Fimela.com, Jakarta Serial drama Extraordinary Attorney Woo sukses mencuri perhatian pencinta KDrama berkat penampilan Park Eun Bin sebagai pengacara autisme, Woo Young Woo. Dalam salah satu episode, drama ini menyoroti monumen alam, Pohon Hackberry di desa fiksi Sodeok-Dong.
Mengutip dari laman Allkpop, pohon hackberry yang muncul di drama Extraordinary Attorney Woo episode 7 dan 8 itu sudah berusia 500 tahun. Terletak di atas bukit kecil, pohon ini melambangkan nilai-nilai yang ada dalam desa fiksi di drama Extraordinary Attorney Woo.
Sejak kemunculannya di drama Extraordinary Attorney Woo, semakin banyak wisatawan yang ingin menyaksikan langsung pohon hackberry. Jumlah pengunjung meningkat drastis di sebuah desa pertanian kecil di Changwon, Provinsi Gyeongsang Selatan, Korea Selatan.
Advertisement
Pohon hackberry yang muncul di Extraordinary Attorney Woo aslinya terletak di Desa Dongbu di Bukbu-ri, Changwon. Dengan tinggi 16 meter dan lingkar batang 6,8 meter, pohon hackberry tersebut dinyatakan dilindungi oleh pemerintah daerah pada 2015.
Advertisement
Kebanjiran pengunjung
Setelah muncul di drama Extraordinary Attorney Woo, desa dengan penduduk sekitar 70 orang itu kebannjiran wisatawan. Tidak sedikit yang mengabadikan momen dan berfoto saat kunjungan untuk diunggah di media sosial.
Penduduk desa dan pemerintah Changwon bekerja sama untuk mendorong pohon hackberry sebagai salah satu destinasi wisata baru. Penduduk desa memasang tanda pohon di pintu masuk desa, sementara pemerintah Changwon turut mempromosikan ikon tersebut dengan menyebut bukit itu menawarkan pemandangan penuh Desa Dongbu serta bagian dari Sungai Nakdong di luarnya dalam blog resmi pemerintah.
Penilaian kelayakan sebagai monumen alam
Culturan Heritage Administration pun memutuskan untuk memeriksa apakah pohon itu layak untuk dijadikan sebagai monumen alam. Meski sebenarnya rencana penetapan pohon hackberry di Desa Dongbu itu sudah ada sejak tahun lalu.
"Kami menilai pohon tersebut memiliki nilai sebagai warisan budaya mengingat bentuk, usia, dan kondisi pertumbuhannya," kata Cultural Heritage Administration dalam rilisnya pada Senin, 25 Juli 2022.
Pihak Cultural Heritage Administration melanjutkan bahwa, "Kami akan segera memulai inspeksi di tempat dengan para ahli, pejabat pemerintah setempat, dan penduduk dan memutuskan apakah akan menetapkannya sebagai monumen alam."