Fimela.com, Jakarta Cyber bullying adalah kejahatan yang terjadi di dunia maya. Kejahatan ini sangat marak terjadi seiring berkembangnya zaman. Bahkan di negara Indonesia, ada banyak sekali korban cyber bullying melalui media sosial, dan biasanya anak remaja yang menjadi korbannya.
Walaupun cyber bullying adalah kejahatan yang tidak menyebabkan luka secara fisik, tetapi seseorang yang menjadi korban cyber bullying bisa mengalami gangguan mental. Cyber bullying memiliki bentuk berupa fitnah, pelecehan, hinaan, ancaman dan semacamnya, yang dilakukan oleh pelaku melalui media sosial.
Seseorang yang menjadi pelaku cyber bullying dapat dikenai tuntutan yang terdapat dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Korban dari cyber bullying ini, bisa mengalami rasa cemas berlebihan bahkan menarik diri dari lingkungan sosial. Berikut penyebab cyber bullying dan jenisnya yang sering terjadi di Indonesia:
Advertisement
BACA JUGA
Advertisement
Penyebab Cyber Bullying
1. Iseng di Dunia Maya
Penyebab terjadinya cyber bullying yang pertama adalah karena memiliki sikap iseng di dunia maya. Awalnya pelaku akan melakukan bully secara iseng di media sosial. Kemudian pelaku akan merasakan senang atas perbuatannya. Lalu bully akan terus menerus dilakukan hingga terdapat banyak korban.
2. Tidak Mendapatkan Bimbingan
Cyber bullying banyak dilakukan oleh remaja. Hal ini disebabkan karena remaja tersebut tidak mendapatkan bimbingan dari orang tua dalam menggunakan media sosial. Sebaiknya orang tua harus mengajarkan hal yang boleh dilakukan maupun yang tidak boleh dilakukan di dunia maya. Orang tua juga harus memberikan batasan penggunaan gadget pada anak-anak dan remaja.
3. Menjadi Korban Bully di Dunia Nyata
Pelaku cyber bully juga bisa menjadi korban bully di dunia nyata. Kemudian orang tersebut membalas perbuataan bully melalui media sosial. Pelampiasan di dunia maya dianggap dapat dilakukan, karena bebas melakukan banyak hal di dunia maya. Termasuk berkomentar jahat melalui media sosial. Padahal hal ini sangat tidak boleh untuk dilakukan.
Penyebab Cyber Bullying
4. Tidak Percaya Diri
Perasaan tidak percaya diri atau insecure bisa menjadi penyebab seseorang melakukan cyber bullying. Hal ini dilakukan untuk menutupi kekurangan yang ada di dalam dirinya, sehingga ia akan menghina kelebihan atau kekurangan orang lain melalui media sosial. Hinaan yang diberikan pelaku kepada korban didasari karena pelaku tidak memiliki kelebihan yang dimiliki oleh korban.
5. Ingin Menjadi Populer
Penyebab cyber bullying yang terakhir adalah karena seseorang ingin menjadi populer di dunia maya. Pelaku cyber bullying akan memberikan argumen atau komentar jahat pada korban. Kemudian komentar tersebut akan menjadi sorotan dan viral di kalangan warganet. Sehingga akun media sosial yang digunakan oleh pelaku bully akan menjadi populer di dunia maya dan memiliki banyak followers.
Advertisement
Jenis Cyber Bullying
1. Flaming
Jenis cyber bullying yang sering terjadi di Indonesia adalah flaming. Perbuatan ini dilakukan untuk menghina korban, memberikan provokasi dan menyinggung privasi orang lain di dunia maya. Pelaku akan memberikan komentar dengan kata-kata yang frontal untuk menyulut emosi korban.
2. Harassment
Harassment atau gangguan juga sering dilakukan untuk cyber bullyingi. Tindakan ini dilakukan pelaku dengan mengirimkan pesan pribadi kepada korban secara terus menerus. Sehingga korban akan merasa ketakutan dan terintimidasi. Biasanya pelaku akan menggunakan beberapa akun palsu yang berbeda untuk menyerang korban, tetapi isi pesan yang disampaikan isinya sama.
3. Denigration
Jenis cyber bullying yang selanjutnya adalah denigration atau pencemaran nama baik. Tindakan ini dilakukan pelaku untuk menyebarkan aib korban. Pelaku akan memberikan fitnah maupun hinaan yang menyinggung nama baik korban. Sehingga cyber bullying ini bisa merusak reputasi korban di dunia maya maupun nyata.
4. Cyber Stalking
Stalking adalah sebuah tindakan yang sering dilakukan seseorang untuk mencari tahu data pribadi orang lain, atau keseharian orang lain melalui media sosial. Namun, perilaku ini termasuk cyber stalking yang menyebabkan korban trauma. Seseorang yang melakuka cyber stalking ini dapat mengetahui data pribadi korban, kemudian korban akan merasa takut jika data pribadinya disebar di dunia maya.