Fimela.com, Jakarta Para ahli bersepakat jika pelecehan seksual yang terjadi di realitas virtual adalah pelecehan seksual di dalam kehidupan nyata. Begitu juga dalam hal penanganan yang harus sama.
Terbaru, pelecehan seksual dialami seorang perempuan di metaverse saat menjadi beta tester di plaftorm Virtual Reality (VR) Horizon Worlds milik Meta. Ia bercerita betapa pelecehan seksual di internet bukanlah lelucon biasa, justru saat berada dalam VR, membuatnya menjadi lebih intens.
Mirisnya lagi, selain korban mengaku tubuhnya diraba-raba, ada orang lain di lokasi yang sama justru mendukung hal tersebut. Hal itu membuat korban merasa terisolasi dalam Plaza, begitu pengakuannya seperti melansir dari Liputan6.com, Selasa (21/12).
Advertisement
Pelecehan seksual yang dialaminya terjadi di grup Facebook beta testing Horizon Worlds pada 26 November 2021. Ia mengungkapkan pelecehan seksual yang dialaminya pada 1 Desember 2021.
Advertisement
Langkah Antisipasi
Menanggapi hal tersebbut, Meta mengatakan sudah menyiapkan fitur 'Safe Zone' yang memungkinkan pengguna untuk memblokir interaksi dengan pengguna lainnya. Dan terus memperbarui fitur agar mudah ditemukan dan digunakan alias user friendly.
Juru bicara Meta Kristina Milian mengatakan jika pengguna harus mengikuti dan menyelesaikan pelatihan, termasuk cara menggunakan fitur perlindungan. Sebelum bergabung di Horizon Worlds untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.
#ElevateWomen