Fimela.com, Jakarta Bulan Ramadan menjadi salah satu bulan tersibuk bagi para pemilik restoran untuk mendulang rezeki. Aktivitas produksi di dapur menjadi lebih ramai lantaran meningkatnya permintaan konsumsi dari masyarakat.
Namun, ramainya situasi di dapur mengalami perubahan waktu. Berbeda dengan bulan-bulan biasanya, saat Ramadan, jam sibuk restoran kerap mengalami perubahan. Yang semula sibuk di jam makan siang dan makan malam, kini bergeser ke jam sahur (02.00 - 04.00) dan jam buka puasa (16.00 - 18.00). Hal ini didukung oleh data GrabFood pada Ramadan 2021, bahwa pesanan konsumen di bulan Ramadan terkonsentrasi di waktu-waktu tersebut.
Advertisement
BACA JUGA
Advertisement
Tantangan yang Dihadapi Pemilik Restoran
Perubahan jam sibuk restoran tak jarang menimbulkan masalah. Salah satunya adalah kesulitan meng-update stok kebutuhan bahan baku restoran. Hal tersebut diamini Tiwu Rayie, pemilik restoran Dapur MTW sekaligus musisi yang itu sempat salah memperhitungkan jumlah kebutuhan bahan baku. Akibatnya, restorannya sempat kehabisan stok bahan baku di jam buka puasa.
“Syukurnya kami berhasil restock meski memang butuh waktu. Belajar dari situ, kami perbaiki sistem pengadaan sehingga bisa memprediksi kapan harus restock,” ujar dia dalam talkshow ‘Bedah Dapur #2: Raup Untung dengan Kelola Dapur Secara Efisien’ yang diselenggarakan oleh Food Market Hub pada Selasa, 26 April 2022.
Layanan Procurement untuk Para Pemilik Restoran
Acquisition Lead Food Market Hub, Rona Hartriant tak menampik jika problematika yang diceritakan oleh Tiwu Rayie adalah satu satu alasan Food Market Hub menyediakan layanan procurement. Ia menyatakan, manajemen sistem procurement bahan baku bisa membantu para pemilik restoran mengurangi pemborosan.
“Jika restoran sudah menggunakan Food Market Hub, mereka bisa memprediksi jumlah stok bahan makanan atau minuman yang dibutuhkan berdasarkan track record, sehingga masalah kehabisan stok bahan baku bisa dihindari,” ucap Rona.
Rona melanjutkan, dengan prediksi stok bahan baku yang akurat, restoran mampu mengurangi limbah sisa makanan secara drastis, yang pada akhirnya menghemat biaya operasional. Bahkan, tak hanya bertahan, pemilik restoran pun bisa fokus mengembangkan restorannya.
Tentang Food Market Hub
Anthony See dan Shayna Teh pertama kali mendirikan Food Market Hub di Malaysia pada akhir 2017. FMH adalah perusahaan penyedia platform manajemen yang membantu bisnis mamin mengotomatisasi sistem pengadaan dan inventaris barang dengan memanfaatkan Big Data dan Artificial Intelligence.
Alhasil, pengguna platform FMH bisa terhubung dengan supplier bahan baku yang sesuai keinginan serta mengintegrasikan sistem yang sudah mereka pakai (POS, inventori, sistem akunting, dll) di restoran ke dalam platform berbasis cloud. Demikian, proses pemesanan bahan baku menjadi lebih mudah dan efisien karena pengambilan keputusan terkait pengadaan barang bisa dilakukan melalui platform tunggal.
#WomenforWomen