Fimela.com, Jakarta Setiap perayaan Lebaran atau Idul Fitri diisi dengan berbagai macam tradisi. Mulai dari mudik, salat Ied, berziarah, hingga halal bihalal. Sehingga nuansa di hari Lebaran terasa lebih hangat dan istimewa bersama keluarga.
Halal Bihalal menjadi tradisi yang kerap disebut-sebut selama Lebaran. Tradisi ini dikenal sebagai pertemuan untuk saling bermaaf-maafan. Lantas apa sebenarnya yang disebut sebagai halal bihalal.
Advertisement
BACA JUGA
Tahun ini pemerintah kembali memperbolehkan halal bihalal untuk digelar saat Lebaran. Setelah sebelumnya, pemerintah mengatur dengan ketat soal halal bihalal akibat pandemi COVID-19.
Makna dari halal bihalal sendiri sebenarnya merupakan saling bermaaf-maafan. Jika kamu mengira halal bihalal berasal dari bahasa Arab, kamu salah.
Advertisement
Halal bihalal dari bahasa Indonesia
Justru halal bihalal berasal dari bahasa Indonesia yang dicetuskan pertama kali oleh KH. Wahab Chasbullah pada 1946. Dilihat dari sejarahnya, halal bihalal menjadi solusi politik untuk mengatasi masalah disintegrasi bangsa pada masa itu.
Dilaksanakan pertama kali pada masa awal kemerdekaan, tradisi halal bihalal mampu bertahan hingga kini. Makin ke sini, tradisi halal bihalal selalu dikaitkan dengan tradisi Lebaran. Baik dilakukan dalam keluarga besar, lingkungan kerja, maupun kerabat terdekat untuk saling bermaaf-maafan.
Asal muasal kata halal bihalal
Lalu dari mana kata halal bihalal berasal? Dilihat dari tinjauan bahasanya, halal diambil dari kata halla atau halala. Kata ini memiliki berbagai makna tergantung dari konteks dan rangkaian kalimatnya.
Namun secara umum, perpaduan kata halal bihalal memiliki arti menyelesaikan masalah atau kesulitan, meluruskan benang kusut, mencairkan yang membeku, dan membebaskan ikatan yang membelenggu.
Advertisement
Makna halal bihalal
Dengan demikian, halal bihalal jadi suatu usaha untuk menyambung kembali yang sebelumnya terputus. Lewat halal bihalal, masyarakat dapat kembali menjalin tali silaturahmi dengan saling memaaafkan dan bebas dari kesalahan dan dosa yang dibuat sebelumnya.