Fimela.com, Jakarta Media sosial kini telah menjadi hal sehari-hari yang dihadapi oleh tiap orang, bahkan telah menjadi kebutuhan untuk berkomunikasi. Penggunaan sosial media ini membutuhkan kebijakan dari tiap penggunanya, karena jejak digital tidak akan hilang.
Dalam menggunakan internet, semua yang kita bagikan bisa dilihat oleh orang lain. Terkadang dalam penggunaannya, seseorang juga tidak bijak dengan terlalu mengemukakan pendapat yang menyakiti orang lain. Hal lain yang mungkin juga terjadi ketika kita menggunakan sosial media yaitu penipuan.
Penipuan di sosial media muncul dengan berbagai macam bentuk, mulai dari perampokan bahkan hingga penculikan bisa terjadi berawal dengan penggunaan sosial media. Mulai dari penipuan kencan online, penipuan via telepon yang mengatasnamakan keluarga, dan masih banyak hal lainnya yang bisa terjadi di Internet.
Advertisement
Jangan sampai secara tak sadar kita sebagai pengguna sosial media telah lalai atau tidak bijak dalam penggunaannya. Tak jarang juga, penipuan yang secara tak sadar terjadi pada kita. Karena terkadang ketika terjadi penipuan secara online, psikologis emosional kita dipermainkan oleh para penipu sehingga tak sadar bahwa kita sedang ditipu.
BACA JUGA
Untuk itu, perhatikan beberapa hal yang harus diperhatikan agar cerdas dan bijak dalam bersosial media agar terhindar dari melakukan cyber bullying dan penipuan yang terjadi tanpa kita sadari.
Advertisement
Tips menghindari pembully di Sosmed
Sosial medial merupakan platform yang berguna untuk berbagi kenangan bersama keluarga dan juga teman. Namun sosial media dinodai dengan reputasi adanya cyberbullying didalamnya, yang memiliki efek samping merugikan
Beberapa remaja mengalami stress setelah ditindas di sosial media, banyak yang menghadapi kondisi mental dan sosial berkepanjangan karena hal tersebut. Maka dari itu mengapa cyberbullying perlu dihentikan dan dicegah.
Berikut cara menghentikan dan menghadapi cyberbullying di sosial media:
1. Bicaralah dengan seseorang yang Anda percayai
Ketika dibully, coba untuk lebih terbuka dan jujur tentang apa yang dirasakan dengan orang yang dipercayai. Hindari mentalitas bahwa guru atau orang tua tidak akan melakukan apa apa, karena dengan berbicara secara langsung mengenai hal ini mereka sebenarnya sangat peduli.
2. Memahami ruang lingkup cyberbullying
Cari tahu darimana cyberbullying berasal, karena bullying tidak lagi dilakukan di taman bermain sekolah saja, tetapi sekarang dilakukan secara digital disemua platform sosial media dan bisa terjadi kapan saja. Seiring berkembangnya teknologi semakin mudah untuk mencapai hal ini, maka dari itu sebagai pengguna harus tetap mengikuti perkembangan teknologi terbaru.
3. Memahami cyberbullying
Ketahui lebih dalam tentang cyberbullying, untuk menghindari insiden yang meningkat. Orang tua seharusnya lebih memantau apa yang terjadi dalam kehidupan anak anak mereka, terutama di ponselnya.
Jadi, mempelajari fakta-fakta tentang cyberbullying dan mempelajari lebih banyak statistik akan membantu orang tua lebih siap untuk membantu anak-anak mereka yang ditindas. Ini juga akan membantu orang tua pelaku intimidasi mengenali perilaku anak-anak mereka sejak dini dan dapat menindaklanjutinya.
Sama seperti tidak ada yang ingin anak mereka menjadi pelaku cyberbullying, semua orang tua harus bekerja untuk mempelajari lebih lanjut tentang masalah ini.
4. Simpan data dengan aman
Langkah penting lainnya adalah menjaga keamanan data dan ponsel, seperti kata sandi yang memiliki akses untuk ponsel anda. Hal ini untuk mencegah memposting hal-hal yang tidak sepatutnya untuk dilakukan. Maka dari itu untuk menghindari semua hasil ini, Anda perlu melindungi perangkat dan data Anda.
