Ternyata 9 Hal Ini Membantumu Lebih Mengenal Orang Lain

1. Menurut penelitian dari Nottingham Trent University, terlalu sering membuka telepon genggam ternyata mampu menjadi salah satu indikasi seseorang memiliki gangguan pada kesehatan mental. Mereka yang memiliki gangguan pada kesehatan mental seringkali menggunakan telepon genggam sebagai salah satu cara mengatasi kondisi mental mereka.

2. Cara seseorang dalam memperlakukan pekerja jasa ternyata mampu menggambarkan kemampuan mereka dalam mengontrol stres. Terlepas dari kualitas pelayanan yang diberikan, saat seseorang seringkali mengeluh atau kehilangan kesabaran dengan berbagai pelayanan pekerja jasa, hal tersebut mampu menjadi indikasi bahwa ia memiliki kontrol stres yang buruk.

3. Menurut sebuah penelitian yang diunggah pada ScienceDirect, tipe sepatu dapat menjadi salah satu indikator kepribadian seseorang. Dari hasil penelitian tersebut, peneliti berhasil menemukan korelasi antara jenis sepatu dengan umur, penghasilan, dan kecemasan para informan dalam sebuah hubungan. Singkatnya secara umum, mereka yang suka menggunakan tipe sepatu yang nyaman, seperti sneakers, adalah tipe orang yang ramah dan terbuka. Sedangkan mereka yang suka menggunakan tipe sepatu kurang nyaman, seperti high heels, adalah tipe orang yang tenang tetapi suka memendam rasa sakit.

4. Tidak semua orang suka melakukan kontak mata. Tetapi, ternyata hal tersebut mampu menjadi salah satu cara kita mengetahui pikiran seseorang. Menurut penelitian dari Cornell University, seseorang cenderung menghindari kontak mata saat membicarakan topik yang memalukan, hanyut dalam pikirannya, atau memiliki emosi yang campur aduk akan topik tertentu. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa seseorang yang percaya diri dan dominan dalam kehidupan sosial cenderung sering melakukan kontak mata dengan orang lain.

5. Sebuah penelitian dari University of Alabama menjelaskan bahwa setiap orang memiliki cara menjabat tangan yang konsisten, sehingga hal ini mampu menjadi salah satu cara untuk mengetahui kepribadian seseorang. Sebagian besar dari mereka yang menjabat tangan dengan erat adalah seorang ekstrover, sedangkan mereka yang menjabat tangan dengan cepat atau sekilas biasanya memiliki kepribadian pemalu.

6. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Jeff Conte dari San Diego State University pada tahun 2003 membuktikan bahwa mereka yang mampu dan biasa melakukan banyak hal dalam satu waktu atau multitasker memiliki kecenderungan suka terlambat di berbagai hal. Kecenderungan ini terjadi karena multitasker biasanya tidak begitu peduli pada waktu saat melakukan berbagai hal, sehingga besar kemungkinan bagi mereka untuk terlambat saat memiliki jadwal atau janji tertentu.

7. Seseorang yang baik dan tidak egois biasanya tetap memikirkan orang lain saat melakukan sesuatu untuk dirinya sendiri. Hal ini bukan merujuk pada mendahulukan kepentingan orang lain diatas kepentingan sendiri. Contohnya, ketika kamu ingin membeli makanan saat perjalanan pulang, kamu juga akan membelikan makanan untuk orang yang baik atau tinggal dengan mu.

8. Seseorang yang tidak sopan seringkali memandang rendah orang lain secara halus. Jika mereka berbicara dengan orang lain dengan nada tidak percaya atau menyudutkan, maka ada baiknya untuk tidak menjalin hubungan yang dekat dengan orang tersebut. Tipe kepribadian seperti itu juga cenderung memandang sisi negatif seseorang.

9. Dalam psikologi, arah memandang seseorang saat sedang minum ternyata bisa menggambarkan kepribadian seseorang secara tidak langsung. Jika seseorang melihat ke arah lain saat minum, hal ini bisa menjadi indikator bahwa ia adalah seorang ekstrover dan mudah mempercayai orang lain. Bagi mereka yang melihat ke arah gelas saat minum, hal tersebut dapat berarti bahwa ia adalah pribadi yang fokus, idealis, serta memiliki self-awareness. Sedangkan seseorang yang menutup matanya saat minum dapat menjadi indikator bahwa orang tersebut sedang berusaha mencari ketenangan dan kenyamanan karena memiliki masalah atau rasa sakit tertentu.

Semoga informasi ini bermanfaat buatmu.

Ditulis oleh: Savitri Anggita Kusum Wardani