Fimela.com, Jakarta Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra menyatakan jika pihaknya akan memperjuangkan perusahaannya untuk terus bertahan dalam persidangan PKPU.
Kini, Garuda Indonesia tengah berjuang dalam proposal penyelesaian hutang dengan pera kreditur dan PKPU. Pihaknya berharap agar para kreditur bisa setuju dengan proposal yang diajukan dalam penyelesaian hutang bisa disetujui dan prosesnya bisa terselesaikan.
Dikutip dari Liputan6.com, sejumlah upaya sudah dilakukan sebagai upaya efisiensi dari Garuda Indonesia. Salah satunya adalah dengan memotong gaji seluruh karyawan level bawah hingga direksi. Selain itu, pihak Garuda Indonesia juga telah melakukan pemecatan terhadap 2 ribu karyawannya.
Advertisement
BACA JUGA
Advertisement
Ragam upaya untuk mempertahankan Garuda Indonesia
"Kami melakukan itu dengan cara santun, dengan menekan jumlah pegawai tapi tentu saja taat terhadap peraturan yang ada di negara ini sambil tetap memiliki empati terhadap para karyawan," kata Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra dalam konferensi pers, Senin, 20 Desember lalu.
Kini, Garuda Indonesia harus menyelesaikan hutang sebanyak USD 9,8 miliar atau setara Rp 141,06 triliun. Adapun beberapa hal yang diungkap Irfan saat rapat dengan agenda pertama yang diajukan oleh PT Mitra Buana Koorporindo (MBK) selaku kreditur tersebut.
"Sebagaimana yang disampaikan oleh Tim Pengurus bahwa PKPU bukanlah kepailitan, melainkan sebuah upaya mencapai kesepakatan terbaik terhadap langkah langkah penyelesaian kewajiban usaha Garuda Indonesia terhadap kreditur," ujar Irfan.
Selain itu diungkapkan Irfan, pihaknya juga memberikan perhatian terhadap potensi delisting saham GIAA. Sebelumnya BEI hentikan sementara atau suspensi perdagangan saham GIAA sejak 18 Juni 2021
Menutup sejumlah rute internasional
Tak hanya itu, Garuda Indonesia Tbk (GIAA) juga mengungkapkan jika pihaknya akan fokus mengembangkan bisnis untuk cetak keuntungan dan meraih target perseroan, dengan fokus ke rute-rute yang menguntungkan dan sederhanakan keuntungan.
"Business plan kita nomor satu profitable, bukan ekspansi. Kita akan sederhanakan jumlah tipe pesawat. Kita hanya akan terbangkan kalau itu profitable, tentu saja. Kita juga akan dan sudah melakukan perubahan proses bisnis," ujar Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk,Irfan Setiaputra saat paparan publik yang ditulis Selasa 21 Desember 2021.
Garuda Indonesia juga menutup sejumlah penerbanyan internasional antara lain Hong Kong, sydney, Narita, Seoul, dan China. Penerbangan umrah juga dibatalkan, sehubungan dengan karantina lebih dari 10 hari. Garuda Indonesia juga menyesuaikan jumlah pesawat Garuda Indonesia dan Citilink agar selaras dengan ruote network yang telah dioptimalkan, dan simplikasi tipe pesawat untuk efektifitas dan efisiensi operasional pesawat.
Selanjutnya melakukan renegosiasi kontrak sewa pesawat, dan meningkatkan kontribusi pendapatan kargo melalui optimalisasi belly capacity dan digitalisasi operasional.PT Garuda Indonesia juga melihat potensi penumpang domestik. Hal ini terlihat dari sebelumnya pandemi Covid-19.
Saat ini Garuda Indonesia melayani lima rute penerbangan, diantaranya penerbangan khusus kargi Manado-Narita, Makassar-Singapura, Denpasar-Hong Kong, Surabaya - hong Kong dan Makassar - Hong Kong.
Kinerja Garuda Indonesia kuartal ke IV juga membaik, seiring dengan jumlah penumpang yang signifikan. Sehingga diharapkan, di kuartal IV akan jauh lebih baik dibandingkan kuartal III karena PPKM sudah diringankan.
#Elevate Women