Fimela.com, Jakarta Bayangkan bagaimana jika sahabat Fimela terjebak di hutan, tentu akan kebingungan dan ntah apa yang harus dilakukan untuk bertahan hidup. Hal tersebut pun dirasakan oleh dua bersaudara Glauco yang masih berusia tujuh tahun dan Gleison Ferreira yang berusia sembilan tahun.
Tak tanggung-tanggung, keduanya tersesat di hutan Amazon. Selain dikenal sebagai "paru-paru dunia" karena menghasilkan 30% dari seluruh oksigen di Bumi dan ''neraka hijau" karena setiap tahun sungainya meluap, hutan ini juga dikenal terdapat banyakhewan-hewan buas serta serangga langka.
Advertisement
BACA JUGA
Melansir Dailymail, cerita berawal ketika Glauco dan Gleison meinggalkan rumah mereka di cagar alam Lago Capan di negara bagian Amazonas Brasil untuk menemukan burung kecil pada 18 Februari 2021 lalu.
Namun mereka tak pernah kembali, akhirnya pihak berwenang memulai pencarian luas di hutan hujan di barat laut negara itu, tetapi membatalkannya pada 26 Februari.
Hebatnya, setelah empat minggu hilang di hutan Amazon, mereka ditemukan hampir empat mil jauhnya dari rumah. Keduanya ditemukan oleh seorang pemotong pohon, yang mendengar salah satu anak laki-laki berteriak.
Advertisement
Hanya minum air hujan
Vídeo mostra crianças resgatadas sob comoção e aplausos no interior do AM pic.twitter.com/d9jgyi9glk
— AM POST (@portalampost) March 16, 2022
Pria itu menemukan dua anak laki-laki tergeletak di lantai hutan hujan dengan kondisinya yang cukup parah. Saat ditemukan keduanya nampak lapar dan kurus kering, dengan kulit yang lecet.
Kedua bocah ini pun bercerita jika mereka tidak makan apapun sama sekali. Hanya mengandalkan air hujan untuk diminum.
Glauco dan Gleison kemudian dilarikan ke rumah sakit di dekat Manicoré, di mana mereka dirawat karena kekurangan gizi parah, dehidrasi, dan lecet kulit. Mereka dirawat di ICU, ibukota regional Manaus.
Sebuah video yang di-tweet oleh Amazon Manaus Post menunjukkan pasangan itu diangkut dengan perahu dari bagian terpencil hutan tempat mereka ditemukan. Setibanya di dermaga untuk dimasukkan ke dalam ambulans, ratusan kerumunan massa menyambut mereka.
Sebuah regu pencari lebih dari 250 orang, yang terus mencari anak-anak lelaki itu setelah upaya resmi berakhir, merayakannya ketika anak-anak lelaki itu ditandu ke tempat yang aman.
#women for women