Fimela.com, Jakarta Selalu banyak cinta dan hal istimewa dalam hubungan seorang anak dan ibu. Mungkin tak semuanya penuh suka cita, sebab ada juga yang mengandung duka lara. Masing-masing dari kita pun selalu punya cerita, seperti tulisan yang dikirimkan Sahabat Fimela untuk mengikuti Lomba Ungkapkan Rasa rindu pada Ibu di Share Your Stories Bulan Desember ini.
BACA JUGA
Advertisement
***
Oleh: Namira Anjani
Mama, tak sedikit yang ingin kusampaikan, tak sedikit pula adorasimu terhadap diriku. Hanya demi aku, kau merelakan waktumu, merelakan keringatmu, merelakan pikiranmu. Hanya demi aku, kau membiarkan tatapmu yang kini sayu, kau membiarkan ragamu yang telah rimpuh, kau membiarkan atmamu yang telah lusuh.
Begitu besar perjuangannu untuk putri kecilmu ini mama. Tak ada yang dapat menggantikan kasihmu terhadapku, dan tak ada pula yang dapat menggantikanmu sebagai orang yang paling kucintai. Maafkan aku mama, aku belum cukup nyaman untuk membuat jiwamu tenang, kata-kataku belum cukup indah untuk membuat hatimu tersentuh, bahkan kasihku saja belum cukup hangat layaknya kasihmu terhadapku.
Sadarkah engkau bahwa engkau adalah makhluk yang paling hebat, yang paling kuat, yang paling tangguh? Kau hebat dalam hal merawatku mama, kau kuat dalam hal menghadapi segala masalah di hidupmu mama, dan kau sangat tangguh untuk melindungiku dari semua hal yang ingin menyakitiku. Bahkan kau rela tersakiti agar putri kecilmu ini baik baik saja.
Advertisement
Terima Kasih, Mama
Mama, aku benar-benar ingin berterima kasih kepadamu. Namun, aku malu kini aku belum memiliki apa apa untuk membuat mu bangga, untuk membuatmu bahagia, untuk membuat mu merasa tenang.
Aku hanya bisa selalu ada di sisimu mama, aku hanya bisa mendoakan kebahagiaanmu, dan aku hanya bisa menyayangimu lebih dari diriku sendiri. Karena takkan ada sesuatu yang dapat aku lakukan melebihi apa yang sudah kau berikan terhadap diriku . Percayalah mama, putri kecilmu ini, selalu ingin melihatmu senyuman hangatmu, selalu ingin mendengar ucapan syukurmu, selalu ingin merasakan pelukanmu.
Tak ada yang dapat melukiskan betapa beratnya perjuanganmu mama, aku sangat bersyukur karena mu. Aku bahagia bersamamu dan aku benar-benar nyaman ketika berada di dekapanmu. Sekali lagi, maafkan aku mama. Aku belum bisa menjadi putri kecil kebanggaan mama. Tapi tenang saja mama, suatu saat mama akan menyaksikan aku membanggakan mama. Sabar ya mama, aku kini sedang memperjuangkan kebahagiaan mama. Aku mencintaimu, mama.
#ElevateWomen