Sukses

Lifestyle

5 Faktor Internal Penyebab Pelanggaran HAM dan Jenisnya

Fimela.com, Jakarta Di zaman yang semakin modern ini, pelanggaran HAM atau Hak Asasi Manusia semakin banyak terjadi di Indonesia. Menurut Pasal 1 Angka 6 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, mendefinisikan pelanggaran HAM bahwa setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat negara baik disengaja maupun tidak disengaja atau kelalaian yang secara melawan hukum mengurangi, menghalangi, membatasi, dan atau mencabut hak asasi manusia seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh Undang-undang ini, dan tidak mendapatkan, atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan benar, berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku.

Pelanggaran HAM ini dapat dilakukan secara individu, berkelompok atau instansi. Pelanggaran HAM ini tidak boleh dilakukan, karena bisa melanggar Hak Asasi Manusia yaitu hak dasar yang melekat pada manusia seperti jenis kelamin, ras, suku, agama, kebangsaan, kondisi fisik maupun status sosial.

Pelanggaran HAM ini dipengaruhi oleh faktor internal yang termasuk melanggar hukum. Pelanggaran HAM ini terbagi menjadi dua jenis yaitu pelanggaran HAM ringan dan berat. Berikut penjelasan tentang faktor internal penyebab pelanggaran HAM dan jenis pelanggaranya, dilansir dari Merdeka.com:

Faktor Internal Penyebab Pelanggaran HAM

1. Tidak Memiliki Kesadaran HAM

Faktor internal pelanggaran HAM yang pertama adalah karena tidak memiliki kesadaran, dan pengetahuan tentang HAM. Untuk itu, penting sekali mempelajari dan memahami tentang HAM sejak usia dini.

2. Tidak Memiliki Toleransi Terhadap Perbedaan

Indonesia adalah negara yang memiliki banyak suku, bahasa dan budaya. Karena banyaknya perbedaan di negara Indonesia ini, maka kita harus bertoleransi terhadap perbedaan yang ada. Jika tidak memiliki toleransi terhadap perbedaan, hal ini bisa menyebabkan pelanggaran HAM. Sikap tidak toleransi ini membuat seseorang jadi tidak saling menghormati, dan memiliki sikap diskriminasi terhadap orang lain.

3. Tidak Memiliki Empati

Empati adalah sebuah perasaan yang muncul dan bisa membuat seseorang mau membantu orang lain. Tidak memiliki empati ini adalah dasar dari pelanggaran HAM. Karena tidak adanya empati, membuat seseorang menjadi tega menyakiti orang lain dan melakukan perbuatan keji.

4. Kondisi Psikologis

Seseorang yang memiliki kondisi psikologis tidak stabil, bisa menyebabkan seseorang melakukan pelanggaran HAM. Sehingga di persidangan sering kali kondisi psikologis seseorang di pertanyakan, agar orang tersebut cakap hukum saat dijatuhi hukuman.

5. Kondisi Keuangan

Faktor internal pelanggaran HAM yang terakhir adalah karena kondisi keuangan. Saat seseorang merasa kekurangan secara finansial, dan sudah kehilangan akal sehatnya, orang tersebut dapat melakukan pelanggaran HAM dengan sengaja. Seperti kasus pencurian uang dengan membunuh korban.

Jenis Pelanggaran HAM

Jenis pelanggaran HAM ada dua macam, yaitu pelanggaran HAM yang ringan dan juga pelanggaran HAM berat. Berikut penjelasannya:

1. Pelanggaran HAM Ringan

Pelanggaran HAM ringan ini tidak mengancam nyawa seseorang, tetapi pelanggaran HAM ringan termasuk perilaku hukum yang merugikan orang lain. Pelanggaran HAM ringan ini bisa terjadi di lingkungan keluarga, pasangan, pertemanan atau dimana saja, baik disadari maupun tidak disadari. Contohnya yaitu orang tua yang memaksakan kehendak atau cita-cita anaknya, pacar yang menuntut pasangannya menuruti semua kemauannya, dan pandangan masyarakat terkait standar kecantikan seseorang.

2. Pelanggaran HAM Berat

Pelanggaran HAM berat adalah perilaku yang bisa mengancam nyawa seseorang. Kejahatan ini terbagi menjadi beberapa jenis yaitu kejahatan genosida (Genocide), kejahatan terhadap kemanusiaan (Crime Against Humanity), kejahatan perang (War Crimes), kejahatan agresi (Aggression).

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading