Fimela.com, Jakarta Sebagai pengelola keuangan keluarga, ibu memegang peranan penting terutama yang menyangkut soal financial planning. Banyak yang bilang kalau perencanaan keuangan yang tepat adalah awal dari fondasi keluarga yang kuat. Bukan tanpa alasan, segala sesuatu tentang keuangan memang perlu direncanakan dengan sebaik-baiknya demi masa depan bersama. Makanya, penting buat para ibu membekali diri dengan berbagai finansial literasi yang sekarang banyak bermunculan di berbagai media sosial.
Tapi, nggak jarang nih para ibu dibuat bingung tentang mana yang seharusnya jadi prioriotas. Misalnya saja terkait 3 hal berikut ini, seperti Dana Darurat, Asuransi, dan Investasi. Mana sih yang lebih penting dan wajib didahulukan?
Ketiganya memang memegang peranan penting dalam membangun pondasi keuangan keluarga yang kuat. Biar nggak kelamaan galau, simak dulu urutan mana yang perlu didahulukan berdasarkan skala prioritas.
Advertisement
Advertisement
Jadikan Dana Darurat Sebagai Fondasi Utama
Manfaat dana darurat memang nggak boleh disepelekan. Pos keuangan yang satu ini adalah uang tersedia dan dapat ditarik kapan saja saat ada kebutuhan mendesak dan memerlukan tindakan segera.
Saat membuat perencanaan keuangan, dana darurat menjadi fondasi paling penting berupa tabungan penyelamat dari berbagai keadaan tak terduga yang bisa jadi membutuhkan biaya besar. Sebagai emergency fund, dana darurat memiliki 2 fungsi utama yaitu sebagai dana cadangan atau cash reserve. Misalnya ketika tiba-tiba dirumahkan karena kondisi yang serba tidak pasti.
Selain itu, dana darurat juga berfungsi untuk pengeluaran tidak terduga seperti sakit, kebakaran, kecelakaan, dan lain sebagainya. Simpan dana darurat di tempat yang aman, mudah diakses, dan juga mudah pencairannya. Misalnya disimpan dalam bentuk tabungan, deposito, atau reksadana pasar uang.
Dalam prakteknya, penentuan dana darurat ini ternyata nggak bisa dilakukan secara asal. Ada trik penghitungan khusus untuk menentukan seberapa besar dana darurat yang idealnya tersimpan dalam rekeningmu.
Menurut Franky Chandra, co-founder dan Chief Investment Officer FUNDtastic yang dilansir dari Liputan6.com, dana darurat harus mampu menutupi minimal 3-6 bulan pengeluaran. Misalnya, jika memiliki pengeluaran pokok Rp 20 juta per bulan, maka dana darurat yang diperlukan adalah Rp 120 juta. Dalam pengumpulannya, dana darurat ini bisa dilakukan selama 5 tahun atau sekitar Rp 2 juta per bulan. Nantinya dana ini dapat digunakan untuk kebutuhan keuangan lainnya yang terjadi saat kondisi tidak memiliki pekerjaan.
Jadi, saat menyiapkan dana darurat, hitung pengeluaran selama 1 bulan lalu kalikan dengan rentang waktu 3-6 bulan berjalan. Hasilnya adalah target dana darurat yang harus dikumpulkan.
Asuransi
Jika sudah memiliki dana darurat, urutan terpenting selanjutnya adalah asuransi. Jangan dianggap remeh karena asuransi bisa dikatakan sebagai cara paling mudah mengelola risiko keuangan yang lebih besar dan sulit ditanggulangi hanya dengan dana darurat saja.
Misalnya saja saat jatuh sakit dan harus dirawat di rumah sakit yang membutuhkan perawatan medis sehingga biaya yang dikeluarkan tidak sedikit. Dana darurat mungkin bisa membantu, tapi selalu ada keterbatasan yang membuat kondisi keuangan jadi nggak stabil. Dengan kehadiran asuransi, kamu tetap bisa menjaga kondisi keuangan keluarga tetap terkendali sambil tetap melakukan perawatan yang dibutuhkan di rumah sakit.
