Fimela.com, Jakarta Kao Indonesia bersama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) RI berkolaborasi dalam Kemitraan Pentahelix sebagai upaya untuk mewujudkan Desa Wisata yang Bersih, Sehat, Aman, dan Lestari.
Kolaborasi ini sebagai langkah percepatan pemulihan di sektor wisata dan ekonomi kreatif melalui program yang tepat sasaran dan sejalan dengan strategi ESG (Environmental, Social, Governance) Kao Indonesia.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, turut menyaksikan penandatanganan Joint Statement antara Masahide Nishida selaku President Director PT Kao Indonesia dengan Henky Hotma Parlindungan Manurung selaku Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf yang dilakukan bertepatan dengan acara Asian Venture Philanthropy Network (AVPN) Conference 2022.
Advertisement
“Kami meyakini bahwa Desa Wisata akan menjadi pandemic winner dari sektor pariwisata seiring dengan adanya perubahan trend preferensi segmentasi pasar wisatawan pasca Pandemi Covid-19 yang lebih berorientasi pada daya tarik wisata yang lebih personalize, customize, localize, dan smaller in size, serta dimana kami melihat adanya kenaikan kunjungan di Desa-desa Wisata selama tahun 2021,” ujar Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Program pengembangan Desa Wisata didukung dari berbagai aspek salah satunya adalah akomodasi lokal atau homestay, dimana tempat tinggal sementara ini memegang peranan penting dalam memberikan pengalaman baik dan menyenangkan kepada wisatawan.
Faktor kebersihan dan kenyamanan pun menjadi sebuah prioritas yang harus disediakan oleh pemilik homestay yang didominasi oleh penduduk lokal. Oleh karena itu, guna mendukung dan meningkatkan standar kebersihan dan kenyamanan homestay di Desa Wisata, Kao Indonesia menyediakan 10.000 paket produk Kao Indonesia sebagai fasilitas penunjang (amenities) untuk homestay yang berada di Desa Wisata sehingga dapat meningkatkan minat wisatawan untuk menginap di homestay dan mengembangkan potensi Desa Wisata sebagai destinasi tujuan utama wisata dalam negeri.
“Melalui kolaborasi ini, Kao Indonesia berupaya untuk memberikan wujud nyata kepada masyarakat Indonesia, melalui produk-produk kecantikan, kebersihan, dan kesehatan yang berkualitas, dengan mendukung promosi Desa Wisata, terutama dari sisi penyediaan produk Kao sebagai homestay amenities yang diharapkan dapat menjadi pendukung kebersihan dalam memenuhi kebutuhan serta kenyamanan wisatawan yang menginap di homestay Desa Wisata. Implementasi kolaborasi ini akan berlangsung sepanjang tahun 2022 hingga 2023,” ujar Jeniagusliono S. S, Vice President Director PT Kao Indonesia.
Advertisement
Faktor kebersihan dan kesehatan menjadi yang utama
Sejak pandemi melanda dan masih berlangsung hingga saat ini, faktor kebersihan dan kesehatan menjadi perhatian utama di masyarakat dalam segala aspek, dan tentunya hal ini juga mempengaruhi pilihan destinasi wisata dan tempat penginapannya.
Peran serta semua pihak dibutuhkan tidak hanya pemilik homestay saja namun masyarakat di Desa Wisata harus turut berperan dalam membantu mengembangkan potensi ekonomi melalui hal fundamental yaitu turut menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan di Desa Wisata tersebut.
“Kolaborasi ini tentunya dapat membantu meningkatkan faktor kebersihan di setiap homestay di Desa Wisata dengan penyediaan produk Kao Indonesia sebagai fasilitas penunjang dan harapannya ini dapat menjadi standar baru, sehingga homestay jadi lebih bersih dan nyaman, peminatnya bertambah, desa wisatanya berkembang dan tentu saja akan diikuti oleh potensi peningkatan pendapatan ekonomi bagi penduduk lokal pemilik homestay serta masyarakat luas di Desa Wisata tersebut,” ujar Henky Hotma Parlindungan Manurung, Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf.
Kemitraan Pentahelix antara Kemenparekraf/Baparekraf selaku Pemerintah, Kao Indonesia selaku Private Sector, Komunitas, dan Masyarakat yang dilakukan melalui pengembangan homestay di Desa Wisata ini merupakan wujud nyata dari upaya mendukung pertumbuhan sektor pariwisata agar kembali maju setelah masa sulit di situasi pandemi dua tahun ini, dimana dalam hal ini berfokus pada faktor kebersihan yang dapat disepakati menjadi hal dasar dalam menarik minat wisatawan.
“Keberadaan homestay yang bersih dan nyaman sangat diperlukan untuk mendukung potensi pengembangan Desa Wisata yang mampu memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat. Namun, dukungan dan peran serta masyarakat dalam menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan desa juga tidak kalah penting. Oleh karena itu, kami berharap semoga Kerjasama Sinergis yang berlangsung saat ini dapat memberikan dampak nyata dan berkelanjutan terutama di Desa Wisata Prioritas yang menjadi sasaran kegiatan ini”, tutup Jeniagusliono S.S
#women for women