Fimela.com, Jakarta Tahukah kamu, Indonesia merupakan salah satu penyumbang sampah organik atau sampah makanan terbesar di dunia selain Arab Saudi dan Amerika Serikat. Menurut Kajian Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional atau Bappenas sampah makanan yang terbuang di Indonesia sejak tahun 2000-2019 mencapai 23-48 juta ton per tahun atau setara 115-184.
Besarnya sampah organik ternyata juga berdampak pada kerugian ekonomi negara yang mencapai Rp213-551 triliun per tahun atau setara dengan 4-5% PDB Indonesia. Tak hanya itu, sampah organic juga menyebabkan meningkatnya akumulasi gas rumah kaca di atmosfer. Hal ini dikarenakan sampah organik yang terbuang di tanah menyumbang 50-55% gas metana dan 40-45% gas Co2 yang berdampak pada pemanasan global.
Untuk mengatasi masalah ini, PT Sewu Segar Primatama melalui merek dagang Re.juve berupaya memberikan kontribusi untuk kelestarian alam sehingga dapat mewujudkan Towards Zero Waste (menuju 0 sampah). Apa saja upaya yang dilakukan?
Advertisement
Advertisement
Kelola Sampah Organic Lewat Budidaya Maggot
Sebagai pelopor True Cold-Pressed Juice yang ultra-premium di Indonesia, Re.juve mengolah sampah organik yang berasal ampas sayur dan buah buah-buahan dari pembuatan jus untuk digunakan sebagai media budidaya maggot
Melalui kerjasama dengan KOMPIS, Re.juve mengolah kembali maggot ini untuk dijadikan sebagai pupuk hingga camilan yang bisa dikonsumsi masyarakat .Selain itu, Re.juve juga turut memberdayakan enam penduduk lokal pada proyek ini, dimana para penduduk lokal tersebut mendapatkan penghasilan secara regular dari budidaya maggot.
“Dengan dukungan dana yang diberikan oleh Re.juve untuk membangun fasilitas peternakan maggot di Ciater, Tangerang Selatan, kami memberdayakan warga sekitar yang mendapat manfaat dari hasil penjualan maggot tersebut,” kata Emil Robert Kaburuan, ST, MA, PhD, pendiri KOMPIS, dalam perayaan ulang tahun Re.juve ke-8 pada hari Kamis, (19/5/2022) di The Ritz-Carlton Pacific Place Jakarta.
Pengelolaan Sampah Plastik
Selain itu, Rejuve juga berkomitmen untuk tidak menambah sampah plastik baru. Sejak Januari 2020 lalu, Re.juve telah mengubah seluruh kemasan botol plastik minumannya dengan 100% plastik recycled-PET yang aman untuk makanan dan minuman.
“Menggunakan hanya 100% recycled-PET untuk botol minuman kami merupakan usaha yang sangat signifikan, karena kami yakin tidak banyak industri yang melakukannya, sebagian negara baru mengharuskan penggunaan 30% recycled-PET di tahun 2030,” jelas Richard Anthony, Presiden Direktur & CEO Re.juve.
Advertisement
Komitmen Re.juve terhadap Kelestarian Lingkungan
Sebelumnya sejak April 2019, untuk lebih mengupayakan kelestarian alam, Re.juve juga telah menjalankan program “Bring Back Empty Bottles” yang bekerjasama dengan Bank Sampah melalui KOMPIS untuk mengolah botol plastik bekas yang dikirim ke pabrik daur ulang menjadi beberapa barang bernilai ekonomis, seperti dakron dan perkakas rumah tangga.
Re.juve juga bekerjasama dengan Seasoldier , sebuah komunitas yang aktif menggerakkan generasi muda dalam menjaga lingkungan pada hari bumi, salah satunya konservasi bakau. Re.juve akan menyumbangkan Rp1.000 untuk setiap penjualan 1 botol (setara 435ml) selama periode 24 April hingga 26 Mei 2022 yang akan disumbangkan untuk konservasi bakau yang dikoordinir oleh Seasolider.
Rejuve sendiri merupakan brand lokal yang memproduksi True Cold-Pressed Juice yang ultra-premium. Berdiri pada tahun 2014, Re.juve hadir sebagai respon terhadap kurangnya ketersediaan produk makanan dan minuman yang enak, sehat dan jujur di pasaran.
Saat ini konsumen bisa mendapatkan produk Re.juve di 76 gerai yang tersebar di beberapa kota/area seperti Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Bali, Semarang dan Solo. Produk kami juga bisa ditemukan di beberapa supermarket, horeca tertentu, dan vending machines.
“Misi kami adalah ingin membantu orang-orang yang ingin menikmati hidup yang lebih bahagia Untuk mencapai misi dan tujuannya, Re.juve berpegang teguh kepada 3 nilai utama yang merupakan upaya terintegrasi dan menyeluruh dalam memberikan manfaat terbaik bagi kesehatan tubuh, masyarakat serta lingkungan, yaitu #GOODforYou, #GOODforSociety dan #GOODforEarth,” tandas Richard Anthony.
#Women for Women