Fimela.com, Jakarta Era globalisasi menuntut kita untuk siap bersaing dengan orang dari segala penjuru negeri. Namun, meski siap bersaing di kancah global, kita harus tetap berpegang pada kearifan lokal.
Seperti di dunia pariwisata spesifiknya industri perhotelan, misalnya chef. Meski kelak melanglangbuana ke banyak negara, penting untuk menguasai masakan khas Indonesia sebagai identitas bangsa dan menambah nilai jual dalam berkarier.
Hal itu menjadi fokus utama sekolah hotel dengan paduan kuat budaya Indonesia, Tedja Institut Perhotelan Indonesia atau TIPI. Yang memberlakukan kurikulum pendidikan menggunakan kurikulum internasional dari EHL School dengan mengedepankan kearifan lokal dalam inovasi dan kreativitas.
Advertisement
“TIPI bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang berkarakter dan berprestasi untuk memberikan jaminan kesuksesan dalam karier masa depan mereka. Oleh karena itu, kompetensi perhotelan dengan standar internasional diberikan kepada lulusannya,” ujar Ibu Rindangsari Kuriniawati, selaku Pembina Yayasan Menara Bhakti.
Advertisement
Pariwisata dan Kompetensi
Pariwisata dan kompetensi di bidang jasa pariwisata menjadi dua hal yang mendasari Yayasan Menara Bhakti berkolaborasi bersama EHL Group & Marriott Bonvoy. Yayasan Menara Bhakti telah berhasil mengelola Universitas Mercu Buana sebagai universitas dan lembaga pendidikan.
Melalui pengalaman pengelolaan universitas dan salah satu pemegang saham Marriott Bonvoy, Yayasan Menara Bhakti bersama EHL Group & Marriott Bonvoy tergerak membangun sekolah perhotelan bernama Tedja Institut Perhotelan Indonesia (TIPI).
“TIPI bekerja sama dengan Sekolah Hotel Swiss yang legendaris, EHL (Ecole hôtelière de Lausanne), dan didukung oleh Yayasan Menara Bhakti, Le Meredien & Marriott Hotel Group,” tambah Ibu Rindangsari.
TIPI berlokasi di Cipayung, Jakarta Timur. Pendaftaran siswa baru akan dibuka tahun 2023. Informasi lengkap mengenai TIPI dapat dilihat di media sosial.
#ElevateWomen