Fimela.com, Jakarta Masuk sebagai lima besar di Olimpade Tokyo 2021 menjadi pencapaian terbesar Nurul Akmal sebagai atlet angkat berat asal Indonesia. Butuh perjalanan panjang bagi Nurul Akmal untuk bisa meraih prestasi tersebut.
Pasalnya, Nurul Akmal tidak hanya harus menjalani latihan rutin melainkan juga stigma yang ditujukan kepadanya saat memutuskan untuk menjadi atlet angkat berat. Namun, Nurul Akmal memilih untuk cuek dengan menjadi diri sendiri.
Advertisement
BACA JUGA
"Tetaplah kita jadi diri sendiri tanpa harus memikirkan orang lain. Fokus aja dengan tujuan kita," tutur Nurul Akmal dalam Blibli Virtual Media Gathering – Be The Original You beberapa waktu lalu.
Advertisement
Junjung emansipasi perempuan
Nurul Akmal sadar profesi yang dijalaninya kini bukanlah perkara mudah. Banyak orang yang menyepelekan dan tidak percaya dengan kemampuan seorang perempuan untuk menjadi atlet angkat berat. Namun berkat tekad yang kuat, Nurul Akmal bisa membuktikan dirinya tidak seperti yang dipikirkan orang lain.
Terus menekuni profesi sebagai atlet angkat berat menjadi pilihan Nurul Akmal untuk tetap bertahan. Tidak hanya sekadar membuktikan bahwa perempuan bisa menjadi atlet angkat berat, melainkan Nurul Akmal juga menyadari bahwa perempuan juga bisa setara.
"Kita buktikan bahwa kita juga bisa. Ngga harus itu karena pekerjaan laki-laki. Perempuan juga bisa. Di tempat latihan, Nurul lebih suka bersaing dengan laki-laki ketimbang perempuan," cerita Nurul.
Tantangan terbesar
Tantangan terbesar yang kini dihadapi Nurul Akmal justru dirinya yang tinggal jauh dari orangtua. Sejak 2018, Nurul Akmal sudah tinggal sendiri di Jakarta dan ikut pelatihan. Ada kalanya ia merasa rindu dengan orangtua namun tidak bisa pulang karena ada kejuaraan.
Meski demikian, dukungan penuh orangtuanya di Aceh menjadi motivasi untuk terus bertahan dan berlatih sebagai atlet angkat berat.
"Atlet itu kan ngga selamanya eksis. Mohon maaf ngga bisa mudik untuk lebaran. Soalnya kita atlet hanya libur akhir tahun," kata Nurul Akmal.