Fimela.com, Jakarta Seorang seniman visual Indonesia Prajna Dewantara Wirata baru-baru ini membuat pengakuan mengejutkan. Melalui Instagram Story yang diunggah Senin, (6/12/2021) ia mengatakan pernah mengalami pelecehan seksual oleh seorang musisi jazz Indonesia.
Prajna Dewantara mengatakan, pelaku pelecehan tersebut sudah meninggal dunia. Ia pun menyebutkan inisial nama pria yang memerkosanya melalui Instagram Story.
Advertisement
BACA JUGA
“Iya.. saya adalah salah satu korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh salah satu tokoh musisi jazz yang pernah saya anggap seperti ayah sendiri…” tulis Prajna Dewantara.
“Banyak yang tanya untuk konfirmasi siapa pelaku yang melakukan pelecehan sexual dan pemerkosaan kepada saya dan korban-korban lainnya… Inisialnya adalah almarhum IR (tokoh musisi jazz),” lanjutnya.
Advertisement
Kesal Pelaku Justru Disanjung
Prajna Dewantara mengaku sangat kesal dan trauma lantaran ketika IR meninggal dunia, almarhum justru disanjung oleh orang-orang. Padahal, orang-orang tersebut mengetahui fakta bahwa Prajna Dewantara adalah korban pelecehan seksual yang bersangkutan.
“Awalnya saya ga pengen speak up ke sosmed dan cuma pengen move on menjalani hidup layaknya orang-orang normal… sampai akhirnya saya melihat banyak postingan orang-orang yang pada tahu cerita saya dan korban-korban lainnya bahkan sempat menjadi saksi dan membenarkan bahwa IR adalah PREDATOR SEXUAL malah memuja-muja si monster ity, bahkan di salah satu postingan mereka ada yang bilang ’bersaksi dia orang baik…’” tulis Prajna.
Hal tersebut, kata Prajna, membuatnya tak kuasa menahan emosi dan membangkitkan traumanya sebagai seorang penyintas pelecehan seksual.
“Hal itu mentrigger saya, sekujur badan saya serentak menggigil seperti ada es di dalam tubuh saya yang akan pecah menahan emosi saya yang disertai flashbacks akan kejadian ketika saya dilecehkan dan diperkosa oleh IR. Bahkan di hari kematian Ayah saya IR sempat melecehkan saya, padahal DIA PUNYA ANAK PEREMPUAN!,” lanjut Prajna dalam Instagram Storynya.
Diminta untuk Bungkam
Mirisnya, anak-anak dari IR meminta Prajna untuk bungkam lantaran dianggap sebagai aib keluarga. Prajna menyesali perilaku orang-orang yang baru bisa berempati ketika hal serupa terjadi dengan mereka.
“Bahkan anak-anak IR pernah meminta saya dan beberapa korban lain untuk tidak bicara dan buka mulut karena takut akan AIB KELUARGA MEREKA diketahui public,”
“Begini kata salah satu dari mereka, ‘nanti kalau lu ngomong gw gimana? Terus nanti anak-anak gw gimana kalau pas dia google kakeknya ternyata psikopat?’” tulis Prajna.
Advertisement
Tak Menuntut Apapun dari Hukum
Lebih lanjut, Prajna Dewantara mengatakan tidak akan menuntut apapun dari hukum, Dirinya hanya ingin kisah dan pengakuannya didengar. Sebab bagaimanapun, hal ini tak mudah bagi para penyintas seksual.
“Saya tahu bicara seperti ini sulit dan tidak mudah bagi penyintas,. Biarkanlah para korban lainnya bicara sesuai kesiapan mereka.. Saya tau saya tidak sendiri,” tulisnya,
Masih melalui unggahan Instagram Story, Prajna Dewantara mengajak orang-orang lain yang menjadi korban pelecehan seksual IR untuk ikut bersaksi.
"Untuk korban-korban IR silakan DM saya... dan akan repost pengakuan kalian (nama disensor) agar semua melihat siapa dia sebenarnya... Kami memang tidak akan menuntut apapun dari hukum (percuma juga orangnya udah mati) tapi setidaknya dengarlah kisah kami dan pengakuan kami," pungkasnya.
#Elevate Women