Fimela.com, Jakarta Menjadi seseorang yang baik dan bermanfaat bagi orang lain mungkin adalah prinsip hidup sebagian besar orang. Prinsip tersebut akan selalu menjadi acuan seseorang untuk bertindak dan berperilaku selama menjalani kehidupan. Kemanusiaan, sabar, empati, memaafkan, murah hati, dan pengertian adalah beberapa hal yang sering dilakukan oleh orang yang memiliki prinsip hidup menjadi seseorang yang baik dan bermanfaat bagi orang lain. Tentu hal-hal tersebut adalah hal yang bagus karena mengandung nilai kebaikan.
Tetapi satu hal yang sering dilupakan adalah memperlakukan diri sendiri sama baiknya dengan kita memperlakukan orang lain. Hal ini seringkali dilupakan saat kita terlalu mengedepankan prinsip tersebut. Jika terus menerus dilakukan, prinsip hidup yang awalnya mengandung nilai kebaikan malah akan membawa dampak buruk bagi diri sendiri. People pleaser adalah sebutan yang tepat bagi orang-orang seperti itu.
Advertisement
BACA JUGA
Advertisement
8 Tanda Kamu Adalah Seorang People Pleaser
1. Terlalu sering meminta maaf
Tidak semua orang mampu mengakui kesalahan sendiri dan meminta maaf atas kesalahan tersebut, jadi sebenarnya tidak ada yang salah dengan meminta maaf jika kamu melakukan kesalahan. Meminta maaf akan menjadi sesuatu yang buruk saat kamu terus menerus meminta maaf, bahkan untuk kesalahan yang tidak kamu perbuat. Kamu merasa bahwa semua kesalahan yang terjadi di sekitarmu terjadi karena dirimu dan kamu merasa bertanggung jawab atas kesalahan tersebut.
2. Sulit menolak
Berlawanan dengan meminta maaf, seorang people pleaser akan sangat sulit bahkan jarang untuk berkata ‘Tidak’ kepada orang lain. Hal tersebut dapat terjadi jika kita menelan mentah-mentah nasihat yang diberikan saat kita masih kecil, yaitu jangan ragu untuk mengulurkan tangan kepada orang yang membutuhkan bantuan. Tidak ada yang salah dari membantu orang lain. Tetapi, hal tersebut dapat berdampak buruk pada dirimu jika kamu mulai mengutamakan kepentingan orang lain diatas kondisimu, baik kondisi fisik maupun mental. Jangan ragu untuk mengatakan ‘Tidak’ pada orang lain jika kondisi fisik dan mentalmu tidak memungkinkan untuk memberikan bantuan.
3. Setuju dengan segala sesuatu
Saat seseorang menanyakan pendapat, seorang people pleaser cenderung akan setuju dengan pendapat orang tersebut walaupun sebenarnya ia mungkin memiliki pendapat lain yang bertentangan. Selain setuju dengan segala sesuatu walaupun hal tersebut bertentangan dengan nilai atau hal yang kamu percayai, tetap diam dan menyimpan pendapatmu sembari mendengarkan pendapat orang lain walaupun sebenarnya kamu tidak setuju dengan pendapat orang lain juga dapat menjadi tanda bahwa kamu adalah seorang people pleaser.
4. Berubah untuk menyenangkan orang lain
Apakah kamu pernah menyembunyikan bagian dirimu dari orang lain agar mereka menyukaimu? Perilaku tersebut dapat dikatakan mirip saat kamu berusaha mendapatkan impresi yang baik dari orang yang kamu suka dan tidak ada yang salah dari hal tersebut. Tetapi, saat kamu terus menerus menyembunyikan dan merubah dirimu sendiri demi orang lain, bahkan hingga kamu tidak lagi mengenal dirimu sendiri, hal tersebut sama saja dengan kamu menyakiti dirimu sendiri. Tentu saja kamu boleh berubah, tapi berubahlah untuk dirimu sendiri, jangan berubah untuk menyenangkan orang lain.
5. Merasa tidak nyaman saat timbul konflik
Tanda ini mungkin mendasari perilaku sulit menolak orang lain dan setuju dengan segala sesuatu. Seorang people pleaser cenderung merasa bahwa keselarasan, keharmonisan, dan keseimbangan adalah hal yang sulit dicapai. Sehingga mereka merasa bahwa kondisi tersebut harus dapat dipertahankan bagaimanapun itu, termasuk dengan tidak menolak orang lain dan setuju dengan segala sesuatu. Mereka melakukan hal tersebut juga karena tidak nyaman berada diantara konflik.
6. Merasa bertanggung jawab atas perasaan orang lain
Empati adalah salah satu bentuk emosi yang sangat tulus dan indah. Tidak semua orang bisa memiliki empati untuk orang lain, sehingga empati adalah sebuah hal yang patut diacungi jempol. Tetapi, kamu harus mampu membedakan empati dan merasa bertanggung jawab dengan perasaan orang lain. Empati berarti kamu menempatkan diri di posisi orang lain agar kamu bisa lebih memahami mereka, kamu tidak menghakimi mereka karena setiap orang memiliki ceritanya masing-masing. Sedangkan saat kamu merasa bertanggung jawab atas perasaan orang lain, kamu akan mulai menyalahkan dirimu jika orang lain merasa sedih, terpuruk, atau sakit hati, walaupun penyebab nya bukan berasal dari dirimu.
7. Berusaha mendapatkan validasi
Seorang people pleaser baru akan merasa senang dan bahagia saat orang disekitarnya merasa bahagia karenanya. Ia akan terus berusaha memenuhi kebutuhan orang disekitarnya agar mereka memberikan pengakuan, pujian, serta rasa terima kasih atas kehadiran dan kerja kerasmu. Jika dilakukan terus menerus, hal ini tentu berdampak buruk bagi dirimu sendiri karena kebahagiaan seharusnya berasal dari diri sendiri, bukan orang lain.
8. Tidak mengutarakan perasaan
Saat merasa sedih, seorang people pleaser cenderung memendam perasaannya seorang diri. Ia tidak mau orang lain menjadi sedih karena dirinya. Ia tidak ingin merusak keseimbangan, kelarasan, dan keharmonisan orang-orang disekitarnya dengan emosi negatif yang menurutnya bersifat sementara. Ia cenderung memendam perasaan tersebut hingga akhirnya ia terbiasa hidup dengan perasaan tersebut dan tentunya ini adalah hal yang berdampak buruk bagi kesehatan, baik kesehatan fisik maupun mental.
Â
Ditulis oleh: Savitri Anggita Kusuma Wardani