Fimela.com, Jakarta Mendaki gunung kerap dipilih sebagai alternatif kegiatan saat seseorang ingin healing. Wisata mendaki gunung menawarkan pengalaman dan pemandangan yang luar biasa indah saat kita berhasil sampai di puncak tujuan.
Meskipun termasuk kegiatan yang banyak dilakukan orang, mendaki gunung tidak selamanya bebas dari ancaman. Sebab, ada resiko juga yang perlu dihadapi, yakni kemungkinan kecelakaan saat mendaki gunung.
Advertisement
BACA JUGA
Mulai dari kecelakaan ringan yang menyebabkan seseorang bisa terluka karena terjatuh sampai pada kecelakaan yang membuat orang sampai kehilangan nyawa. Kira-kira faktor apa saja yang membuat kecelakaan saat mendaki gunung terjadi?
Untuk kamu yang penasaran, berikut Fimela.com kali ini akan mengulas 4 faktor penyebab kecelakaan saat mendaki gunung yang perlu diketahui. Dilansir dari Liputan6/co0m, simak ulasan selengkapnya di bawah ini.
Advertisement
1. Bersikap Egois dan Angkuh
Tidak semua orang cocok dengan olahraga mendaki gunung, apalagi aktivitas ini sejatinya dapat membahayakan nyawa. Sayangnya, kebanyakan pendaki sering mengabaikan risiko yang mungkin terjadi saat mendaki gunung, sehingga sering terjadi kecelakaan bahkan menyebabkan korban jiwa.
Salah satu penyebab seseorang mengalami kecelakaan saat mendaki ialah karena sikapnya yang egois dan angkuh. Mungkin kamu tidak menyadariya, tetapi daerah pegunungan yang terjal adalah area yang berbahaya.
Jika seorang pendaki bersikap egois atau sombong lalu tidak memperhatikan lingkungan sekltar, maka kemungkinan orang tersebbut akan mengambil jalur yang salah atau tersungkur jatuh saat mendaki menjadi lebih besar.
2. Manajemen Logistik yang Buruk
Manajemen logistik sangat penting saat melakukan pendakian. Kita harus mempersiapkan dengan matang, jumlah barang serta makanan yang akan kita bawa. Buruknya manajemen logistik bisa mengakibatkan kelaparan yang menyebabkan kematian.
Maka dari itu, sebelum mendaki, pastikan terlebih dulu barang bawaanmu. Jangan lupa untuk membawa obat-obatan yang sekiranya diperlukan untuk berjaga-jaga.
Advertisement
3. Jumlah Rombongan Pendaki yang Terlalu Banyak
Memang aktivitas mendaki akan lebih menyenangkan jika kita membawa rombongan. Dengan begitu juga kita akan merasa lebih aman.
Namun, rombongan yang terlalu banyak juga membawa kerentanan konflik internal yang lebih besar. Keinginan anggota yang beraneka ragam dan sikap intoleransi adalah salah satu alasan kenapa mendaki dalam rombongan besar lebih membahayakan.
4. Menganggap Hipotermia sebagai Hal Mistis
Terakhir, saat mendaki gunung, kita dengan mudah mengaitkan segala kejadian dengan hal yang berbau mistis. Salah satunya saaty seseorang tengah mengalami hipotermia.
Pada umumnya, korban hipotermia akan mengalami halusinasi dan kehilangan kesadaran, sehingga korban akan berbicara ngelantur. Sebagaimana orang yang kerasukan, korban sulit sekali berkomunikasi dengan baik.
Sebelum melakukan pendakian, sebaiknya kita membekali diri dengan pengetahuan tentang penyakit hipotermia dan cara pencegahannya.