Singapura Tawarkan Wisata Ramah Lingkungan Bersama WWF

Agoda Bersama WWF-Singapore Tawarkan Perjalanan Wisata Ramah Lingkungan Lewat Program Eco Deals — Ilustrasi pantai bersih dan sehat. (Sumber Foto: Pexels.com).

Fimela.com, Jakarta Demi mendukung restorasi habitat laut di Asia Tenggara, platform perjalanan digital, Agoda menjalin kerja sama bersama WWF-Singapore (World Wide Fund from Nature Singapore), Rabu (8/6). Program kerja sama ini dinamakan program Eco Deals, yang bertujuan agar wisatawan mampu memberi dampak positif untuk lingkungan saat berlibur.

Program Eco Deals meningkatkan kesadaran akan pentingnya restorasi habitat laut di Asia Tenggara agar tetap terjaga keindahannya. Dengan membeli paket perjalanan wisata, wisatawan bisa memilih dari sejumlah properti yang dapat memberikan kesempatan bagi mereka untuk masyarakat dan memberikan dampak positif dalam destinasi pilihan mereka.

“Di dunia pasca pandemi COVID-19, masyarakat semakin sadar akan dampak yang mereka timbulkan pada destinasi yang mereka kunjungi, dan secara aktif mencari cara dan sarana untuk membuat jejak ekologi mereka lebih kecil,” ucap Enric Casals, Regional Vice President Southeast Asia and Oceania.

Melalui inisiatif Eco Deals Agoda ini, diharapkan memberi peluang bagi konsumen untuk ‘give back’ sebagai bagian dari komitmen mitra WWF-Singapore dan tanggung jawab sosial Agoda, Di saat beberapa destinasi wisata berbagai negara di Asia Tenggara dan Australia mengalami krisis lingkungan .

Bagaimana cara kerja program Eco Deals?

Program kerja sama Agoda dan WWF-Singapore ini akan berlangsung selama periode 8 Juni hingga 8 Desember 2022. Negara-negara kunjungan yang menjadi lokasi destinasi Eco Deals dimulai dari Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Australia. Dengan diskon 15% wisatawan dapat memilih berbagai penawaran akomodasi liburan.

Setiap pemesanan dan pembelian penawaran, Agoda akan mendonasikan sebesar 1 USD kepada Konservasi WWF Office demi pemulihan habitat laut. Habitat laut ini meliputi terumbu karang dan hutan bakau Asia Tenggara, bahkan melindungi satwa terdampak banjir di Australia.

“Banyak orang bepergian ke berbagai wilayah di Asia Tenggara dan Australia untuk melihat pantai-pantai yang cantik, laut sebening kristal dan kesempatan luar biasa untuk menyelam di sekeliling terumbu karang. Namun, untuk memastikan tempat-tempat ini berkembang bagi generasi mendatang agar mereka bisa menikmatinya, kita harus berwisata dengan cara yang lebih bertanggung jawab, dimulai dari sekarang,” lanjut Casals.

EO WWF-Singapore, Mr. R. Raghunathan menekankan betapa pentingnya kesadaran untuk menjaga ekosistem Asia Tenggara yang indah ini dari sekarang.

“Laut adalah ekosistem terbesar di planet ini, mencakup lebih dari 70% permukaan Bumi. Namun, banyak ekosistem laut menghadapi ancaman eksistensial karena aktivitas manusia, dan kita harus mengambil tindakan sekarang,” jelas Raghunathan.

Perjalanan pantai ke negara mana saja Eco Deal ini berlaku?

Indonesia

Indonesia menjadi destinasi wisata laut dan pantai cantik dan memesona karena kondisi geografis Indonesia yang berupa kepulauan. Tidak hanya wisata pantainya saja yang memesona namun juga keelokan bawah laut Indonesia menjadi wisata yang sayang untuk dilewatkan.

Malaysia

Pantai dan laut Malaysia berada tepat di Segitiga Terumbu Karang yang terkenal dengan spesies terumbu yang amat kaya. Sekitar 75% spesies karang dunia dapat ditemukan di titik ini. Sepanjang garis pantai Malaysia Timur, Barat, serta Pulau Kalimantan membentang pantai-pantai yang indah dan menarik untuk dikunjungi.

Filipina

Filipina merupakan negara yang telah berinisiatif lebih awal dalam melaksanakan wisata berkelanjutan. Salah satu pantai yang paling terkenal seperti Boracay. Kabar gembiranya, pantai ini telah kembali dibuka setelah beberapa waktu mengehtikan operasi wisatanya untuk melakukan pembersihan lingkungan pantai.

Singapura

Singapura dengan nuasa kota kosmopilitan sangat direkomendasikan untuk wisata dengan nuasa modren. Tidak hanya itu, Kota ini menawarkan reservasi dan konservasi alam termasuk Bukit Timah Nature Reserve dan Pulau Ubin.

*Penulis: Tasya Fadila.