Hal yang sama juga berlaku untuk asuransi jiwa. Kejadian tak terduga yang dialami pencari nafkah utama bisa membuat keluarga kehilangan sandaran pendapatan utama. Padahal, pengeluaran tetap dibutuhkan hingga tahun-tahun mendatang, misalnya membiayai pendidikan anak.
Dengan Asuransi Jiwa, kondisi finansial keluarga bisa tetap terjaga karena keluarga yang ditinggalkan akan menerima Uang Pertanggungan (UP) dalam jumlah memadai sebagai bekal melanjutkan hidup.
Saat sedang mencari Asuransi Kesehatan untuk keluarga, percayakan pada FWD Hospital Care Protection yang memberikan perlindungan menyeluruh untuk pelayanan medis rawat inap dan rawat jalan. Ada juga serangkaian fasilitas rehabilitasi termasuk perawatan ekstra. Nasabah nanti bisa memilih berbagai pilihan layanan berdasarkan wilayah geografis dan manfaat yang paling sesuai dengan kebutuhan dan tingkat risiko kesehatan mereka.
Nggak hanya bisa merasakan manfaat rawat inap dan rawat jalan biasa, lewat produk ini kamu juga bisa mendapatkan manfaat atas biaya rawat jalan untuk penyakit infeksi dan juga manfaat rehabilitasi, konsultasi ahli gizi, dan pemantauan kanker selama masa pemulihan nasabah. Dapatkan juga manfaat tambahan lainnya seperti limit booster, no claim bonus, dan santunan pemakaman. Demi memberikan kemudahan untuk nasabah, produk ini juga menjangkau perlindungan di seluruh dunia serta pengajuan klaim lewat aplikasi FWD MAX.
Selain itu masih ada lagi keuntungan yang kamu bisa dapatkan jika membeli FWD Hospital Care Protection sampai dengan bulan Desember. Kamu bisa ikutan #ProteksiON lucky draw dari FWD Insurance yang kasih kesempatan memenangkan hadiah untuk dukung passionmu! Cari tahu program ini lebih lanjut dengan klik di sini dan dapatkan hadiah spektakuler seperti Toyota Raize, sepeda Brompton, iPhone 12 Pro Max, iPad, dan paket liburan serta kesempatan tukar pengalaman passion bareng ahlinya. Kegiatan ini masih terus berlangsung hingga 31 Desember 2021, lho.
Advertisement
Investasi
Last but not least, ada investasi yang belakangan ini ramai dibicarakan di berbagai media sosial. Investasi artinya menempatkan sejumlah dana di sebuah instrumen tertentu yang berpotensi tumbuh di atas laju inflasi. Jadi, dana yang dimiliki berkembang dan bisa membantu akumulasi kekayaan lebih cepat.
Investasi bisa mulai dilirik setelah dana darurat dan asuransi terpenuhi. Jangan sampai kondisi finansial jadi kacau karena langsung melompat ke investasi tanpa memikirkan dana darurat dan asuransi sebelumnya.
Kondisi tersebut bisa dianalogikan seperti saat memutuskan terjun payung tanpa pengaman apapun apalagi parasut. Maka, perjalanan yang ditempuh juga belum tentu aman dilalui. Berbeda halnya jika sudah dibekali dengan sabuk pengaman (dana darurat), parasut yang andal (asuransi), maka kamu masih bisa mendarat dengan selamat.
Jadi kesimpulannya, dana darurat, asuransi, dan investasi adalah kunci penting untuk mengantarkanmu meraih perencanaan keuangan yang tepat asalkan memahami prioritasnya. Sudahkan kamu menerapkan perencanaan keuangan yang tepat untuk keluarga, Sahabat Fimela?