5. Saling mendukung satu sama lain
Dibanding menindas satu sama lain, alangkah baiknya menunjukkan dukungan kepada korban bullying dan beritahu bahwa mereka tidak sendirian. Kita masih dapat membantu orang lain dan mendengarkan mereka ketika berbagi cerita. Jangan menghakimi atau memperburuk situasi dengan memihak pelaku bullying, tetapi tunjukan dukungan penuh kasih terhadap korban dari bullying.
Sebagai orang tua juga harus siap menunjukkan dukungan kepada anak atau teman-temannya jika mereka menghadapi situasi ini, tunjukkan dukungan untuk setiap langkah yang mereka ambil untuk melawan ini dan jangan memaksakan proses pemulihan dari ini. Ingatlah bahwa tidak semua orang menyembuhkan dengan cara yang sama.
Tips menghindari jadi korban penipuan di Sosmed
Sosial media saat ini telah menjadi kebutuhan pokok bagi semua orang, dan juga sangat mudah sekali untuk digunakan. Sosial media memang memiliki manfaat bagi penggunanya, namun media sosial juga bisa jadi platform untuk seseorang yang ingin melakukan penipuan. Maka dari itu, kita perlu waspada terhadap scammers yang menargetkan pengguna sosial media.
Berikut cara menghindari penipuan di sosial media, dikutip dari inc.com :
1. Hati-hati dengan penipuan, kontes, dan survei.
Penipuan bisa saja hadir dalam bentuk tawaran “Kupon Diskon” yang fantastis bahkan bisa hadiah uang berjuta-juta. Tawaran imbalan tersebut biasanya didapatkan setelah menyelesaikan survey. Penipuan ini digunakan untuk mendapat akses informasi akun pribadi pengguna media sosial.
2. Waspadalah terhadap akun palsu dan pastikan untuk tidak berhubungan dengan orang palsu.
Penjahat seringkali membuat akun secara palsu untuk terhubung dengan orang sungguhan dengan maksud tujuan mengeksploitasi informasi pribadi targetnya.
3. Waspadalah terhadap permintaan koneksi dari akun peniruan identitas.
Bersikap waspada terhadap akun yang meniru informasi pribadi orang lain, periksa terlebih dulu apakah akun tersebut benar-benar milik orang tersebut. Penjahat terkadang membuat akun palsu yang menyamar dengan menggunakan foto orang yang tersedia untuk umum. Jadi lihat seberapa jauh ke belakang postingan di akun tersebut terlebih dahulu untuk meng-cross check.
4. Hati-hati dengan postingan dari akun peniruan identitas.
Penjahat memungkinkan untuk bergabung dalam percakapan di sosial media dengan meniru salah satu pihak dalam percakapan. Seperti sering menjawabnya laman beranda dengan menggunakan akun yang meniru identitas bisnis atau salah satu karyawan utamanya. Berhati-hatilah terhadap tautan yang mungkin diposting oleh akun peniruan identitas.
5. Waspada terhadap penawaran streaming langsung dan film palsu.
Banyak sekali website yang menawarkan live streaming film palsu yang mengarah tautan dari postingan tersebut ke situs web yang mendistribusikan malware; meminta kartu kredit, meminta informasi pribadi.
6. Hindari clickbait.
Terdapat clickbait yang menawarkan berita informasi rahasia; seperti iklan yang dapat menghasilkan uang cepat melalui beberapa investasi saham, dan beberapa tautan yang mengarah ke situs web jahat. Situs web jahat serupa dengan yang digunakan dalam penipuan giveaway, kontes, dan juga survei.
7. Hindari berbagi secara berlebihan.
Kebanyakan orang berbagi berlebihan. Berbagi berlebihan dapat memberikan informasi yang mereka butuhkan kepada penjahat untuk merekayasa akun palsu. Hal ini dapat membantu penjahat menipu rekan kerja atau teman dekat agar menjadi korban penipuan melalui akun yang telah mereka buat secara menyamar. Jika kalau ragu, jangan posting
*Reporter: Jeihan Lutfiah Zahrani Yusuf
#Women For Women