Sukses

Lifestyle

Bukan Ibu Kandung, tapi Perempuan Tangguh Ini Paling Berjasa dalam Hidupku

Fimela.com, Jakarta Selalu banyak cinta dan hal istimewa dalam hubungan seorang anak dan ibu. Mungkin tak semuanya penuh suka cita, sebab ada juga yang mengandung duka lara. Masing-masing dari kita pun selalu punya cerita, seperti tulisan yang dikirimkan Sahabat Fimela untuk mengikuti Lomba Ungkapkan Rasa rindu pada Ibu di Share Your Stories Bulan Desember ini.

***

Oleh: Baiq Cynthia

Ibu walaupun engkau tidak melahirkanku, tugasmu memang sudah purna. Kasih sayangmu masih melekat dalam hatiku.

Kalau mendengar kata ibu, secara tidak langsung tentang orang yang melahirkan kita ke bumi. Sosok yang pertama kali mengajarkan segala hal. Namun, tidak semua ibu bisa melakukan hal demikian. Terkadang tugas paling besar bukan hanya melahirkan, namun mendidik dan merawat.

Sejak bayi aku tidak tinggal dengan ibu biologis, aku dibesarkan oleh seorang ibu yang luar biasa hebat. Ia bukan hanya sosok ibu yang kuat bisa melahirkan 9 anak dan pernah hamil 16 kali. Ia juga sosok wanita yang berjuang menghidupi anak-anaknya dengan bekerja sampai membelah samudra dan benua. Di era yang sulit mencari kerja, ia berusaha membanting tulang demi anak-anak.

 

Kasih Sayang Nenek Tercinta

Ia pun menikmati masa menopause dengan merawatku, menjagaku dan mengajarkan arti kehidupan yang sebenarnya.

Walaupun engkau tidak melahirkanku, aku tahu kasih sayangmu melebihi seorang ibu. Merawat saat sakit, memberikan cinta setiap hari dan membimbingku menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Baru kusadari perjuangannya yang begitu besar, membiayai aku untuk sekolah dengan menjual jamu tradisional. Menapaki jalan sambil berteriak "Jamu!" dari RT ke RW, ke rumah-rumah, sekolah sampai pasar. Dari matahari baru muncul sampai matahari tepat di ujung kepala. Membawa dua tas besar dan satu tas kecil dikepit di bahunya.

Aku masih ingat saat itu satu gelas jamu dijual 500 perak dan penghasilan sehari jualan biasanya 40.000. Beliau langsung berbelanja untuk kebutuhan dapur, agar tungku api tetap mengepul. Namun, ia berjualan jamu tidak setiap hari hanya Senin dan Kamis.

Betapa lelahnya, ia lalui dengan senyuman saja. Ia memang tidak bisa membaca, namun berkat kasih sayang dan dorongan semangat darinya aku bisa belajar giat dan mendapatkan prestasi.

Aku memang bukan satu-satunya cucu, ia pun berbagi kebaikan kepada semua cucunya. Yang bahkan cucunya sudah berkeluarga.

Tahun ini, menjadi tahun yang berbeda daripada tahun yang sebelumnya. Ia sakit keras selama tiga bulan. Aku pun menjaga untuk sisa-sisa usianya. Meskipun aku tengah hamil dan memiliki balita, merawat dia tidak ada apa-apanya dibandingkan perjuangan beliau mendidik dan menyayangiku hampir 25 tahun.

 

Semoga Nenek Bahagia di Surga

Ia mengembuskan napas terakhir 3 bulan yang lalu. Di pelupuk matanya ada setetes embun yang mungkin mewakili rasa sakitnya sakaratul maut. Perjuanganmu benar-benar purna, namun kasih sayangmu sudah tertoreh lama di palung hatiku.

Kini aku terlahir kembali menjadi seorang ibu, pasca melahirkan anak kedua aku baru menyadari betapa kerasnya hidup. Betapa tangguhnya sosok ibu, yang berjaga setiap malam, mengganti popok, mencuci pakaian penuh kotoran. Menyiapkan sarapan dan menyuapi, sampai tidak terasa 24 jam dilakukan demi buah hati tercinta.

Aku kadang menyesal, tidak melewatkan banyak momen bersama dengannya. Masa kanak-kanak dihabiskan untuk bermain, masa remaja dengan teman-teman ketika menikah sudah tidak tinggal bersama.

Ibu bukan hanya pahlawan namun juga seperti malaikat tidak bersayap. Ia terkadang mengatakan sudah kenyang, padahal belum makan. Demi melihat aku makan, pun tidak pernah lepas dari ingatan. Saat aku sakit, dia juga yang paling khawatir.

Jasamu terus terngiang-ngiang dalam benakku. Saat engkau sakit, engkau jarang mengeluh. Seolah-olah engkau sehat dan mampu mengurusku. Menjadi sosok ibu merupakan pengabdian sepanjang hayat, yang tidak bisa ditebus dengan materi apa pun itu.

Cara membalas kebaikan seorang ibu yaitu jangan melukai hatinya dan buat ibu selalu bahagia. Namun, apabila ibu sudah tiada terus kirimkan doa dan berbuat baik kepada sesama, para ibu yang tangguh dan menjadi ibu yang sabar mendampingi anak-anak bertumbuh.

#ElevateWomen

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading