Fimela.com, Jakarta Kini bukan saatnya lagi perempuan memiliki keterbatasan untuk berkarya atau terkekang dengan banyaknya aturan. Berkat perjuangan ibu Kartini, kini perempuan bisa bebas memilih apa yang diinginkan, mulai dari pendidikan hingga profesi yang ditekuni.
Bahkan kini banyak perempuan yang sukses menjadi pemilik hingga atasan dalam sebuah bisnis. Dilihat dari sektor perekonomian, peran perempuan di Indonesia bersifat signifikan. Lebih dari 50% bisnis usaha skala mikro dan kecil Indonesia dijalankan oleh perempuan.
Advertisement
BACA JUGA
Selain itu, menurut situs resmi Kementerian koperasi UKM Indonesia, 56% pelaku industri kreatif di Indonesia adalah perempuan. Dilansir dari sebuah studi global, dikatakan bahwa perempuan mengontrol dua pertiga pengeluaran konsumen di dunia, namun hanya 9% dari perempuan yang merasa relevan dan dilibatkan di dalam inisiatif pemasaran.
"Di tengah kemajuan ini, masih ada jarak antara kekuatan perempuan dan pesan pemasaran. Hal ini menjadi peluang bagi brand untuk membangun hubungan dinamis dengan perempuan. Untuk bisa terhubung dengan komunitas perempuan yang beragam, brand perlu melibatkan audiens perempuan melalui pendekatan yang bersifat autentik, inklusif, berempati, empowering, dan menginspirasi," ujar Sitaresti Astarini, Head of Business Marketing, TikTok Indonesia.
Perempuan bisa memajukan sebuah bisnis pun diceritakandua pengusaha dari Astro Indonesia dan Azarine Cosmetics. Bagaimana kisah mereka? Mari simak
Advertisement
Cerita Co-Founder dan COO ASTRO INDONESIA
ÂÂÂView this post on Instagram
Kini siapa yang tak kenal dengan aplikasi ASTRO sebuah layanan belanja cepat yang diklaim sampai hanya dalam waktu 15 menit. Jessica Stephanie Jap, Co-Founder & COO Astro Indonesia mengatakan bisnisnya ini dibangun oleh lima perempuan yang suka jajan dan belanja online.
Dari kecintaanya tersebut, terpikir untuk membuat sebuah aplikasi layanan antar dengan waktu yang cepat agar tidak perlu menunggu lama. Terciptlah ASTRO layanan yang lebih cepat dan bermanfaat.
Salah satu stragesi mengenalkan produknya ialah dengan aplikasi TikTok. Jessica menyampaikan jika memanfaatkan topik ringan agar bisa mewakili tantangan yang dirasakan pengguna TikTok dalam kesehariannya.
"Sebagai seorang perempuan, saya juga mengalami tantangan yang dihadapi oleh kebanyakan perempuan di Indonesia, yaitu tetap produktif dalam menyediakan kebutuhan sehari-hari di rumah di tengah kesibukan lainnya. Oleh karena itu, kami berharap bisa membantu komunitas perempuan untuk berbelanja dalam waktu yang singkat, tepatnya 15 menit sejalan dengan misi ASTRO, melalui konten pemasaran yang kami unggah di TikTok," kata Jessica.
Dengan mengangkat topik yang bisa memberikan solusi atas tantangan para pengguna perempuan dalam berbelanja kebutuhan groceries, kampanye pemasaran yang dilakukan ASTRO pun berhasil menarik perhatian banyak pengguna TikTok.
Cerita brand kosmetik lokal sukses dikenal dari TikTok
ÂÂÂView this post on Instagram
Marcella Vanessa, Chief Marketing Officer, Azarine Cosmetics menyampikan jika Azarine sudah berdiri sejak 2002 dan masih fokus bodycare dengan menjadi suplier di pusat kecantikan.
Namun, semakin kesini berpikir untuk membuat perawatan spa di rumah lebih praktis. Akhirnya di tahun 2015 rebrandung menjadi lebih modern dan body care yang mudah digunakan.
"Saat mutusin bikin spa di rumah kita udah mikirin harga tak terlalu mahal, packing yang aman, dan produk yang mudah digunakan," ujarnya.
Produk bodycare semakin dicari, akhirnya Azarine meluncurkan skincare dan responya sangat baik. Apalahi Marcella mengatakan jika mulai memasakannya melakui digiral marketing salah satunya TikTok.
Hingga akhirnya, sunscreen Azarine begitu dimanti karena dipasarkan melalui fitur dan live di TikTok. Bahkan kini, brand lokal ini mampun mendapuk Lee Min Hoo menjadi brand ambassadornya.
Serta menggunakan pendekatan interaktif ini untuk menciptakan engagement yang lebih tinggi dengan komunitas perempuan di TikTok.
"Setiap rekomendasi dan tips yang dibagikan oleh pengguna TikTok sifatnya orisinil, unik, dan berasal dari review serta pengalaman yang jujur. Di sini kami melihat bagaimana keterlibatan kreativitas komunitas TikTok, khususnya perempuan, sangat berperan dalam membentuk brand love yang akhirnya mendorong penjualan," ungkap Marcella
#women for women