Sukses

Lifestyle

7 Faktor Internal dan Eksternal Penyebab Terjadinya Korupsi di Indonesia

Fimela.com, Jakarta Penyebab terjadinya korupsi bisa didasari karena adanya faktor eksternal dan internal. Korupsi berasal dari Bahasa Latin yaitu corruptio. Dari segi hukum, korupsi adalah perbuatan melawan hukum dengan menyalahgunakan kewenangan, kesempatan, dan sarana untuk kepentingan atau memperkaya diri sendiri.

Di Indonesia, ada banyak sekali kasus korupsi yang harus ditindak lanjuti, diselidiki dan diatasi. Perbuatan korupsi termasuk sebagai perbuatan yang tidak menyenangkan, dan bisa merugikan orang lain. Korupsi diatur dalam dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme, Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, serta UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Korupsi bisa terjadi dimana saja, entah di kantor, pemerintahan, pendidikan, bahkan di lingkungan keluarga. Belajar tentang antikorupsi dapat dipelajari sejak dini. Karena korupsi tidak hanya masalah uang, waktu juga dapat dikorupsi dan merugikan orang lain. Untuk itu, yuk pelajari tentang penyebab terjadinya korupsi berikut ini, dilansir dari Liputan6.com:

Faktor Internal Penyebab Terjadinya Korupsi

1. Sifat Serakah Manusia

Faktor internal penyebab terjadinya korupsi yang pertama, yaitu karena adanya sifat serakah manusia. Setiap manusia memiliki sikap serakah, selalu merasa tidak berkecukupan, dan memiliki hasrat besar untuk memiliki segalanya. Jika tidak dapat mengendalikan diri, maka korupsi akan terjadi dari diri sendiri.

2. Gaya Hidup yang Konsumtif

Demi diterima dalam lingkungan sosial, banyak orang memilih untuk melakukan gaya hidup yang konsumtif. Hal ini bisa menyebabkan terjadinya korupsi secara disadari. Perilaku konsumtif adalah perilaku yang suka membeli barang-barang tidak penting, dengan harga yang mahal maupun ekonomis. Perilaku ini dilakukan untuk memenuhi semua keinginan yang sementara.

 

3. Dorongan Keluarga

Karena memiliki jabatan yang tinggi, ada beberapa orang yang menyelewengkan jabatannya untuk korupsi. Bahkan pelaku tindak pidana korupsi mendapatkan dorongan dari keluarganya untuk melakukan perbuatan tersebut. Hal ini tentu saja didasari dengan alasan memenuhi kebutuhan keluarga.

Faktor Eksternal Penyebab Terjadinya Korupsi

4. Aspek Pemahaman Masyarakat Terhadap Korupsi

Adanya aspek pemahaman masyarakat yang kurang terhadap korupsi, bisa menjadi penyebab terjadinya korupsi. Hal ini dasari karena masyarakat tidak sadar kalau terlibat dalam korupsi, atau menjadi korban utama dalam tindak pidana korupsi. Masyarakat juga kurang paham, jika korupsi dapat dicegah dan diberantas.

5. Aspek Ekonomi

Penyebab terjadinya korupsi paling sering karena adanya aspek ekonomi. Karena banyaknya kebutuhan untuk hidup dan merasa memiliki pendapatan yang kurang, sehingga ada sebagian orang yang nekat melakukan korupsi. Aspek ekonomi bisa menjadi dasar manusia merasa terdesak untuk mengambil jalan pintas, demi mencukupi kebutuhan dan keinginannya.

6. Aspek Politis

Aspek politis dapat menyebabkan terjadinya korupsi. Tindakan ini dilakukan karena memiliki jabatan atau kekuasaan yang tinggi di pemerintahan. Demi mempertahankan jabatan dan memenangkan urusan politik, maka banyak orang melakukan tindakan korupsi.

7. Aspek Organisasi

Penyebab terjadinya korupsi yang terakhir, yaitu karena aanya aspek organisasi. Biasanya hal ini akan didukung karena organisasi tersebut tidak memiliki aturan yang kuat. Organisasi juga tidak memiliki pemimpin yang dapat diteladani. Parahnya, organisasi tidak memiliki lembaga pengawasan dan sistem pengendalian manajemen yang lemah.

Teori Penyebab Korupsi

1. Teori Penyebab Korupsi Menurut Jack Bologne (GONE)

Menurut Jack Bologne, korupsi disebabkan karena adanya keserakahan (Greed), kesempatan (Opportunity), kebutuhan (Needs), dan pengungkapan (Expose). Teori penyebab korupsi ini dikenal dengan istilah GONE. Dengan adanya sikap serakah, seeorang atau suatu organisasi memiliki kesempatan untuk melakukan tindakan curang, untuk memperkaya diri sendiri dan merugikan orang lain. Hal ini didasari karena tiap individu memiliki kebutuhan. Sehingga adanya pengungkapan yang berhubungan dengan tindak pidana korupsi.

2. Teori Penyebab Korupsi Robert Klitgaard (CDMA)

Penyebab korupsi menurut Robert Klitgaard disingkat dengan istilah CDMA, yaitu Corruption, Directionary, Monopoly dan Accountability. Sehingga dapat disimpulkan bahwa korupsi terjadi karena disebabkan oleh faktor kekuasaan dan monopoli yang disertai adanya akuntabilitas.

3. Teori Penyebab Korupsi Menurut Donald R. Cressey Fraud

Donald R. Cressey Fraud berpendapat bahwa penyebab korupsi karena adanya teori triangle, yaitu  kesempatan, motivasi, dan rasionalisasi. Dengan adanya ketiga faktor ini, seseorang atau organisasi dapat melakukan korupsi secara besar-besar, tanpa memperhatikan kebutuhan orang lain.

4. Teori Cost-Benefit Model

Penyebab korupsi bisa didasari dengan adanya teori Cost-Benefit Model. Teori ini menjelaskan bahwa orang yang melakukan tindak pidana korupsi, lebih memikirkan tentang manfaat yang didapatkan saat melakukan korupsi daripada risikonya. Sehingga pelaku tindak pidana korupsi sering mengabaikan konsekuensi atau risikonya.

5. Teori Willingness and Opportunity to Corrupt

Penyebab korupsi yang terakhi adalah adanya pandangan tentang teori Willingness and Opportunity to Corrupt. Teori ini menjelaskan bahwa penyebab korupsi adalah adanya kesempatan atau peluang, yang didorong dengan niat atau keinginan untuk kebutuhan atau kepentingan pribadi.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading