Raup Untung Puluhan Juta
Meski hanya berjualan melalui media sosial Instagram dan WhatsApp, tingkat pemasaran dan penjualan custom Korean Cake milik Jastine tidak perlu diragukan. Selama hampir dua tahun berjualan, tak disangka Jastine dapat meraup keuntungan yang besar setiap bulannya. Saat ini rata-rata pendapatan per bulannya mencapai Rp60 - Rp70 juta.
Hal ini membuat Jastine terdorong untuk memberikan kualitas cake yang terbaik untuk pelanggannya. Oleh karena itu, bagi sahabat Fimela yang ingin mencoba custom cake dari Jastine, bisa langsung cek Instagram (@patisseriebyjastine).
Penulis: Angela Marici
#Women for Women