Fimela.com, Jakarta Produksi sampah setiap tahunnya terus bertambah seiring jumlah penduduk yang meningkat. Sayangnya hal itu tidak dibarengi dengan penaikkan kesadaran dan aksi tentang pengelolaan sampah yang bertanggung jawab.
Kegelisahan dan gemasnya akan problematika dan polemik melahirkan social enterprise di bidang pengelolaan sampah yang bertanggung jawab, Waste4change. Perusahaan yang menawarkan jasa pengelolaan sampah tersebut didirikan oleh Mohamad Bijaksana Junerosano pada tahun 2014 yang sampai sekarang semakin berkembang pesat.
Di bawah PT Wasteforchange Alam Indonesia, waste4change mendapat kepercayaan dari banyak perusahaan bergengsi untuk memfasilitasi pengelolaan sampah. Tak hanya skala individu atau perumahan, beragam klien komersial pun jadi pelanggan, dari produsen makanan multinasional, restoran, sampai kedutaan.
Advertisement
Waste4change yang secara harfiah berarti sampah untuk perubahan ini memiliki strategi untuk perubahan ekosistem pengelolaan sampah yang bertanggung jawab berlandaskan kolaborasi dan teknologi. Termasuk berkolaborasi dengan pemerintah provinsi DKI Jakarta dalam mengembangkan inisiatif peningkatan manajemen sampah dari pelaku usaha, pemerintah, komunitas, serta pemangku kepentingan lainnya di ibu kota.
Lewat program Kolaborasi Sosial Berskala Besar (KSBB) persampahan, waste4change sebagai sektor swasta memberi bantuan dalam bentuk fasilitas, alat pendukung, hingga edukasi dan pelatihan. Hal itu juga menjadi fokus waste4change sebagai perusahaan sosial yang juga bertindak sebagai konsultan, trainer, sampai edukator tentang sampah.
Advertisement
Meningkatkan Taraf Hidup Pelestari
Waste4Change juga menjadi penggerak ekonomi melingkar atau circular economy dengan menyelenggarakan Indonesia Circular Economy Forum (ICEF) sejak tahun 2017. Lewat jasa yang ditawarkan yaitu Zero-Waste to Landfill yang memastikan sampah klien 100 persen diolah agar tidak sampai ke TPA.
Waste4Change juga memiliki misi sosial terutama di kalangan petugas persampahan, untuk memfasilitasi para pelestari atau pengangkat sampah secara lebih baik. Sebab mereka adalah tulang punggung bagi industri daur ulang.
Waste4Change memberikan training untuk petugas pengangkut sampah sehingga bisa bekerja secara lebih baik dengan keamanan dan pendapatan yang semakin meningkat dari sebelumnya. Mereka akan difasilitasi dengan armada yang lebih aman, sehingga tidak lagi menggunakan gerobak.
Hingga tahun 2020, cakupan pengelolaan sampah Waste4Change mencakup area Jabodetabek. Namun memasuki tahun 2021, Waste4Change mulai berada di Sidoarjo Surabaya, Bandung, Semarang dan Medan.
Vote Waste4Change, yuk, sebagai Magnificent Environmental Brand di Fimela Fest 2021, klik di sini.
#ELevateWomen