Fimela.com, Jakarta Selalu banyak cinta dan hal istimewa dalam hubungan seorang anak dan ibu. Mungkin tak semuanya penuh suka cita, sebab ada juga yang mengandung duka lara. Masing-masing dari kita pun selalu punya cerita, seperti tulisan yang dikirimkan Sahabat Fimela untuk mengikuti Lomba Ungkapkan Rasa rindu pada Ibu di Share Your Stories Bulan Desember ini.
BACA JUGA
Advertisement
***
Oleh: Rohial Febriani
Hai Ma. Assalammu'alaikum. Mama selalu bahagia ya? Kemarin adalah kali pertama aku menuliskan surat cinta untuk papa, maka sekarang aku pun ingin menuliskan surat cintaku untuk mama pertama kalinya juga.
Aku dan mama sebenarnya tidak begitu akrab bahkan mungkin terlihat seperti anjing dan kucing yang terkadang bertengkar sedikit walaupun hanya masalah sepele. Tapi aku tahu mama sangat menyayangiku begitu juga diriku sangat menyayangi mama.
Saat kita sedang akrab dan ngobrol, mama akan bercerita tentang keadaan mama saat hamil aku. Masa-masa aku di dalam kandungan hingga batita atau sebelum aku mampu mengingat semua. Alhamdulillah aku dianugerahi kondisi yang berbeda dari saudara-saudara dan teman-temanku yang lain.
Ya, aku memiliki fisik yang sangat rentan sakit dan ternyata ini sudah terlihat sejak dalam kandungan dimana mama sering sakit-sakitan, aku dan mama bertahan hanya dari vitamin juga obat.
Aku pun lahir satu bulan sebelum waktunya dengan kondisi dililit tali pusar sebanyak dua lilitan di leher dan dua lilitan di paha disertai bau pekat obat atau dengan kata lain keracunan obat. Mama menceritakan bagaimana perjuangan mama melahirkanku. Ya, aku dapat membayangkan bagaimana saat itu. Bukan hanya nyawa mama yang dipertaruhkan tapi juga nyawaku. Alhamdulillah, Allah SWT memberikan kita kesempatan hingga saat ini ya ma?
Perjuangan mama untukku tidak sampai di sini karena aku selalu saja sakit ditambah mama juga harus mengurus adik-adik yang hanya berjarak satu tahun denganku, belum lagi ada tanggung jawab sebagai seorang guru SD.
Advertisement
Perjuangan Mama yang Luar Biasa
Teringat masa-masa kecil yang sangat memprihatinkan dalam masalah keuangan. Ya, mama dan papa hanyalah PNS dengan gaji kecil ditambah papa mendapatkan tugas belajar keluar pulau tepatnya Kota Kembang Bandung. Betapa mama harus benar-benar mengatur keuangan dan berhemat demi kebutuhan susu juga makan kami. Alhamdulillah semuanya terlewati, kini kami anak-anakmu sudah mampu mandiri bahkan telah berkeluarga terkecuali aku yang masih disuruh bersabar oleh Allahu Robbi.
Hal sepele yang terkadang membuat kita sedikit berdebat antara lain ketika aku ingin sesekali mengajak mama dan papa makan di restoran yang bagus dan sedikit mahal tapi mama dan papa menolak dengan alasan mahal juga sayang dengan uangnya.
Ma... sebenarnya aku ingin membuat mama dan papa bahagia. Aku ingin mama dan papa menikmati hidup dari jerih parahku. Aku ingin kita sesekali bersantai tanpa harus melakukan pekerjaan rumah dan masak. Aku telah merasakan betapa enaknya makanan di restoran itu jadi aku ingin mama dan papa juga merasakannya.
Tahu nggak Ma? Kenapa setiap mama menanyakan harga makanan, pakaian atau barang-barang yang aku beli dan bawa ke rumah, pasti aku akan bilang kalau harganya murah bahkan tidak aku jawab? Semuanya karena aku tidak ingin pusing. Jika aku bilang harga yang sebenarnya, mama pasti akan berceloteh panjang walaupun uang yang digunakan untuk membeli semuanya adalah uangku.
Ingin Bisa Terus Membahagiakan
Kini sudah satu tahun mama bebas tugas sebagai abdi negara dan saatnya mama benar-benar menikmati masa pensiun dan senja dengan mendekatkan diri pada Sang Khalik juga menikmati hidup. Jika dahulu ada saja alasan mama ketika aku ingin mengajak menikmati indahnya ciptaan Allah SWT maka sekarang tidak ada lagi alasan.
Mei 2021 kemarin adalah kali pertama kita benar-benar menikmati liburan yang hanya efektif dua hari tapi pancaran kebahagian terlihat jelas di wajahmu Ma. Inilah yang ingin selalu aku lihat di masa senjamu. Engkau ketagihan untuk aku ajak liburan lagi.
Kita telah merencanakan petualangan selanjutnya tapi ternyata pertengahan Juli 2021, Mama, Papa dan anggota keluarga yang lain terpapar covid-19 hingga semua rencana buyar seketika. Aku masih khawatir dengan kondisi mama tapi masih banyak rencanaku untuk mengajak mama liburan disaat kondisi sudah memungkinkan.
Ma, Mama sering kali mikirkan masa depanku. Mama terkadang sedikit keras menyuruhku untuk berhemat dan tidak perlu membelanjakan kebutuhan rumah bahkan menyuruhku lebih banyak menabung. Maafkan aku Ma, terkadang aku cuek dan tidak mendengarkan ocehan Mama.
Ma... izinkan aku untuk memberikan yang terbaik untuk mama dan papa selagi aku belum dijemput jodoh dan selagi aku masih diberi waktu oleh Rabb untuk memuliakan kalian. Aku tidak masalah jika semua uang dan hartaku habis untuk kalian karena aku yakin akan selalu ada rezeki jika ingin memuliakan orang tua.
Ma... biarkan aku berbuat yang hanya secuil ini. Semua yang aku lakukan tidak akan mampu membayar semua pengorbanan Mama dan Papa. Hanya satu pintaku Ma. Doakan selalu kebaikan untukku dan jangan pernah berhenti mendoakanku agar seorang pangeran impian yang sholeh segera menjemputku. InshaaAllah jika aku tidak ada di dekat Mama dan Papa, cintaku tidak akan berkurang untuk kalian.
Ma... engkau dan Papa adalah belahan jiwaku. Bahagia kalian adalah bahagiaku.Foverever love you Ma.
Wassalam.
#ElevateWomen