Surat untuk Mama dari Anak Perantau

surat ayah dan membuat bapak bangga — Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/id/g/d8nn

Fimela.com, Jakarta Selalu banyak cinta dan hal istimewa dalam hubungan seorang anak dan ibu. Mungkin tak semuanya penuh suka cita, sebab ada juga yang mengandung duka lara. Masing-masing dari kita pun selalu punya cerita, seperti tulisan yang dikirimkan Sahabat Fimela untuk mengikuti Lomba Ungkapkan Rasa rindu pada Ibu di Share Your Stories Bulan Desember ini.

***

Oleh: Yahya Ibhan

Ma, maafkan kami yang selalu membuat Mama menangis. Maafkan kami yang sering mengabaikan Mama hanya karena kami terlalu asyik dengan ego dan dunia kami sendiri. Maafkan kami yang sering mengecewakan Mama dengan segala bentuk kegagalan-kegagalan hidup yang mulai terasa rumit ini. Sebenarnya harapan kami tidak jauh dari harapan anak-anak lain kepada orang tuanya; patuh, berbakti, dan membahagiakan kedua orang tua, melukis tawa dari bibir-bibir mereka yang mulai menua.

Maafkan kami belum bisa melangkah sempurna seperti apa yang Mama cita-citakan kepada kami jauh-jauh hari. Jujur kami masih tertatih-tatih dan terseok-seok berjalan menapaki dunia luar. Namun bukan berarti kami menyerah untuk menggapai mimpi-mimpi kami yang tinggi itu. Justru dengan doa Mamalah sampai kini kami masih kuat berjalan untuk menempuh hidup selanjutnya. Terimakasih tak terhingga kami ucapkan untuk Mama.

Doa untuk Mama

cinta ibu dan pekerjaan — Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/g/photographeeeu

Maka dengan datangnya Hari Ibu ini kami hanya bisa banyak berterima kasih, memohon maaf, dan berdoa untuk Mama, juga Papa tentunya. Semoga senantiasa sehat di sana, semoga panjang umur agar kelak Mama Papa bisa melihat kesuksesan kami semua dengan jalan dan cara yang berbeda-beda.

Dan terkhusus buat Mama, semoga Allah menyimpan amal baik Mama dengan sangat rapi. Menatanya dalam istana emas berlapis yaqut.

Semoga Allah telah memerintahkan malaikat untuk menenun selendang dan jubah surga dari uban Mama yang telah rontok.

Semoga Allah selalu merahmati Mama, saat ini, nanti, hingga esok.

Dan kelak, bila ruh cintamu telah sampai di surga, jadilah gadis kembali, lalu menjadi bidadari bagi kami, anggota keluarga yang belum sempat membalas semua cinta suci darimu. Amin.

#ElevateWomen