Fimela.com, Jakarta Kita semua ingin orang-orang di sekitar kita selalu bersikap jujur. Tak pernah sekali pun kita ingin dibohongi atau dikelabuhi. Namun, di dunia ini kita tak pernah bisa mengendalikan sikap dan tindakan semua orang di sekitar kita.
Dibohongi orang terdekat bisa menghadirkan luka yang sangat dalam. Orang terdekat seperti teman dan keluarga pada dasarnya adalah orang yang paling kita percaya. Hanya saja ketika kita mendapati kebohongan justru berasal dari teman dan keluarga, ada rasa sakit hati luar biasa yang akan kita rasakan. Kenapa dusta dari orang terdekat itu paling menyakitkan?
Advertisement
BACA JUGA
Advertisement
Sakit Hati tapi Tak Bisa Menjauhkan Orang yang Melukai
Mengutip buku Why Men Lie and Women Cry, diungkapkan bahwa semakin intim suatu relasi, semakin menyakitkan kebohongan seseorang karena kita tidak ingin melenyapkan orang itu dari hidup kita. Sebagai contoh, kebohongan yang dikatakan saudara kandung akan sangat menyakitkan karena semakin dekat dengannya, kita semakin memercayainya dan membuka diri kepadanya.
Kita merasa terluka tapi tak bisa menjauhkan orang yang telah melukai kita untuk selamanya. Inilah yang membuat kita terjebak dilema.
Orang terdekat adalah orang yang paling kita percaya. Kita telah membuka diri sepenuhnya kepadanya. Akan tetapi, ketika mereka justru berbohong atau berdusta pada kita, kita merasa dikhianati. Kita merasa dipermainkan bahkan seperti dianggap orang bodoh.
Mungkin kita bisa menjaga jarak dengan orang yang telah membohongi kita tersebut. Namun, untuk menjauhinya selamanya rasanya sulit dilakukan. Sulit untuk melepas mereka dari hidup kita sebab mereka adalah bagian melekat dari diri kita.
Saat tak bisa langsung memaafkan orang yang telah berbohong atau berdusta kepadamu, tak apa untuk mengambil waktu menenangkan diri lebih dulu. Tenangkan dirimu lebih dulu, dan coba untuk memaafkan seiring waktu berjalan. Memaafkan dan melepaskan bisa membuat hatimu pada akhirnya lebih ringan walau proses awalnya mungkin tidak benar-benar mudah.
#ElevateWomen