Fimela.com, Jakarta Dari dunia modelling, Michelle Anita Yunita atau lebih dikenal dengan Michelle Obeirne menemukan passion yang sesungguhnya yaitu fotografi. Karier modelling Michelle sendiri berlanjut saat ia pindah dari Indonesia ke Jepang selama 3,5 tahun.
Di Jepang, ia juga menjadi mentor bagi para model dari luar negeri yang mengajari cara berjalan dan berpose di runway. Meski begitu, nyatanya ia lebih tertarik berada di belakang kamera sebagai fotografer dan memutuskan untuk mendalami dunia fotografi khusus modeling.
"Saya baru menyadari jika sebenarnya nggak suka model-model gitu. Saya lebih seneng ke fotoin, dari dulu sebelum dipotret saya seneng motret. Suka aja," tuturnya.
Advertisement
Setelah mengetahui passion-nya, ia memutuskan kembali ke Indonesia dan masuk ke pendidikan fotografi milik fotografer gaek Darwis Triadi School of Photography pada 2008-2009. Belajar selama satu tahun di Darwis Triadi School, membuat Anita mengenal secara personal sosok fotografer senior yang telah mengeluarkan banyak buku tersebut. Kedekatan keduanya juga terlihat dalam akun Instagram @michelle_obeirne19 milik Anita.
Advertisement
Tawaran dari Luar Negeri
Setelah lulus, Anita lebih berani mengeksplorasi dirinya dengan menerima beberapa tawaran kerja. Tak melulu berasal dari Indonesia, beberapa kali dirinya harus pergi ke Malaysia hingga Dubai.
Saat bekerja sebagai fotografer di Dubai inilah Anita bertemu dengan sang suami yang merupakan warga negara Australia. Pernikahan keduanya pun digelar di Indonesia. Setelah menikah, Anita dan suaminya tinggal di Australia.
Ketika tak ada agenda khusus, Anita masih aktif memotret. Ia membuka event organizer khusus untuk pernikahan dan ulang tahun di mana dirinya berperan sebagai pemotret.
"Sampai sekarang masih motret, misal ada acara pernikahan, ulang tahun, event. Kalau di Indonesia bisa ratusan manusianya, kalau di sini kira-kira paling banyak 50-100 orang. Saya bisa kerjain sendiri atau minta bantu 1 orang udah cukup," katanya.
Bisnis Scrapbook
Kecintaan Michelle Anita terhadap dunia seni tak hanya berhenti pada fotografi saja. Ia pun pandai membuat karya seni scrapbook, semacam album lembar memo yang dihiasi foto dan lainnya, berisi entri jurnal maupun ucapan dan deskripsi tertulis.
Mulanya Anita tertarik ketika mendatangi salah satu toko scrapbook di Bandung. Lantas ia mengikuti kelas selama 1 jam, belajar secara basic membuat scrapbook.
Selanjutnya ia mendalami sendiri bagaimana secara kreatif menuangkan ide-ide ke dalam scrapbook yang ia buat. Setelah menguasai, akhirnya ia memutuskan untuk menjadikannya bisnis. Anita menyulap sebuah ruangan di rumahnya untuk menyalurkan kreatifitasnya untuk membuat sebuah scrapbook.
"Itu sebenernya nuangin ide, padukan warna dan macam-macam. Jadi kalau misal kita belajar bagaimana pun juga kalau nggak bakat atau ga ada kreatifitas itu susah. Saya lebih seneng art. Kayak scrapbook ini, foto art dan fashion," jelasnya.
Untuk bisnis scrapbook-nya, Anita memilih kualitas kertas yang bagus agar pelanggannya merasa puas. Pelanggan juga dapat menentukan tema yang akan digunakan seperti binatang, fashion dan lainnya.
Pesanan scrapbook yang ia terima biasanya sebagai kartu ucapan atau kado untuk orang terkasih. Selain membuat scrapbook berdasarkan pesanan, Anita juga menyediakan scrapbook yang telah jadi untuk pelanggan yang tidak dapat menunggu lama. Karya scrapbook Michelle Anita Yunita bisa juga dilihat melalui website lucucollection.com.
#ElevateWomen