Viral Pasangan Lansia yang Menikah dengan Minyak Goreng Sebagai Mas Kawin

minyak-kezo — ilustrasi minyak goreng/ben bryant/shutterstock

Fimela.com, Jakarta Ketersediaan minyak goreng yang langka membuat masyarakat resah. Pemerintah pun sampai harus membuat kebijakan khusus terkait penyesuaian harga dan ketersediaan minyak goreng di pasaran.

Momen langkanya minyak goreng ini menjadikannya sebagai sesuatu yang mahal. Bahkan sampai ada yang menjadikan minyak goreng sebagai mas kawin.

Pasangan asal Ponorogo, Jawa Timur mendadak jadi viral di media sosial. Bukan karena pesta pernikahan yang unik, melainkan pemilihan mas kawin yang merupakan minyak goreng berukuran satu liter.

Pasangan ini bernama Supandi yang berusia 60 tahun dan Sumiarti berusia 54 tahun. Pasangan lansia ini memilih minyak goreng sebagai mas kawin karena memang sulit dicari dan begitu berharga.

TERKAIT: Trik Efektif Menggunakan Tepung Tapioka untuk Membersihkan Minyak Goreng Bekas

TERKAIT: Cara Efektif Menjernihkan Minyak Goreng Bekas dengan Tepung Tapioka dan Nasi

TERKAIT: Nagita Slavina Ungkap Lebih Senang Masak Sendiri di Rumah dengan Minyak Goreng Berkualitas Bisa Digunakan Berulang

Nikah di tanggal cantik

Langka, Pasangan Ini Menikah dengan Mas Kawin Minyak Goreng — Pasangan ini memilih minyak goreng sebagai mas kawin. (Sumber: Merdeka)

Pasangan ini juga mengikat janji suci di tanggal cantik pada Selasa (22/2/2022).

"Memang benar dihari ini sebagai tanggal cantik ada satu pasangan yang melangsungkan pernikahan antara Supandi dan Sumiarti," kata Kepala KUA Sooko, Meky Hasan Tachtarudin, dikutip dari Merdeka.com

"Mas kawinnya uang Rp 1 juta sama satu liter minyak goreng," lanjutnya lagi.

Ulang ijab kabul

Momen unik pernikahan pasangan lansia ini tidak hanya berhenti di minyak goreng sebagai mas kawin. Momen ijab kabul juga menarik perhatian.

Pasalnya Supandi harus mengulang ijab kabul sebanyak tiga kali karena kurang fokus saat mengucapka ijab kabul.

Merupakan janda dan duda

Supandi dan Sumiarti merupakan duda dan janda yang ditinggal mati pasangannya masin-masing. Merasa cocok, keduanya pun memberanikan diri untuk mengikat status pernikahan.

Dalam acara sakral yang sederhana itu, pengantin wanita diketahui menggunakan baju kebaya bernuansa ungu. Sedangkan, pengantin pria menggunakan batik dengan warna senada.