Fimela.com, Jakarta Kerusakan lingkungan semakin memprihatinkan. Hal ini juga disadari oleh pasangan suami istri asal Surabaya, Ibrahim Syahputra dan Indah Catur Agustin yang berhasil menyulap limbah tekstil menjadi produk seprai ramah lingkungan. Hal ini bermula ketika mereka menjadi reseller sebuah merek seprei di tahun 2009. Dikutip dari Liputan6.com, keduanya mengaku jika bisnisnya semakin berkembang, sehingga banyaknya permintaan pelanggan membuat keduanya memutuskan untuk memproduksi produknya sendiri.
Tekad inilah yang akhirnya membuat bisnis seprainya semakin menjanjikan. Keduanya menciptakan produk yang lembut, berkualitas, disertai harga terjangkau. "Rata-rata produk bedding dengan bahan yang bagus (lembut) dijual dengan harga yang tidak murah. Dari situ tercetus ide untuk bikin produk bedding sendiri dengan kualitas bahan yang lembut tapi harganya terjangkau. Setiap produk yang saya hasilkan pasti saya coba dulu. Kalau dirasa tidak nyaman ya tidak saya jual," ucapnya.
Penjualan dilakukan secara online, dan semakin meningkatkan flow penjualanan. Indah menceritakan, seiring berkembangnya usaha sleep buddy memunculkan permasalahan baru yaitu sampah. Untuk itu, mereka berdua memutuskan memproduksi produk daur ulang dari banyaknya potongan kain sprei, bantal, dan lainnya yang tidak terpakai.
Advertisement
BACA JUGA
Advertisement
Menggunakan material daur ulang
View this post on Instagram
Kain-kain sisa itu, lanjut Indah, lantas diproses menjadi benang. Indah juga mengaku jika benang hasil proses kain daur ulang teksturnya tak sehalus kain katun yang biasa digunakannya.
"Jadinya dalam satu produk hanya sekitar 20 sampai 30 persen memakai kain daur ulang. Biasanya saya jadikan pinggiran atau hiasannya karena teksturnya tidak sehalus kain katun yang selama ini kita pakai," katanya.
Indah akhirnya kembali membuat alternatif material baru dengan mendaur ulang potongan kain sisa produksi untuk dimanfaatkan kembali menjadi produk kualitas tinggi dan unik seperti bedding bed sofa cushion (kain pembungkus bantal sofa), table runner (taplak meja), dan throw blanket (selimut sofa).
Proses perawatan yang mudah
View this post on Instagram
"Ketiga produk daur ulang tersebut kini dijual e-commerce dengan harga mulai dari Rp 100 ribu hingga Rp 360 ribu," ucapnya.
Indah mengungkapkan, produk daur ulang limbah tekstil membutuhkan perawatan ekstra. Indah menyarankan agar produk tidak dicuci menggunakan mesin cuci atau diberi pemutih pakaian.
“Cukup direndam pakai deterjen berbahan halus lalu dikucek sebentar dan dikeringkan pakai tangan saja,” ujarnya.
#Elevate Women