Sukses

Lifestyle

Inspiratif, Sarjana Pendidikan Ini Rela Jadi Tukang Ojek Demi Hidupkan Rumah Baca di Pelosok Flores

Fimela.com, Jakarta “Mencoba bermanfaat bagi orang lain tanpa pamrih”, itulah motto seorang sarjana pendidikan bernama Yuliana Ida. Perempuan 31 tahun ini kini membangun Rumah Baca Woang (RBW) di desanya yang bertempat di Kampung Woang, Desa Terong, Kecamatan Satarmese Barat, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Berdirinya Rumah Baca Woang tahun 2021 ini dilatarbelakangi oleh kondisi pendidikan anak-anak yang memprihatinkan selama pandemi. Kondisi pandemi Covid-19 menyebabkan semua sektor kehidupan di Kabupaten Manggarai Barat lumpuh, termasuk pendidikan.

Di tengah situasi ini, banyak siswa-siswi baik SD, SMP dan SMA harus mengerjakan tugas secara online. Sedangkan, mereka tidak memiliki buku bacaan dan ponsel sebagai panduan dalam mengerjakan tugas dan juga ponsel.

Oleh karena itu, Liana merasa membutuhkan perpustakaan atau rumah literasi sebagai tempat anak-anak menambah ilmu pengetahuan untuk mengerjakan tugas sekolah.

Prihatin dengan Pendidikan Anak-anak selama Pandemi Covid-19

Bermodalkan nekat, Liana pun akhirnya membuka tempat belajar bagi anak-anak sekolah di rumahnya dengan nama Rumah Baca Woang (RBW), nama yang diambil sesuai tempat tinggalnya, yakni Kampung Woang.

“Saya buat itu atas dasar keprihatinan pribadi, melihat anak-anak bermain tidak jelas karena karena tidak ada belajar tatap muka. Hati pun tergerak, sesuai moto hidup saya, coba bermanfaat bagi orang lain tanpa pamrih,” ungkap lulusan Universitas Dwijendra Denpasar itu.

Lebih lanjut, Liana mengatakan di Rumah Baca Woang, diri nya memberikan materi sesuai permintaan anak-anak. Setelah itu, ada literasi selama 10 menit.

Rela Jadi Tukang Ojek Demi Biayai Rumah Baca Woang

Liana mengatakan, Rumah Baca Woang masih kekurangan sejumlah fasilitas, termasuk buku. Namun, kekurangan ini bukan jadi halangan untuknya menerapkan rasa kepedulian terhadap generasi muda di desanya.

Untuk dapat membiayai Rumah Baca Woang, Liana pun memilih menjadi tukang ojek. Penghasilan yang didapatkan dari menjadi tukang ojek ini ia pergunakan untuk membeli berbagai perlengkapan di Rumah Baca Woang.

“Uang hasil ojek saya gunakan untuk beli buku untuk anak-anak belajar. Lumayan lah, bisa tambah buku-buku yang saya bawa dari Bali,” ungkapnya.

Meski awalnya sulit membimbing anak-anak yang datang belajar di Rumah Baca Woang, seiring berjalannya waktu, anak anak mulai mengikuti kegiatan belajar dengan penuh antusias.

“Tidak hanya anak-anak yang senang, orangtua di kampung juga turut senang. Mereka sangat mendukung apa yang saya buat,” pungkasnya.

 

#Women for Women

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading