Fimela.com, Jakarta Di masa lalu investasi hanya dapat diperoleh oleh kalangan tertentu saja. Banyak masyarakat Indonesia memiliki mindset investasi hanya bisa dilakukan untuk seseorang yang berkecukupan.
Maka kalangan populasi lainnya masih memiliki tingkat literasi keuangan yang rendah dan enggan untuk berinvestasi. Padahal, investasi memiliki manfaat untuk meningkatkan kekayaan, displin mengelola keuangan, menyimpan dana di masa depan, hingga dapat membangkitkan perekonomian bangsa.
Berangkat dari pemikiran tersebutlah, Claudia Kolonas bersama Richard Chua di tahun mendirikan aplikasi investasi yang diberi nama Pluang yang dapat mudah digunakan masyarakat bagi siapa saja yang berinvestasi.
Advertisement
BACA JUGA
Claudia menyampaikan jika ide membuat aplikasi investasi sudah ada sejak 2015, ketika ia dan Richard menempuh pendidikan di Harvard Business School, yang memang keduanya tertarik di bidang teknologi dan investasi.
Mereka berdua menyadari jika di Amerika sangat tinggi kesenjangan, yang mirip keadaan seperti Indonesia. Di mana orang terkaya memiliki lebih dari 50 persen saham. Hal ini bisa terjadi karena masyarakatnya belum melek akan investasi.
"Dari berbagai riset tersebut, kami jadi excited untuk membuat aplikasi investasi yang mudah. Apalagi di Indonesia saat itu akses invetasi masih terbatas dan sulit, kurang dari 0,2 persen masyarakat yang baru investasi. Inilah yang membuat Pluang hadir memberi kesempatan generasi muda untuk berinvestasi anti ribet. Jadi 2015 sudah terpikir, 2018 mulai membangun, dan 2019 diluncurkan," ujar Claudia secara daring.
Advertisement
Mulai dari emas hingga semakin berkembang
Visi Pluang adalah menyediakan akses bagi investor pemula Indonesia terhadap serunya berinvestasi secara bijak melalui diversifikasi kelas aset dan mengedepankan pendidikan finansia.
Claudia mengatakan jika produk pertama Pluang ialah invetasi emas. Hal ini dikarenakan masyarakat tidak asing dengan emas.
Sejak menyediakan pilihan investasi emas pada 2019, Pluang secara bertahap membuka akses terhadap beragam kelas aset investasi di dalam aplikasinya, menjadikannya sebagai tujuan utama investor untuk berinvestasi dan mengelola keuangan pribadi.
Kini, pengguna dapat berinvestasi di emas, Micro E-Mini index futures, reksa dana, crypto, dan aset digital di aplikasi Pluang. Selain itu, dalam waktu dekat Pluang akan meluncurkan produk investasi pertama di Indonesia yang memungkinkan pengguna untuk berinvestasi saham AS mulai dari 0,1 unit saham saja.
"Awal mula fokus kami ke investasi emas. Namun 2020-2021 kami menyadari keinginan masyarakat terkait invetasi sangat besar. Maka produknya kami semakin lengkap hingga yang tadinya hanya orang tertentu saja yang bisa akses, sekarang masyarakat umum pun bisa," paparnya.
Raih Pendanaan Tambahan Senilai $55M
Kini Pluang, menjadi salah satu perusahaan rintisan wealth tech dengan pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara, telah meraih pendanaan US$55 juta yang dipimpin oleh Accel.
Putaran investasi ini merupakan lanjutan pendanaan seri B yang diumumkan sebelumnya, sehingga Pluang kini telah mengantongi total pendanaan sebesar US$110 juta sepanjang 2021.
Selain Accel, investor yang terlibat dalam putaran investasi kali ini adalah Trung Nguyen, Andy Ho, Aleksander Leonard Larsen, dan Jeffrey Zirlin (pendiri Axie Infinity), Alexa von Tobel (mantan CEO Learnvest), Daniela Binatti (CTO Pismo), Jannick Malling dan Leif Abraham (Co-CEO Public.com), Raghu Yarlagadda (CEO FalconX), Sergio Jimenez (CEO Flink), The Chainsmokers, BRI Ventures, Gold House, beserta investor Pluang sebelumnya yang terdiri dari Square Peg, Go-Ventures, UOB Venture Management, dan Openspace Ventures.
Claudia mengatakan dengan pendanaan ini, Pluang berkomitmen untuk terus memudahkan dan membuka akses investasi di beragam kelas aset seluas-luasnya kepada seluruh lapisan masyarakat Indonesia terlepas dari latar belakang dan tingkat pendapatannya.
"Menyediakan akses yang mudah secara digital ke berbagai produk investasi adalah kunci utama dalam meningkatkan literasi keuangan dan inklusi keuangan baik di Indonesia maupun di Asia Tenggara,” kata Claudia.
Pluang telah memiliki lebih dari 4 juta pengguna terdaftar di Indonesia dan angkanya terus berkembang pesat. Pluang berhasil mencetak pertumbuhan pengguna yang aktif melakukan transaksi sebanyak 22 kali lipat antara Januari 2020 hingga November 2021. Di samping itu, Pluang juga mencatat pertumbuhan pengguna yang memiliki saldo aktif sebanyak 28,5 kali lipat di periode yang sama.
"Keberhasilan pertumbuhan Pluang tidak terlepas dari kemitraan dengan beberapa aplikasi super apps di kawasan Asia Tenggara seperti Gojek, DANA, Tokopedia, dan Bukalapak untuk membuka akses investasi seluas-luasnya ke masyarakat," ujar Claudia.
Selain memperluas akses investasi di dalam negeri, Pluang juga berencana memanfaatkan dana tersebut untuk memperbesar cakupan bisnisnya ke Asia Tenggara. Ekspansi tersebut sejalan dengan misi perusahaan untuk memberdayakan dan meningkatkan literasi serta inklusi keuangan di kawasan Asia.
#womenforwomen