Fimela.com, Jakarta Berdamai dengan duka dan kesedihan selalu butuh waktu dan proses sendiri. Bahkan masing-masing orang punya perjuangannya sendiri untuk benar-benar berdamai dengan setiap duka. Nirasha Darusman baru-baru ini meluncurkan buku yang telah ia ketik sejak tiga tahun lalu. Dalam buku yang berjudul Lost and Found: Sebuah Perjalanan Mengarungi Duka, ia berbagi perjalanan berdukanya.
Peluncuran buku Lost and Found: Sebuah Perjalanan Mengarungi Duka, (28/01/2022,) dipersembahkan oleh Magnifique Indonesia selaku konsultan komunikasi, kreatif, dan event yang memiliki semangat untuk terus berbagi kebaikan dan inspirasi kepada banyak orang. Dipandu oleh Dave Hendrik, acara peluncuran buku ini juga menghadirkan narasumber lain yaitu; Rosdiana Setyaningrum (Psychologist) yang berbagi ilmu tentang bagaimana mengelola emosi ketika sedang berduka dari sudut pandang seorang ahli, dan seorang sahabat Ivy Batuta (Radio Announcer) yang berbagi pengalaman tentang pentingnya support system dalam proses berduka.
Advertisement
BACA JUGA
Advertisement
Lost and Found: Sebuah Perjalanan Mengarungi Duka
Buku bergenre memoar ini secara artikulatif mengungkapkan perjuangan dan perjalanan panjang seorang Nirasha Darusman, atau yang akrab disapa Nira, dalam usahanya untuk bangkit dari kesedihan karena kehilangan 4 anggota keluarga dalam rentang waktu 7 tahun. Secara jujur, buku ini bercerita tentang kisahnya dalam mengarungi duka, sesuatu yang diyakininya menjadi perjalanan seumur hidup.
Nirasha Darusman menyampaikan, “Buku ini lahir karena sepanjang perjalanan duka saya, kurang lebih 11 tahun, saya tidak berhasil menemukan buku berbahasa Indonesia yang membahas soal kematian dan berduka. Buku ini menyajikan pendekatan dan sudut pandang lain dari sebuah proses kehilangan dan berduka untuk kemudian dapat saling belajar dan membagikannya kepada sesama. Saya ingin, buku memoar ini dapat membantu teman-teman yang sedang berduka, yang baru saja merasakan pedihnya kehilangan."
Melalui buku ini, halaman demi halaman berbagi tentang berbagai pelajaran kedukaan yang luar biasa; menghadapi emosi demi emosi, kejadian demi kejadian yang dirasakannya dalam naik-turunnya ombak duka. Terdiri dari 200 halaman dan 4 chapter: Chapter (1) Lost, Chapter (2) Grief, Chapter 3 (Found), dan Chapter 4 (Legacy), tidak hanya bercerita tentang pengalaman pribadi, buku ini juga mengungkap dan mengajarkan mekanisme koping. Bagaimana cara untuk keluar dari stres dan trauma, serta berbagi pengalaman dalam mengelola emosi yang terkadang berat untuk dijalani.
“Berduka dan kehilangan itu bersifat pribadi, semua orang tidak sama. Saya seringkali mengalami emosi yang sulit dan seringkali tidak terduga. Ada rasa marah, menyesal, bersalah, ketidakpercayaan, sedih yang tak kunjung usai. Tidak hanya memengaruhi kesehatan mental, juga fisik. Ini adalah tantangan hidup yang harus saya hadapi, dan saya berupaya untuk mencari mekanisme kopingnya. Agar dapat berfungsi dengan baik untuk kehidupan ke depan,” ungkap Nira.
Musical Book Reading
Tidak hanya menuliskan buku, kurang lebih 2 tahun terakhir Nira menginisiasi sebuah komunitas support group “Let’s Talk Grief” yang digelar setiap 2 minggu sekali secara online ditujukan bagi mereka yang ingin berbagi seputar kehilangan dan membahas masalah kedukaan, dan kemudian mendirikan @GRIEFTALK.id.
Melalui dua wadah support group ini, mengundang teman-teman dari berbagai daerah dan latar belakang untuk berbagi cerita dan saling menguatkan satu sama lain. Membuka ruang dan hadir bersama untuk teman-teman yang membutuhkan dukungan, validasi, dan semangat dalam menjalani proses duka.
Buku Lost and Found sudah bisa didapatkan di toko buku Gramedia seluruh Indonesia, dan juga melalui toko buku online sejak Desember 2021 lalu. “Buku ini adalah bagian penting dari hidup saya. Saya berharap buku Lost and Found ini bisa menemani siapa pun yang sedang berjuang mengarungi duka, terutama sepanjang pandemi covid-19 ini. Above all, this book is about hope. I survive the greatest loss and come out stronger on the other end,” tutup Nira.
#WomenforWomen