Sukses

Lifestyle

Alasan Bangsa Yahudi Lebih Pintar Menurut Peneliti

Fimela.com, Jakarta Perdebatan tentang kepintaran bangsa Yahudi berhubungan dengan nature vs nurture sudah ada sejak era Victoria. Nature vs nurture yang dimaksud adalah apakah gen atau pendidikan yang menentukan kecerdasan mereka.

Namun kembali mencuat saat ilmuwan politik kontroversial Charles Murray mengatakan bangsa Yahudi menjadi sangat cerdas karena seleksi alam selama berabad-abad di pengasingan. Profesor Murray dan psikolog eksperimental Richard Herrnstein menyebabkan argumen tersebut berkobar lagi di tahun 90an lewat buku mereka The Bell Curve. 

Mereka menggunakan analisis dan argumen yang berbeda tetapi juga menyarankan tentang IQ dapat diwarisi dengan warna kulitnya. Profesor Murray dalam sebuah wawancara di Radio ABC Australia bersama Mark Colvin menceritakan penelitiannya tentang hubungan antara gen dan IQ.

Menurutnya ia tidak bermaksud membicarakan perbedaan dalam kelompok. Dan sangat berhati-hati untuk mengatakan bahwa perdebatan nature-nurture cukup artifisial dalam pengertian tersebut.

"Jika berbicara tentang IQ, tidak ada seorang pun yang menyangka bahwa lingkungan memainkan peran yang sangat penting. Orang-orang memiliki pemikiran yang salah bahwa jika perbedaan antara kelompok bersifat genetik, itu berita buruk karena tidak dapat berbuat apa-apa tentang itu. Sedangkan jika perbedaan antar kelompok adalah lingkungan, tidak apa-apa karena kita dapat memperbaiki lingkungan dan menguranginya," ujarnya.

Ia menambahkan jika Dick dan dirinya tidak tahu bagaimana memanipulasi lingkungan untuk menghilangkan perbedaan kelompok. "Jadi keberadaan perbedaan kelompok yang harus menjadi perhatian kita, bukan apakah itu genetik atau lingkungan."

Bangsa Yahudi Lebih Cerdas Lewat Proses Seleksi

Saat ditanya pendapat tentang bangsa Yahudi lebih cerdas melalui proses seleksi, ia pun tak membantahnya. Saat dirinya membuat artikel tentang orang Yahudi dan pencapaian mereka yang tidak proporsional dibandingkan dengan jumlah mereka dalam seni dan sains, Murray secara eksplisit mengatakan ini akan menjadi genetik.

"Dalam kasus orang Yahudi, khususnya Yahudi Ashkenazi, tetapi orang Yahudi secara umum dalam pengertian yang lebih luas, saya jauh lebih nyaman mengatakan bahwa tidak ada penjelasan lingkungan yang baik untuk perbedaan tersebut." 

Selain itu ia menceritakan tentang orang Yahudi yang menghargai pendidikan. Budaya seperti itu akan menghasilkan karakterisitik pada orang secara independen dari latar belakang genetik apa pun.

 

#WomenForWomen

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading