Fimela.com, Jakarta Pada perayaan Hari Perempuan Internasional 8 Maret lalu, Twitter menggelar kampanye #SheInspiresMe di Asia Tenggara untuk menyoroti #PerempuanMasaKini berpengaruh yang terus mematahkan bias, menyuarakan pendapat, dan saling menginspirasi di komunitas mereka. Mulai dari Dita Wistarini Yolashasanti hingga Evi Mariani.
Twitter sebagai media sosial yang selalu update dengan segala isu terkini pun ikut menyoroti hal ini. Bahkan saat ini, perempuan terus menggunakan Twitter untuk mendorong percakapan terkait topik-topik penting seperti misalnya kesetaraan gender di tempat kerja dan di masyarakat. #PerempuanMasaKini berkontribusi, membentuk budaya, dan memimpin berbagai momen penting di Twitter, dan untuk memulai kampanye ini, Twitter akan menyoroti para perempuan yang menginspirasi dan memberdayakan perempuan lain yang memiliki pemikiran yang sama di komunitas mereka.
Yuk, berkenalan dengan sosok #PerempuanMasaKini yang dipilih oleh Twitter di bawah ini.
Advertisement
BACA JUGA
Advertisement
Dita Wistarini Yolashasanti (@ditut) - Kreator Konten Digital
Dikenal sebagai seorang early-adopter dalam mencoba hal-hal baru dan aktif di dunia seni, Dita telah membangun komunitasnya sejak awal era media sosial di 2007. Memiliki minat yang beragam mulai dari food photography, cake decorating, menenun busana dengan prinsip sustainable fashion, hingga dunia digital fashion; Dita terus melebarkan hobinya di dunia kreatif dan selalu menjadi trendsetter. Kecintaannya terhadap seni dapat terus dilihat dari karya-karya yang dibagi di akunnya yang kerap mendapatkan apresiasi dari komunitas pecinta seni di Twitter.
Disya Arinda (@disyaarinda) - Psikolog Klinis
Berprofesi sebagai psikolog klinis, Disya mendedikasikan diri untuk membantu orang lain dalam menghadapi berbagai tantangan dalam hidup. Caranya adalah dengan membimbing dan melatih klien untuk belajar mengenali kondisi, perasaan, dan membentuk perilaku serta mental yang positif. Ia juga kerap menjadi pembicara dengan mengangkat isu-isu terkait kesehatan mental.
Sejalan dengan profesi yang dijalani, Disya secara rutin membagikan ilmu dan pengetahuannya melalui Twitter disertai dengan visual yang menarik dengan tujuan semakin menyadarkan orang-orang mengenai pentingnya menjaga kesehatan mental untuk hidup yang lebih berkualitas.
Advertisement
Kalis Mardiasih (@mardiasih) - Penulis dan Editor
Sebagai seorang penulis dan editor di @akhirpekantiba, Kalis Mardi Asih pernah menorehkan jejaknya sebagai orang yang paling berpengaruh di Twitter versi Drone Emprit saat isu RUU PKS (kini TPKS) berlangsung. Hingga ini, Kalis terus menyuarakan pesan-pesan kesetaraan gender yang ia tuangkan dalam tiga buku dengan topik utama perempuan dari kacamata agama Islam.
Selain mempromosikan buku-buku yang ia tulis, Kalis menggunakan Twitter untuk terus menyuarakan isu-isu sosial yang dihadapi perempuan, karena menurut Kalis, Twitter masih menjadi platform utama untuk mendiskusikan isu-isu kesetaraan gender, baik oleh para ilmuwan, aktivis, pengusaha, hingga ibu rumah tangga.
Sheherazade (@SheraGoesBoing) - Peneliti Konservasi
Menekuni bidang konservasi satwa liar selama tujuh tahun, Shera pernah menjadi bagian dari program Wildlife Conservation Society (WCS) Indonesia. Tidak hanya itu, sebagai spesialis ilmu konservasi pada tahun 2019 Shera sekaligus menjabat sebagai presiden Tambora Muda yang merupakan jaringan tingkat nasional untuk pemberdayaan dan peningkatan kapasitas para konservasionis muda Indonesia sejak tahun 2015. Selain itu, Shera juga merupakan salah satu pendiri dan manajer program PROGRES, lembaga non-profit lokal berbasis di Sulawesi Tengah yang bertujuan untuk mempromosikan konservasi lokal perlindungan spesies yang terabaikan dan terancam, seperti kelelawar, kuskus, dan kura-kura Forsten.
Kepeduliannya terhadap satwa liar juga tercermin di akun Twitter-nya yang kerap mengingatkan pengikutnya untuk terus menjaga keberlangsungan satwa liar karena sejatinya kelanggengan hidup manusia dan satwa liar memiliki hubungan mutualisme yang perlu dipertahankan.
Advertisement
Evi Mariani (@evimsofian) - Redaktur Senior, Direktur dan Co-founder Projectmultatuli.org
Evi Mariani Sofian, atau Evi, adalah seorang redaktur senior yang telah lama malang-melintang di dunia jurnalisme Indonesia dan banyak memberikan “suara” bagi mereka yang membutuhkannya. Seorang wartawan senior, Evi Mariani memiliki pengalaman tidak hanya di indonesia, tetapi juga di Amerika Serikat saat terpilih menjadi salah satu penerima beasiswa Hubert Humphrey Fellowship pada tahun 2011 - 2012. Karya tulis jurnalistik beliau telah diterbitkan di berbagai media terkenal di Indonesia dan di luar negeri, seperti The Jakarta Post and The Guardian. Saat ini, beliau menjabat sebagai direktur dan co-founder dari Project Multatuli (@Projectm_org), sebuah inisiatif jurnalisme yang melayani publik dengan mengangkat suara-suara yang dipinggirkan, komunitas-komunitas yang diabaikan, dan isu-isu mendasar yang disisihkan.
Jakarta Feminist (@jakartafeminist) - Organisasi Feminis di Jakarta
Jakarta Feminist adalah sebuah perkumpulan lintas feminis Jakarta yang bertujuan mempromosikan nilai-nilai feminis untuk mencapai kesetaraan gender di Indonesia. Organisasi ini adalah pencetus gerakan Women’s March Jakarta (@womensmarchjkt) dan Cari Layanan (@carilayanan), sebuah direktori untuk korban-penyintas kekerasan berbasis gender.
Jadi, sudahkah kamu mengikuti 6 sosok #PerempuanMasaKini di Twitter?