Fimela.com, Jakarta Momen Mega Sales menjadi ajang yang sangat dinanti-nantikan oleh para pelaku bisnis untuk mendorong penjualan produk mereka. Di momen ini pula banyak penawaran-penawaran harga menarik dengan promonya sehingga membuat masyarakat tidak ingin melewatkan kesempatan ini untuk berbelanja.
Berdasarkan data yang dijabarkan oleh TikTok, dibandingkan dengan pengguna dari platform lain, pengguna TikTok dalam Search Engine Advertising (SEA) menghabiskan waktu lebih banyak di platform ini di saat momen mega sales. Di Indonesia sendiri, pengguna TikTok sebanyak 70 persen mengaku bahwa mereka memang berniat untuk melakukan belanja online lebih banyak di musim mega sales 2022.
Advertisement
Periode-Periode Mega Sales
Sitaresti Astarini, selaku Head of Bussines Marketing, TikTok Indonesia mengungkapkan bahwa waktu mega sales sebenarnya ada di tiap bulan, misalnya di double date. Namun, mega sales yang akan difokuskan ada pada bulan September hingga Desember 2022.
“Untuk konteks Mega Sales kali ini, kita akan lebih fokus pada September hingga Desember. Seperti 9.9, 10.10, 11.11, dan 12.12. Empat bulan terakhir ini menjadi sangat krusial di Indonesia,” jelas Resti dalam Media Briefing TikTok Mega Sales 2022 yang berlangsung pada Selasa (5/7).
Pengguna TikTok terlihat selalu aktif berbelanja di bulan September hingga akhir tahun. Dan puncaknya berada di bulan Desember, karena di bulan tersebut terdapat Harbolnas dimana sekitar 82 persen pengguna TikTok di Indonesia melakukan belanja secara aktif di momen mega sales ini.
“Sebenarnya di momen mega sales ini menjadi kesempatan bagi pemilik brand dan para pengiklan untuk memanfaatkan musim mega sales ini dengan optimal. Karena sebetulnya, sudah terbentuk selera dan keinginan masyarakat untuk berbelanja di momen mega sales ini,” kata Resti.
Tips Bagi Para Pelaku Usaha untuk Mengoptimalkan Momen Mega Sales
TikTok merupakan platform yang tidak akan pernah lepas dari sisi entertaiment-nya. Elemen hiburan ini akan sangat memungkinkan para brand untuk bisa mendorong tiga hal, yaitu 3C (Commerce, Culture, dan Content).
1. Commerce
Tahapan proses membeli sesuatu oleh masyarakat di platform TikTok terjadi dengan sangat cepat. Proses ini dimulai dari proses user menemukan sebuah brand atau produk hingga ke aksi yaitu melakukan pembelian.
Saat ini tren perjalanan pembeli itu tidak berhenti di pembelian lagi, namun terjadi interaksi antar komunitas yang punya efek sama kuatnya dengan promosi utama dari brand. Dari interaksi antar komunitas yang lakukan review produk atau jasa sehingga membantu brand dalam membangun loyalitas produk dan penjualan.
Membuat konten hiburan sembari menyelipkan pesan promosi menjadi cara yang efektif dilakukan di TikTok. “Pada saat kita melihat suatu konten yang sifatnya menghibur, pikiran kita akan sampai di positive mindset , sehingga proses penerimaan pesan dari brand akan lebih mudah diterima,” papar Resti.
Advertisement
2. Culture
Sebuah pola belanja telah terbentuk dalam platform TikTok, dimana transaksi belanja tidak hanya berhenti di setelah selesai belanja saja, tapi ada aksi lanjutan dari para pengguna. Seperti menaikkan sebuah hashtag tertentu yang membantu menaikkan popularitas suatu brand. Contohnya: #RacunInTikTok. Dari pola ini, pengguna punya kecenderungan untuk tetap belanja walau bukan lagi di momen Mega Sales.
Brand yang bekerja sama dengan kreator TikTok akan memberikan kesan autentik sehingga memberikan pengaruh lebih baik pada pengguna lainnya. Data yang dipaparkan oleh Resti menyebutkan bahwa 27 persen pengguna TikTok membeli sesuatu yang direkomendasikan oleh para kreator di platform tersebut.
3. Content
TikTok merupakan platform yang mendahulukan hiburan sehingga mempercepat proses pembelian dan pengguna TikTok juga sangat terbuka untuk berinteraksi dengan para brand. Konten-konten yang tersedia di TikTok tidak hanya berupa hiburan semata, tapi juga storytelling yang santai sehingga pesan yang ingin diberikan sampai pada pengguna lain.
Konten di Tiktok yang bersifat autentik jadi tidak terkesan autentik. Jadi, membuat konten menghibur dalam penyampaian pesan brand akan menjadi cara jitu untuk memanfaatkan momen Mega Sales 2022 ini.
Penulis: Tasya Fadila
#Women for Women