Fimela.com, Jakarta Kedewasaan seseorang seringkali dihubungkan dengan umur, padahal kenyataannya umur tidak menjamin kedewasaan seseorang. Bagi beberapa orang, mereka dituntut dewasa sebelum waktunya karena keadaan. Tetapi, ada pula sebagian orang yang sudah menghabiskan hidupnya tetapi masih belum bisa berperilaku dewasa.
Jadi dalam konteks dewasa secara emosional, angka hanyalah umur. Berikut adalah 7 tanda bahwa kamu sudah menjadi pribadi yang dewasa.
Advertisement
BACA JUGA
Advertisement
7 Tanda Kamu Sudah Menjadi Pribadi yang Dewasa
1. Kamu tidak membiarkan emosi memengaruhi keputusanmu
Jika kamu sudah benar-benar dewasa dan matang secara emosional, maka kamu akan tidak akan membiarkan emosi mu mengambil alih saat kamu harus membuat sebuah keputusan penting. Kamu akan membutuhkan waktu untuk mengambil keputusan berdasarkan nilai-nilai yang kamu pegang, bukan berdasarkan emosi sesaat. Membiarkan emosi mengambil alih keputusan seringkali berujung pada penyesalan karena pengambilan keputusan yang tidak matang.
2. Kamu adalah orang yang sabar
Sabar seringkali dikaitkan dengan kebajikan atau kebijaksanaan. Saat kamu sudah benar-benar dewasa, kamu akan menyadari bahwa beberapa hal membutuhkan waktu dan usaha lebih untuk dapat diraih. Orang yang sudah dewasa akan lebih menghargai usaha dan waktu, sehingga mereka juga cenderung akan memahami bahwa setiap orang memiliki masalah nya masing-masing. Oleh karena itu, selain sabar dengan diri sendiri, orang yang sudah dewasa juga akan lebih sabar dengan orang lain.
3. Kamu adalah orang yang berkomitmen
Saat orang yang sudah dewasa membuat janji atau komitmen, mereka menepati dan memenuhi komitmen tersebut. Walaupun mereka sedang berada dalam situasi dan kondisi yang tidak baik, mereka akan terus berjuang dan berusaha untuk memenuhi janji dan komitmen tersebut karena akan ada konsekuensi jika mereka tidak memenuhi nya. Mereka mampu mempertimbangkan dan memperhitungkan konsekuensi dari komitmen atau apa yang mereka janjikan.
4. Kamu lebih banyak mendengar
Orang lain sangat menghargai seseorang yang dengan setulus hati mendengarkan orang lain. Tidak hanya mendengar dan merespon, orang yang sudah dewasa juga akan berusaha melihat berbagai hal dari sudut pandang lain sehingga mereka mampu memahami kondisi orang lain dengan lebih baik. Orang yang sudah dewasa juga menyadari bahwa banyak hal yang dapat dipelajari dari orang lain. Mereka lebih suka mengamati dan mendengarkan orang lain agar mendapatkan sudut pandang lain mengenai berbagai hal.
5. Kamu tetap rendah hati dan tidak membutuhkan validasi
Jika kamu sudah dewasa, kamu menyadari bahwa ada banyak hal yang belum kamu pelajari dan kamu bisa belajar banyak dari orang lain. Kamu tidak akan merasa lebih tinggi dari orang lain atas pencapaian mu. Kamu juga tidak membutuhkan validasi atas pencapaian mu dari orang lain, karena kamu sudah cukup bahagia dengan merasa bangga atas pencapaian tersebut.
6. Kamu berpikiran terbuka
Tanda keenam kamu sudah menjadi pribadi yang dewasa adalah kamu mulai menerima opini atau pendapat orang lain yang berbeda dengan mu. Kamu menyadari bahwa kamu tidak bisa dengan mudah menilai atau menghakimi orang lain karena setiap orang memiliki situasi dan kondisi nya masing-masing. Setiap orang memiliki kesulitan dan pengalamannya masing-masing yang akhirnya mampu membentuk dan memengaruhi cara pandang seseorang. Kamu juga menyadari bahwa ada banyak hal yang tidak kamu ketahui dan kamu masih harus terus belajar.
7. Kamu memiliki self-awareness
Self-awareness menjadi salah satu kunci seseorang dewasa secara emosional. Orang yang sudah dewasa mengetahui kapan harus bertindak. Mereka menyadari bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi. Sehingga, orang yang sudah dewasa dan matang secara emosional akan mempertimbangkan berbagai konsekuensi tersebut, tidak hanya untuk dirinya, tetapi juga untuk orang lain. Saat mereka salah pun, orang yang sudah dewasa tidak akan malu mengakui kesalahan mereka dan bertanggung jawab atas kesalahan tersebut.
Jadi, bertambah umur pasti namun dewasa belum tentu. Semoga informasi ini bermanfaat.
Ditulis oleh: Savitri Anggita Kusuma Wardani