Fimela.com, Jakarta Sadarkah kamu bahwa tempat tinggal memiliki peranan dalam kompensasi atau gaji? Ada gagasan bahwa salah satu manfaat mempekerjakan orang dari jarak jauh adalah tenaga kerja yang lebih murah.
BACA JUGA
Advertisement
Ketika satu-satunya alasan mengapa orang lain menghasilkan lebih banyak uang daripada kamu adalah tempat tinggalmu, bukan pekerjaan yang mereka lakukan, ini mungkin akan menjadi sebuah masalah, benar? Seorang juru bicara sebuah perusahaan menolak merinci bagaimana perusahaannya mendasarkan gaji dan alokasi saham pada geografi.
Ia mengatakan kepada huffpost.com bahwa kompensasi dirancang agar pasar dan setiap karyawan kompetitif secara individual untuk menentukan tingkat gaji yang tepat bagi peran, pengalaman, dan kinerja mereka. Ia juga menambahkan bahwa perusahaannya secara teratur meninjau tingkat kompensasi atau gaji untuk memastikan karyawan dibayar secara adil, terlepas dari apakah orang tersebut bekerja di kantor atau dari jarak jauh.
Advertisement
Beberapa perusahaan menghilangkan skala gaji berdasarkan lokasi
Pandemi COVID-19 adalah peringatan bagi banyak pemberi kerja dan karyawan bahwa cara lama dalam melakukan pekerjaan tidak berhasil, setidaknya untuk semua orang. Sebuah survei terhadap orang Amerika yang mulai bekerja jarak jauh selama pandemi menemukan bahwa 65% mengatakan mereka bersedia dipotong gaji 5% untuk tetap melakukan pekerjaan penuh waktu tersebut.
Beberapa perusahaan besar memberikan kesempatan kepada karyawan untuk terus bekerja dari rumah, di manapun mereka suka, tetapi telah membuat penyesuaian gaji potensial sebagai syarat. Tapi semakin banyak perusahaan yang juga mengambil pendekatan lokasi-agnostik untuk membayar.
Daniel Zhao, seorang ekonom mengatakan sebagian besar pekerja secara keliru percaya bahwa perusahaan menyesuaikan gaji secara geografis berdasarkan biaya hidup, tapi sebenarnya disesuaikan berdasarkan biaya tenaga kerja. Perusahaan membayar benchmark terhadap pesain lain di area itu, jadi jika mereka melihat pesaing lain menaikkan upah, maka mereka juga perlu menaikkan upah.
Sejak pandemi COVID-19 dimulai, ada peningkatan di perusahaan-perusahaan yang menentukan gaji berbasis geografi berdasarkan tempat tinggal karyawan, daripada di mana perusahaan itu berkantor. Sebelum pandemi, 32% perusahaan menggunakan lokasi kantor pusat mereka untuk menetapkan gaji bagi karyawan jarak jauh, jumlah ini turun menjadi 17% setelah pandemi dimulai.
Pertanyaan pentingnya, apakah ini adil?
Ketika pandemi melanda, CEO Hartvigsen di ChartHop Ian White mempertimbangkan apakah harus ada penyesuaian gaji berbasis lokasi karena beberapa stafnya pindah dari kantor pusat. Tapi pada akhirnya, Ian White mengatakan itu tidak perlu dipikirkan.
"Lebih jelas dan lebih konsisten untuk semua orang jika orang dapat percaya bahwa mereka dibayar sama untuk pekerjaan yang sama, kemudian mereka bisa membuat pilihan yang sesuai," jelas Ian White.
Pemotongan gaji berbasis geografis juga bisa melanggengkan ketidakadilan bagi perempuan yang sudah menghadapi kesenjangan gaji dibandingkan dengan rekan laki-laki mereka. Menurut analisis Pew Research Center, 1 dari 4 perempuan pekerja mengatakan bahwa mereka mendapat lebih sedikit penghasilan dari laki-laki yang melakukan pekerjaan yang sama.
Ketika orang bekerja dari jarak jauh, mereka juga bisa menanggung beban keuangan yang sama untuk membantu keuntungan bisnis. Orang yang bekerja dari rumah bisa dikenakan biaya seperti mendirikan dan memelihara kantor dan membayar internet berkecepatan tinggi dan listrik kantor.
"Saya pribadi tidak berpikir perusahaan harus memotong gaji untuk karyawan yang bekerja dari rumah, karena mereka sama produktifnya dengan orang yang bekerja di kantor, atau bahkan lebih. Mereka tidak mendapatkan peralatan tambahan, hanya diberi laptop atau monitor, tapi tidak ada meja atau tempat kerja," jelas Danelle Clark, seorang profesional.
Perusahaan yang memberlakukan penyesuaian gaji geografis dirasa sedang mempertimbangkan seberapa besar pengaruhnya terhadap karyawan dan Ian White mendukung pemikiran ini. Menurutnya, banyak perusahaan melakukan pembayaran gaji berbasis lokasi atau pemotongan gaji untuk memotivasi karyawan agar mau kembali ke kantor.
"Kami percaya orang-orang dewasa akan membuat keputusan paling masuk akal untuk diri mereka sendiri dan keluarga mereka," tambah Ian White.
#Elevate Women