Fimela.com, Jakarta Bapak dan Ibu Mo terlalu sibuk bekerja. Agar mereka bisa pergi bekerja dengan lebih tenang, maka mereka memilih Cara Lain dengan menghadirkan Nona Gigi untuk mengasuh Mi, Ma, dan Mo. Bersama Nona Gigi yang merupakan Kucing Luar Biasa, Mi, Ma, dan Mo berkenalan dengan Fifi dan Fufu. Mereka tinggal di Kota Suara, lalu diajak bepergian naik kereta air. Menyaksikan Sirkus Sendu dan mengunjungi Kota Terapung Kucing Luar Biasa. Banyak pengalaman tak biasa yang mereka dapatkan, sampai kemudian anak-anak itu menyepakati untuk pergi, pergi hari ini.
Kita Pergi Hari Ini, buku dengan sampul yang manis ini ternyata menghadirkan cerita yang penuh kejutan. Absurd, nyentrik, hingga brutal, nuansa yang dihadirkan dalam cerita di buku ini mungkin sama sekali di luar dugaan kita. Tak pernah terbayangkan kisah Mi, Ma, dan Mo yang bersaudara bersama Fifi dan Fufu bisa menghadirkan pengalaman membaca yang cukup intens.
Advertisement
BACA JUGA
Advertisement
Kita Pergi Hari Ini
Judul: Kita Pergi Hari Ini
Penulis: Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie
Penyelia naskah: Mirna Yulistianti
Editor: Teguh Afandi
Ilustrasi isi dan sampul: Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie
Desain sampul: Isran Febrianto
Desain isi: Ryan Pradana
Cetakan ketiga: Januari 2022
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Mi dan Ma dan Mo tidak pernah melihat kucing seperti Nona Gigi. Tentu saja, mereka sudah pernah melihat kucing biasa. Tapi Nona Gigi adalah Kucing Luar Biasa. Kucing Luar Biasa berarti kucing yang di luar kebiasaan. Nona Gigi adalah Cara Lain yang dinantikan oleh Bapak dan Ibu Mo untuk menjaga Mi, Ma, dan Mo ketika keduanya keluar rumah mencari uang. Sebab di Kota Suara, semua uang yang tersedia di dasar laut sudah diambil oleh para perompak, uang di bawah tanah diambil oleh para perampok, dan uang di ranting pohon diambil oleh pengusaha kayu yang jahat.
Nona Gigi mengajak Mi dan Ma dan Mo dan Fifi dan Fufu—anak kembar Tetangga Baru bertualang mengunjungi tempat-tempat indah. Mereka naik Kereta Air, bertemu Kolonel Jagung, bermain di Sirkus Sendu, dan menyaksikan kemegahan Kota Terapung Kucing Luar Biasa.
Kita pergi hari ini. Ke tempat-tempat indah dalam mimpi-mimpi anak-anak baik-baik.
***
"Menangis itu perlu, meskipun membuat muka jelek dan bengkak, dan orang-orang bilang itu memalukan. Karena itu, Sirkus Sendu diperlukan. Untuk membuat orang yang tidak mau menangis, menangis." (hlm. 82)
"Dulu, uang ada di dasar laut, di bawah tanah, dan ranting pohon. Sayangnya, semua uang yang tersedia di dasar laut sudah diambil oleh para perompak, uang di bawah tanah diambil oleh para perampok, dan uang di ranting pohon diambil oleh pengusaha kayu jahat... ." (hlm. 120)
Yang tidak dikatakan namun disepakati para anak adalah ini: Kita pergi hari ini. (hlm. 154)
Pada awal membaca buku ini, agaknya kita perlu membaca dengan perlahan. Tiap karakter dinarasikan dengan gaya bahasa yang tak biasa. Perlu benar-benar seksama untuk memahami karakter dan kehidupan keluarga Mo yang hidup di Kota Suara. Ada awal cerita yang begitu manis, tetapi justru kejutan baru akan dimulai ketika lima anak ini bepergian naik kereta air.
Sosok Nona Gigi pun penuh misteri. Dia Kucing Luar Biasa, semestinya tugasnya adalah menjaga anak-anak tetapi ada hal tak terduga di balik kehidupannya yang sebenarnya. Belum lagi dengan sosok-sosok tak biasa yang ditemui anak-anak ketika mereka bepergian, benar-benar membelalakkan mata.
Banyak adegan yang terasa begitu abstrak dan tidak tertebak. Meskipun begitu, ada dinamika isu-isu penting yang disajikan dalam Kita Pergi Hari Ini terkait manusia-manusia pemilik kuasa, pengasuhan anak, hingga soal gambaran dunia yang bisa sangat keras untuk dijalani anak-anak.
Saat membaca buku ini, pastikan tidak melewatkan catatan-catatan kaki yang disertakan di dalamnya. Banyak yang nyeleneh tapi juga lucu. Serta, jangan sampai terlewat membaca catatan kaki terakhir di buku ini karena bisa membuat perasaan kita jadi campur aduk.
Bukan buku anak-anak biasa, Kita Pergi Hari Ini menghadirkan pengalaman membaca yang takkan terlupakan. Bersabarlah di bagian awal buku ini, dan temukan berbagai kejutan dan intensitas yang tak biasa dalam narasi yang dihadirkan hingga akhir cerita.
Â
#WomenforWomen