Fimela.com, Jakarta Satu hal yang membuat kita masih merasa berat memaafkan adalah kita merasa jadi pihak yang paling dirugikan. Kita sudah tersakiti tapi masih harus memberi harapan baru untuk orang yang telah menyakiti kita, kadang itu rasanya tidak adil. Namun, memaafkan tetap menjadi hal yang paling bijak dan baik dalam kehidupan ini.
Kamu mungkin pernah juga punya pengalaman sulit sekali memaafkan seseorang. Kamu merasa sulit untuk melapangkan hati memaafkan orang yang telah melukai atau menyakitimu. Namun, bisa jadi selama ini kamu punya jiwa pemaaf hanya saja kamu belum benar-benar membuka hatimu untuk itu. Berikut ini lima tanda paling umum sebenarnya ada jiwa pemaaf di dalam dirimu. Simak selengkapnya di sini.
Advertisement
BACA JUGA
Advertisement
1. Tidak Punya Keinginan Balas Dendam
Mengutip buku Happpiness Inside, balas dendam tidak akan menyelesaikan masalah, alih-alih merunyamkan apa yang telah runyam. Hanya jiwa penuh kasih yang dimiliki orang-orang berjiwa dewasa yang akan membuat segala sesuatunya lebih indah. Di dalam dirimu tak ada keinginan untuk balas dendam sama sekali. Meski kamu tak menyadarinya, ini jadi pertanda bahwa sebenarnya kamu punya jiwa pemaaf.
2. Berhenti Mengungkit Masalah
Kamu tidak mengungkit-ungkit masalah yang sudah berlalu. Caramu bersikap kepada orang yang telah melukaimu mungkin sudah berubah, tetapi kamu tidak terus memendam rasa kesal. Tidak pernah mengungkit-ungkit persoalan yang sudah selesai. Sehingga, kamu pun lebih fokus menjalani hidupmu yang lebih baik.
Advertisement
3. Bisa Melakukan Hal yang Bisa Membuat Diri Nyaman
Ada luka di hati. Ada rasa sedih dan kesal yang kamu rasakan karena dilukai. Namun, kamu memilih untuk fokus memulihkan diri. Kamu melakukan hal-hal yang membuat dirimu lebih nyaman. Melakukan berbagai upaya terbaik untuk kembali menyayangi diri sendiri. Kebahagiaanmu tetap kamu upayakan dan ciptakan sendiri.
4. Menyadari Tidak Ada Orang yang Sempurna
Orang lain berbuat salah dan tidak sempurna. Diri kita pun sama. Kita juga pasti punya sejumah kekurangan dan ketidaksempurnaan. Kita menyadari itu dengan sepenuh jiwa. Jadi, kalau pun kita marah atau kesal karena seseorang, kita tidak memendam rasa itu terlalu lama. Kita selalu menghadirkan ruang untuk perbaikan diri baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain.
Advertisement
5. Bersikap Baik pada Diri Sendiri
Ya, bersikap baik pada diri sendiri bisa menjadi tanda ada jiwa pemaaf dalam dirimu. Sebab ketika kamu sudah bersikap baik kepada diri sendiri, kamu akan lebih mudah memperlakukan orang lain dengan baik juga. Tidak ada yang tersakiti lagi. Sebab hidupmu terlalu berharga untuk dihabiskan dalam rasa kesal atau dendam pada orang lain.
Semoga hati kita senantiasa dilapangkan dalam memaafkan, ya. Terima kasih bagi kamu yang sudah memilih dan tetap berusaha menjadi orang baik hingga saat ini.
#WomenforWomen