Fimela.com, Jakarta Apakah kamu merasa pengeluaran di bulan Ramadan lebih besar? Faktanya, sebagian besar orang akan mengalami pengeluaran yang lebih besar di bulan Ramadan. Padahal jika dipikir lagi, kamu hanya makan saat sahur dan berbuka puasa serta tidak ada jajan di siang atau sore hari seperti hari-hari lainnya
Berdasarkan survei Populix pada bulan Maret 2022, pengeluaran konsumen Indonesia melonjak hingga 50% saat Ramadan. Hal ini karena ada pos pengeluaran lain yang muncul di bulan Ramadan.
Advertisement
BACA JUGA
Mulai dari bukber, mudik, hampers, belanja, dan bagi-bagi THR kepada sanak saudara. Pos pengeluaran yang muncul ini sebenarnya tidak salah. Hanya saja perlu diatur ulang agar tidak mengganggu cashflow bulanan kamu.
Kamu bisa membuat daftar pengeluaran di komputer atau menggunakan fitur Rapor DANA yang baru saja diluncurkan oleh dompet digital DANA. Menurut Andre Setiawan selaku Product Manager DANA, fitur ini menjadi fitur edukasi bagi pengguna untuk meningkatkan pengetahuan literasi keuangan.
Â
Advertisement
Cara mengelola keuangan di bulan Ramadan
"Diharapkan bisa mengubah dan membantu masyarakat dalam mengatur budget, memilih asuransi yang cocok, mengidentifikasi penipuan finansial di Indonesia," kata Andre Setiawan dalam sesi acara daring Tanya DANA pada Senin (25/4/2022).
Dengan menggunakan fitur ini, kamu akan dibantu oleh sistem untuk mengatur keuangan lebih aman selama bulan Ramadan. Bagaimana cara kerjanya?
Â
1. Mengukur kembali profil keuangan
Sisihkan dana untuk berinvestasi. Sebelum menentukan jenis investasi yang akan dipilih, langkah penting pertama yang perlu dilakukan adalah melihat kembali profil keuangan. Melalui Rapor DANA, pengguna diajak untuk menjawab serangkaian pertanyaan untuk melihat status, pemahaman, dan kebiasaan pengelolaan keuangannya.
Pengguna kemudian akan mendapatkan rekomendasi manajemen keuangan yang telah dipersonalisasi sesuai hasil jawaban. Tidak hanya itu, pengguna pun akan terus mendapatkan edukasi keuangan secara gratis untuk membantu menentukan langkah finansial dengan lebih bijak.
Â
Advertisement
2. Menyusun portofolio sesuai cita-cita
Pertimbangan lain yang juga perlu diperhatikan dalam merencanakan keuangan berikutnya adalah menentukan tujuan yang diinginkan. Caranya dengan memproyeksikan tujuan investasi, risiko aset, dan kebutuhan yang ditargetkan.
Â
3. Menyusun struktur persentase portofolio investasi ke beberapa kelas aset
Setelah mengetahui profil keuangan saat ini dan tujuan ke depan, kini waktunya menyusun struktur persentase portofolio yang diharapkan. Ada tiga faktor penentu di antaranya horizon investasi, toleransi risiko, dan usia investor. Sebab, kesuksesan dalam proses investasi 90% ditentukan dari alokasi asetnya.
Financial Planning Coach Emtrade Aulia Akbar, CFP, AEPP menyebut ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun portofolio investasi. Yakni soal alokasi aset dan diversifikasi.
Dalam alokasi aset, kamu bisa menyusun portofolio dalam bentuk presentase ke dalam beberapa kelas aset berbeda. Seperti saham, obligasi, emas, dan cash. Sementara diversifikasi menjadi kegiatan penyebaran dana dalam satu kelas aset investasi. Misalnya dari aset saham disebar di sektor perbankan, manufaktur, teknologi, dan masih banyak lagi.